Transplantasi wajah adalah pilihan perawatan untuk orang yang memiliki kerusakan atau kecacatan pada wajah yang berat. Prosedur transplantasi wajah dilakukan dengan mengganti seluruh atau beberapa bagian wajah, dengan kulit dari donor orang yang sudah meninggal.
Prosedur transplantasi wajah adalah tindakan medis rumit yang membutuhkan perencanaan berbulan-bulan, dan melibatkan tim bedah dari berbagai spesialisasi.
Prosedur ini hanya dapat dilakukan di beberapa rumah sakit. Selain itu, kandidat pasien transplantasi wajah harus menjalani evaluasi yang ketat untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari segi penampilan dan fungsi organ pada wajah.
Prosedur transplantasi wajah merupakan prosedur yang berisiko tinggi. Sebab, reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap transplantasi pada wajah tidak dapat diprediksinya.
Setelah menjalani prosedur transplantasi wajah, pasien harus mengonsumsi obat imunosupresan seumur hidup untuk mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan.
Transplantasi wajah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami cacat wajah berat akibat:
Transplantasi wajah bertujuan untuk memperbaiki penampilan dan fungsi otot-otot wajah seperti mengunyah, menelan, berbicara, dan bernapas. Transplantasi wajah juga bisa direkomendsaikan pada orang-orang dengan cacat wajah yang dikucilkan dari lingkungan sosial.
Tidak semua orang yang mengalami kerusakan di bagian wajah yang parah bisa menjalani transplantasi wajah. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
Meski beberapa kriteria bisa berbeda tergantung dari kondisi kesehatan pasien maupun pertimbangan dari tim dokter yang menangani, namun secara umum orang yang bisa menerima transplantasi wajah adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut:
Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab sebagai pertimbangan sebelum memutuskan menjalani prosedur transplantasi wajah, yaitu:
Kemudian, tim medis akan mengevaluasi kondisi Anda dalam memenuhi syarat-syarat untuk menjalani prosedur transplantasi wajah, yaitu:
Setelah mendapat persetujuan dan memenuhi syarat untuk menjalani prosedur transplantasi wajah, maka Anda akan dimasukkan ke dalam daftar tunggu hingga tersedia donor yang tepat. Kriteria donor yang tepat bergantung pada tipe golongan darah, jenis jaringan, warna kulit, usia, dan ukuran wajah.
Prosedur transplantasi wajah memakan waktu 10-30 jam. Tim medis terdiri dari dokter bedah plastik yang ahli dalam bedah mikro dan bedah kraniofasial, dokter anestesi, dokter mata, perawat bedah, dan beberapa ahli lainnya.
Setelah transplantasi wajah, Anda akan menjalani rawat inap di rumah sakit selama 2-4 minggu. Selama masa rawat inap, Anda akan mendapatkan atau menjalani:
Hasil dari transplantasi wajah sulit atau tidak dapat diprediksi. Setelah selesai menjalani prosedur transplantasi, pasien akan memiliki pengalaman yang berbeda karena munculnya perubahan penampilan dan fungsi dari otot-otot wajah.
Banyak pasien merasakan peningkatan kemampuan untuk mencium bau, makan, minum, berbicara, tersenyum, dan membuat ekspresi wajah lainnya. Beberapa pasien juga smerasakan adanya perubahan sensasi sentuhan ringan pada wajah.
Hasil dari transplantasi wajah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti luasnya daerah operasi, respons tubuh terhadap jaringan transplantasi, dan faktor non-fisik yang dapat memengaruhi kecepatan penyembuhan seperti faktor emosional dan psikologis.
Transplantasi wajah merupakan prosedur yang kompleks dan tergolong baru, Beberapa orang dapat mengalami kematian akibat infeksi dan reaksi penolakan setelah prosedur transplantasi wajah dilakukan. Selain itu terdapat beberapa risiko lainnya, seperti:
Johns Hopkins Medicine.
https://www.hopkinsmedicine.org/transplant/programs/reconstructive_transplant/face_transplant_surgery.html
Diakses pada 2 Maret 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/face-transplant/about/pac-20394037
Diakses pada 26 Februari 2020
Cleveland Cllinic. https://my.clevelandclinic.org/departments/dermatology-plastic-surgery/depts/reconstructive-transplantation/face-transplantation
Diakses pada 26 Februari 2020