Ultrafiltrasi atau aquapheresis adalah prosedur pembuangan cairan berlebih di tubuh menggunakan mesin. Prosedur ini biasanya dilakukan apabila obat-obatan diuretik tidak lagi efektif untuk membuang kelebihan cairan. Ultrafiltrasi kerap jadi pilihan untuk meredakan gejala gagal jantung.
Alat filtrasi yang dipasang di tubuh pasien akan menyedot darah, kemudian menyaring dan memisahkan darah dengan cairan berlebih. Darah yang sudah disaring kemudian akan dimasukkan kembali ke dalam tubuh.
Setelah cairan dikeluarkan, maka tekanan berlebih di jantung akan berkurang, sehingga gejala gagal jantung pun akan mereda.
Jumlah darah dan cairan yang disaring tergantung dari kondisi masing-masing pasien. Biasanya, pasien yang menjalani ultrafiltrasi akan menggunakan alat ini seharian. Pada beberapa kasus, prosedur ultrafiltrasi perlu dilakukan hingga 72 jam.
Orang yang menjalan prosedur ini rata-rata kualitas hidupnya membaik. Efek positif dari ultraflitrasi pun bisa bertahan hingga beberapa bulan bahkan tahun, membuat kebutuhan seseorang akan obat diuretik jadi berkurang.
Tujuan utama prosedur ultrafiltasi dilakukan adalah untuk mengembalikan keseimbangan cairan di tubuh. Dengan begitu, gejala gagal jantung pun akan mereda dan pasien bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Ciri orang yang perlu menjalani prosedur ultrafiltrasi antara lain:
Gejala ini sering ditemukan pada kondisi gagal jantung dan gagal ginjal yang mengakibatkan kedua organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.
pasien akan menjalani tes darah sebagai salah satu lengkah pemeriksaan sebelum dilakukannya prosedur ultrafiltrasi.
Prosedur ultrafiltrasi dilakukan di rumah sakit karena dokter perlu memantau keluarnya cairan dari tubuh pasien secara berkala. Prosedur ini dapat memakan waktu hingga 72 jam, bergantung dari jumlah cairan yang akan dibuang.
Berikut ini tahapan yang akan dialami pasien saat menjalani ultrafiltrasi atau aquapheresis:
Selama proses penyaringan berlangsung, kerja jantung dan tekanan darah akan dimonitor secara ketat. Jumlah cairan yang diminum dan dibuang melalui air seni juga akan dicatat.
Saat menjalani prosedur ultrafiltasi, pasien mungkin harus menginap di rumah sakit hingga 5 hari dengan asumsi 3 hari digunakan untuk menjalani prosedur dan 24-48 jam digunakan untuk observasi. Selama observasi, dokter akan memeriksa kembali kerja organ tubuh pasien.
Dari hasil observasi, dokter bisa melihat apabila pasien memerlukan penyesuaian dosis obat tertentu.
Pasien akan diobservasi selama 24-48 jam setelah prosedur selesai dilakukan, untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan mengatur dosis obat-obatan yang akan diberikan. Bila merasakan nyeri akibat masuknya kanula ke dalam pembuluh darah, pasien akan mendapatkan obat-obatan penghilang rasa nyeri.
Setelah selesai menjalani rangakaian perawatan ultraflitrasi, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Risiko yang dapat terjadi pada ultrafiltrasi antara lain:
NHS. https://www.bsuh.nhs.uk/wp-content/uploads/sites/5/2016/09/Ultrafiltration.pdf
Diakses pada 17 Maret 2020
PennMedicine. https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/find-a-program-or-service/kidney/cardiorenal-syndrome-heart-failure-and-ultrafiltration-program
Diakses pada 17 Maret 2020
Cincinnati Chlildren. https://www.cincinnatichildrens.org/health/a/aquapheresis-ultrafiltration
Diakses pada 1 September 2021