Vaksin hepatitis B adalah jenis vaksin yang berfungsi mencegah infeksi virus hepatitis B. Di dalam vaksin hepatitis B, terdapat salah satu protein yang berasal dari permukaan virus (HBsAg). Nantinya protein tersebut akan berperan sebagai antigen yang memicu pembentukan antibodi sebagai komponen sistem kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis B.
Hepatitis B sendiri adalah penyakit yang dapat menyebabkan peradangan akut dan kronis pada organ hati. Jenis hepatitis ini merupakan yang paling berbahaya.
Virus hepatitis B dapat menyebabkan infeksi akut yang berlangsung selama beberapa minggu. Hepatitis B akut biasanya disertai gejala berupa:
Selain itu, virus juga dapat menetap di dalam tubuh dan menyebabkan infeksi kronis, alias menahun. Kebanyakan pasien dengan infeksi hepatitis B kronik tidak memiliki gejala apa pun. Akan tetapi, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan hati (sirosis), kanker hati, dan kematian. Pasien tetap dapat menularkan virus ke orang lain meski tidak bergejala.
Menurut Organisasi kesehatan dunia, WHO, sekitar 780 ribu orang meninggal tiap tahunnya akibat komplikasi dari penyakit ini. Oleh karena itu, infeksi hepatitis B harus dicegah, salah satunya dengan pemberian vaksin.
Vaksin hepatitis B adalah salah satu vaksin yang wajib diberikan pada anak. WHO merekomendasikan semua bayi yang baru lahir agar mendapat imunisasi hepatitis B pertama sesegera mungkin, paling lama 24 jam sesudah kelahiran
Vaksin hepatitis B diperlukan pada bayi, anak, remaja, dan orang dewasa yang belum pernah menerima menerima vaksin hepatitis B sebelumnya. Berikut penjelasannya:
Bayi perlu mendapat dosis vaksin hepatitis B yang pertama saat kelahirannya. Dosis vaksin hepatitis B biasanya akan lengkap diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan.
Anak-anak dan remaja yang berusia kurang dari 19 tahun dan belum pernah divaksin juga perlu mendapat vaksin hepatitis B.
Vaksin hepatitis B disarankan untuk diberikan pada orang dewasa yang berisiko terkena infeksi hepatitis B, yaitu:
Jadwal dan dosis vaksin hepatitis B akan berbeda-beda tergantung kelompok usianya. Berikut adalah jadwal dan dosis pemberiannya.
Menurut jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, dosis vaksin hepatitis B pada anak diberikan sebanyak 4 kali.
Dosis pertama diberikan ketika bayi baru lahir (kurang dari 12 jam setelah lahir). Dosis kedua hingga keempat diberikan secara berurutan ketika bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan. Setelah itu bayi bisa menerima suntikan booster di usia 18 bulan.
Pada anak yang belum pernah mendapat vaksin hepatitis B saat baru lahir, vaksin dapat diberikan kapan saja saat berkunjung ke dokter.
Hal ini dapat dilakukan tanpa harus memeriksa kadar antibodi terhadap virus hepatitis B.
Pada orang dewasa, vaksin hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali. Dosis kedua diberikan 1 bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga diberikan 5 bulan setelah dosis kedua.
Setelah itu, orang dewasa disarankan untuk suntik booster vaksin hepatitis B setiap 5 tahun sekali. Bagi orang dewasa, dianjurkan untuk membuat jadwal pemeriksaan HbsAg terlebih dahulu.
Beberapa hal yang perlu Anda lakukan sebelum pemberian vaksin antara lain:
Informasi di atas dapat memengaruhi keputusan dokter dalam memberikan vaksin hepatitis B pada pasien yang bersangkutan.
Vaksin hepatitis A diberikan melalui suntikan. Satu dosis berisi 0.5 ml vaksin (pada pasien di bawah 20 tahun) atau 1 ml vaksin (pada pasien di atas 20 tahun) akan disuntikan secara intramuskular (ke otot).
Risiko pemberian vaksin dapat berupa rasa nyeri pada lokasi penyuntikkan atau timbulnya demam. Pasien juga dapat pingsan selama prosedur.
Beritahukan kepada dokter bila pasien merasa pusing, mengalami gangguan penglihatan, atau telinga berdenging saat atau setelah divaksin.
Seperti pemberian obat-obatan lainnya, reaksi alergi berat terhadap vaksin juga dapat terjadi. Segera hubungi dokter bila pasien mengalami gejala reaksi alergi seperti timbulnya bentol, bengkak pada wajah dan tenggorokan, sesak napas, denyut jantung cepat, pusing, atau kelemahan pada tubuh.
WHO. https://www.who.int/immunization/diseases/hepatitisB/en/
Diakses pada 19 Oktober 2021
CDC. https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/hep-b.html
Diakses pada 19 Oktober 2021
Immunization Action Coalition. https://www.immunize.org/vis/indonesian_hepatitis_b.pdf
Diakses pada 19 Oktober 2021
Immunization Action Coalition. https://www.immunize.org/catg.d/p3085.pdf
Diakses pada 20 Juni 2020
Immunization Action Coalition. https://www.immunize.org/technically-speaking/20161027.asp
Diakses pada 20 Juni 2020
IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-ii
Diakses pada 19 Oktober 2021
Hepatitis B Foundation. https://www.hepb.org/prevention-and-diagnosis/vaccination/
Diakses pada 19 Oktober 2021
Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/vaksin-hepatitis-b
Diakses pada 19 Oktober 2021
Healthy Children. https://www.healthychildren.org/English/news/Pages/AAP-Recommends-that-Infants-Receive-First-Hepatitis-B-Dose-within-24-Hours-of-Birth.aspx
Diakses pada 19 Oktober 2021
Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
Diakses pada 19 Oktober 2021