Transplantasi tangan adalah prosedur yang diperuntukkan orang yang terlah menjalani amputasi pada salah satu atau kedua tangan. Prosedur ini harus dilakukan oleh doketer dengan spesialisasi khusus dan hanya tersedia di beberapa rumah sakit khusus transplantasi.
Tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling kompleks. Struktur tangan terdiri dari tulang, tendon, otot, jaringan lunak, saraf, pembuluh darah, dan kulit luar. Transplantasi tangan melibatkan seluruh struktur tersebut.
Meski tidak menjamin tingkat keberhasilan yang tinggi, transplantasi tangan dapat membantu seseorang untuk mengembalikan fungsi dan sensasi pada tangannya. Namun perlu diingat bahwa pasien yang menjalani operasi ini perlu memiliki komitmen tinggi dalam menjalani pengobatan dan perawatan seumur hidupnya.
Tujuan transplantasi tangan adalah untuk meningkat kualitas hidup pasien serta mengembalikan beberapa fungsi dan sensasi pada tangannya.
Transplantasi tangan ditujukan pada orang yang telah mengalami amputasi tangan. Namun tidak semua pasien amputasi tangan harus menjalani prosedur ini.
Prosedur transplantasi tangan bisa menjadi pilihan untuk pasien yang merasa kualitas hidupnya terbatas karena amputasi tangan, dan merasa tidak nyaman ketika memakai tangan buatan atau prostesis.
Orang yang hendak menjalani transplantasi tangan juga harus memenui syarat-syarat di bawah ini:
Persiapan yang dapat dilakukan sebelum menjalani transplantasi tangan meliputi:
Transplantasi tangan umumnya dilakukan oleh oleh tim dokter spesialis bedah serta berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 18-24 jam. Pasalnya, operasi ini membutuhkan keahlian dan ketelitian khusus.
Secara garis besar, transplantasi tangan akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Setelah transplantasi tangan selesai, pasien akan dipindah ke ruangan intensif (ICU). Dalam ruangan ini, tanda-tanda vital pasien akan dipantau secara ketat. Mulai dari detak jantung, tekanan darah, hingga tingkat kesadaran.
Bila kondisi pasien stabil selama berada di ICU, pasien bisa dipindahkan ke ruangan perawatan biasa. Tim medis juga akan mengevaluasi keberhasilan operasi dengan cara meminta pasien untuk menggerakkan jari-jari pada tangan yang sudah dicangkok.
Tim medis pun bisa memberikan obat-obatan penghilang nyeri untuk mengatasi rasa nyeri yang muncul setelah operasi.
Selama di rumah sakit, pasien akan menjalani fisioterapi. Fisioterapis akan mengajarkan latihan yang bisa dilakukan di rumah untuk mempercepat pemulihan dan meningkatkan fungsi tangan yang sudah ditransplantasikan.
Durasi rawat inap di rumah sakit berbeda-beda bagi tiap pasien. Lama perawatan ini tergantung dari kondisi pasien dan ada tidaknya penyakit lain yang menyertai.
Ketika diizinkan pulang, pasien perlu ingat bahwa keberhasilan prosedur dan fungsi tangan yang dicangkok akan sangat bergantung pada kepatuhannya dalam melakukan kontrol ke dokter serta menjalani fisioterapis secara rutin.
Dokter juga akan meresepkan obat imunosupresan. Obat ini berfungsi menekan sistem imun untuk mencegah reaksi penolakan.
Reaksi penolakan terjadi ketika tubuh mendeteksi ada benda atau zat asing yang masuk, termasuk tangan yang sudah ditransplantasikan. Akibatnya, sistem kekebakan tubuh akan berusaha untuk menghancurkan benda atau zat asing tersebut.
Bila reaksi penolakan terus dibiarkan, tangan yang dicangkok akan mengalami masalah. Karena itu, pasien transplantasipenerima donor tangan perlu mengonsumsi obat imunosupresan secara rutin dan sesuai petunjuk dokter.
Meski begitu, imunosupresan juga memiliki risiko tersendiri. Obat ini bisa membuat penggunanya lebih mudah mengalami infeksi.
Pengguna imunosupresan perlu waspada dan senantiasa memantau ada tidaknya tanda-tanda infeksi pada tubuhnya. Misalnya, demam, ruam, atau gejala peradangan lainnya. pasien harus segera berkonsultasi ke dokter bila mengalaminya.
Seperti operasi lainnya, transplantasi tangan juga memiliki risiko komplikasi. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi meliputi:
Bila Anda khawatir dengan risiko-risiko tersebut, diskusikanlah secara rinci dengan dokter sebelum Anda menjalani transplantasi tangan.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/hand-transplant/about/pac-20394334
Diakses pada 25 Mei 2020
Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/transplant/programs/reconstructive_transplant/hand_transplant_surgery.html
Diakses pada 25 Mei 2020