Apa itu transurethral needle ablation (TUNA)?
Transurethral Needle Ablation (TUNA) atau yang dikenal dengan radiofrequency ablation adalah prosedur medis rawat jalan yang dilakukan untuk mengatasi gejala saluran kemih yang disebabkan pembesaran prostat.
Metode TUNA terbilang masih baru dibandingkan metode operasi pembesaran prostat jinak (benign prostate hyperplasia) yang selama ini sering dilakukan dokter bedah urologi, yaitu TURP (Transurethral Resection of Prostate).
Metode TURP dilakukan dengan cara melakukan sayatan untuk mengangkat jaringan prostat yang berlebihan, sedangkan TUNA menggunakan gelombang radiasi yang menghasilkan panas untuk menghancurkan jaringan prostat yang berlebihan tersebut.
Berdasarkan salah satu penelitian yang dipublikasi di Journal of Urology, metode TURP lebih efektif dibanding TUNA dalam mengurangi gejala. Sebagai contoh, penelitian tersebut menyebutkan pasien yang menjalani TURP (1,8%) lebih jarang yang membutuhkan operasi ulang dibandingkan pasien yang menjalani TUNA (13,8%).
Sedangkan dalam hal efek samping, metode TUNA lebih unggul dibandingkan TURP. Efek samping berupa gangguan ereksi lebih rendah pada pasien yang menjalani TUNA (3,1%) dibandingkan TURP (21,4%). Selain itu tidak ada pasien yang menjalani TUNA yang mengalami ejakulasi retrograd, sedangkan 41% pasien yang menjalani TURP mengalami ejakulasi retrograd.
Kenapa transurethral needle ablation dilakukan?
Indikasi dilakukan TUNA adalah untuk mengurangi gejala saluran kemih yang disebabkan pembesaran prostat jinak (BPH) seperti:
- Sering memiliki keinginan atau dorongan untuk buang air kecil
- Kesulitan memulai pipis
- Sering pipis pada malam hari (saat tidur)
- Buang air kecil tersendat-sendat
- Rasa tidak lampias saat buang air kecil
- Infeksi saluran kemih
TUNA juga dilakukan untuk mengatasi atau mencegah komplikasi akibat tersumbatnya aliran urin seperti:
- Infeksi saluran kemih yang berulang
- Kerusakan ginjal atau saluran kemih
- Kesulitan untuk mengontrol buang air kecil atau ketidakmampuan untuk buang air kecil sama sekali
- Terbentuknya batu saluran kemih
- Terdapat darah pada urin
Siapa yang membutuhkan transurethral needle ablation?
Orang yang mungkin membutuhkan TUNA adalah orang-orang yang mengalami pembesaran kelenjar prostat jinak atau sumbatan saluran kemih. TUNA biasanya lebih dipilih dibandingkan TURP pada orang yang:
- Rutin mengkonsumsi obat pengencer darah atau orang yang mengalami gangguan pembekuan darah
- Tidak ingin rawat inap di rumah sakit. Biasanya setelah prosedur TUNA, Anda dapat langsung pulang ke rumah.
- Memiliki gangguan kesehatan yang lain.
Apa saja persiapan sebelum menjalani transurethral needle ablation?
Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani TUNA antara lain:
- Menjalani pemeriksaan medis dengan dokter
- Diskusikan mengenai manfaat dan risiko prosedur TUNA dengan dokter
- Beberapa hari sebelum prosedur dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu seperti: pengencer darah dan obat penghilang nyeri
- Tanyakanlah kepada dokter Anda mengenai apa saja yang harus Anda persiapkan sebelum prosedur dilakukan
Bagaimana transurethral needle ablation dilakukan?
Secara garis besar, prosedur TUNA adalah sebagai berikut:
- Anda akan diberikan anestesi lokal. Obat anestesi mungkin diberikan melalui ujung kemaluan atau melalui dubur atau area sekitar buah zakar dan dubur. Pada beberapa kasus, Anda mungkin diberikan obat anestesi dengan suntikan pada pembuluh darah vena. Dengan anestesi intravena, Anda mungkin akan merasa sedikit mengantuk namun tetap sadar selama prosedur TUNA berlangsung.
- Setelah obat anestesi bekerja, dokter akan memasukkan jarum kecil ke dalam prostat Anda. Anda mungkin akan sedikit merasakan nyeri atau ketidaknyamanan saat gelombang radiasi merambat dari jarum ke jaringan prostat.
- Setelah prosedur selesai, Anda akan menjalani pemasangan kateter urin untuk melancarkan aliran urin. Mengapa kateter urin perlu dipasang? Karena biasanya setelah prosedur TUNA, jaringan prostat akan membengkak dan hal ini akan mengganggu aliran urin.
Apa saja yang perlu diperhatikan setelah transurethral needle ablation?
Setelah prosedur TUNA dilakukan, pada umumnya Anda bisa langsung pulang ke rumah. Anda mungkin perlu kontrol lagi ke poliklinik urologi dalam 3 hari setelah prosedur untuk melepaskan kateter urin. Selama masa pemulihan Anda mungkin akan mengalami:
- Urin sedikit keruh karena disertai darah selama beberapa hari
- Gejala saluran kemih seperti: rasa ingin pipis terus, rasa panas pada ujung kemaluan setelah Gejala ini biasanya berlangsung selama seminggu
- Kesulitan menahan pipis. Masalah ini akan membaik seiring berjalannya waktu.
- Infeksi saluran kemih merupakan komplikasi yang sering terjadi setelah prosedur TUNA. Biasanya dokter akan memberikan antibiotik setelah prosedur TUNA untuk mencegah infeksi saluran kemih ini.
Bila Anda merasakan gejala-gejala ini secara persisten dan mengganggu, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda.
Apa saja risiko transurethral needle ablation?
Risiko yang mungkin ditimbulkan prosedur TUNA antara lain:
- Gejala saluran kemih yang mengganggu seperti: nyeri saat buang air kecil dan rasa ingin terus buang air kecil
- Kesulitan buang air kecil selama sementara
- Infeksi saluran kemih
- Disfungsi erektil