Transplantasi Kornea (Keratoplasty)

13 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Alat pemotong khusus diperlukan dalam transplantasi korneaTransplantasi kornea menggunakan alat pemotong khusus

Apa itu transplantasi kornea (keratoplasty)?

Transplantasi kornea adalah operasi yang melibatkan penggantian kornea pasien dengan jaringan kornea dari pendonor. Prosedur ini juga disebut keratoplasty.

Kornea merupakan lapisan transparan berbentuk seperti kubah pada mata. Lapisan ini berperan memfokuskan cahaya yang masuk ke mata.

Jaringan kornea dapat pulih dengan sendirinya pada cedera dan luka ringan. Namun cedera yang lebih dalam bisa merusak penglihatan penderita secara permanen.

Transplantasi kornea dapat mengembalikan penglihatan, mengurangi rasa nyeri, dan memperbaiki bentuk atau penampilan kornea yang rusak tersebut.

Kornea yang digunakan berasal dari pendonor yang sudah meninggal. Semua kornea akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kondisinya sehat dan aman digunakan dalam transplantasi.

Kenapa transplantasi kornea diperlukan?

Transplantasi kornea dapat menangani berbagai kondisi medis pada kornea di bawah ini:

  • Bekas luka atau jaringan parut (scarring) yang mengganggu penglihatan pada kornea. Kondisi ini bisa akibat cedera maupun infeksi.
  • Ulkus atau borok pada kornea yang disebabkan oleh infeksi.
  • Keratokonus, yaitu kondisi medis dengan gejala berupa kornea yang menonjol keluar.
  • Penipisan, pembengkakan, atau lapisan kornea yang tampak berkabut.
  • Kelainan genetik pada kornea, seperti Fuchs’ dystrophy.
  • Masalah pada kornea akibat operasi mata sebelumnya.

Siapa yang membutuhkan transplantasi kornea?

Pasien dengan kerusakan kornea akan mengalami gejala berupa:

  • Nyeri pada mata
  • Pandangan yang kabur, misalnya bentuk objek yang menjadi tidak fokus
  • Pandangan berkabut

Dokter mata akan memeriksa kondisi mata pasien untuk menentukan penyebabnya. Dengan ini, penanganan yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Jika kondisi kornea mata dinilai tidak bisa membaik dengan obat-obatan dan langkah-langkah penanganan lain, transplantasi kornea bisa menjadi pilihan.

Apa saja persiapan untuk menjalani transplantasi kornea?

Sebelum keratoplasty dilakukan, pasien akan menjalani serangkaian persiapan di bawah ini:

  • Pemeriksaan mata secara menyeluruh

Dokter mata akan mendeteksi kondisi medis pada mata yang mungkin menimbulkan komplikasi pascaoperasi.

  • Pengukuran mata

Dokter mata akan mengukur mata pasien untuk menentukan ukuran kornea donor yang sesuai.

  • Meninjau obat-obatan dan suplemen yang sedang dikonsumsi

Pasien mungkin perlu menghentikan konsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu sebelum atau setelah transplantasi kornea.

  • Pengobatan penyakit lain pada mata

Penyakit mata lain dapat mengurangi kesuksesan transplantasi kornea. Misalnya, infeksi atau peradangan pada mata. Karena itu, dokter akan mengobati penyakit-penyakit ini sebelum melakukan keratoplasty.

Bagaimana operasi transplantasi kornea dilakukan?

Pasien biasanya tetap sadar selama keratoplasty. Namun obat sedatif mungkin diperlukan untuk membuat pasien tetap tenang.

Dokter anestesi akan menyuntikkan bius lokal di sekeliling mata guna mencegah nyeri sekaligus menjaga otot mata agar tidak bergerak selama operasi.

Transplantasi kornea kemudian dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Prosedurnya meliputi:

  • Dokter akan mengangkat bagian bulat kecil dari kornea dengan instrumen pemotong khusus.
  • Dokter akan meletakkan kornea donor yang telah dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan, lalu menjahitnya dengan benang tipis. Benang ini baru akan dilepas setelah kornea mata pasien sudah

Keratoplasty biasanya biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Setelah operasi, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan (recovery room).

Pasien umumnya perlu menghabiskan waktu 1-2 jam di ruangan pemulihan. Selama berada di ruangan ini, tanda-tanda vital pasien akan dipantau secara saksama. Contohnya, detak jantung, tekanan darah, serta tingkat kesadaran.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah transplantasi kornea?

Sebagian besar pasien bisa pulang di hari yang sama dengan hari operasi. Tapi pasien membutuhkan bantuan orang lain untuk mengantarnya ke rumah sakit dan pulang ke rumah.

Pasien juga perlu mematuhi instruksi dokter setelah operasi, termasuk petunjuk mengenai konsumsi obat-obatan yang sudah diresepkan.

Segera informasikan pada dokter mata bila pasien memiliki tanda-tanda komplikasi, seperti penolakan transplantasi. Gejalanya meliputi:

  • Penurunan kemampuan penglihatan
  • Nyeri pada mata yang semakin parah
  • Mata merah yang memburuk
  • Meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya

Pasien mungkin belum bisa langsung melihat dengan normal setelah transplantasi kornea. Namun penglihatan pasien akan membaik seiring waktu. Pemulihan kemampuan melihat ini bahkan bisa mencapai waktu beberapa tahun.

Apa saja komplikasi transplantasi kornea?

Pada umumnya, transplantasi kornea termasuk prosedur yang aman. Namun beberapa risiko komplikasi di bawah ini bisa saja terjadi:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Pembengkakan
  • Lensa berkabut (katarak)
  • Meningkatnya tekanan di dalam bola mata (glaukoma)
  • Reaksi penolakan terhadap transplantasi, seperti mata yang nyeri, sangat sensitif terhadap cahaya, dan kehilangan daya penglihatan.

Penolakan terhadap transplantasi dialami oleh sekitar 20 persen di antara pasien yang menjalani keratoplasty. Pada beberapa kasus, obat tetes mata steroid dapat mengatasi kondisi ini.

penyakit mata

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cornea-transplant/about/pac-20385285
Diakses pada 29 Mei 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/corneal-transplant
Diakses pada 29 Mei 2020

American Academy of Ophtamlology. https://www.aao.org/eye-health/treatments/about-corneal-transplantation
Diakses pada 29 Mei 2020

WebMD. https://www.webmd.com/eye-health/cornea-transplant-surgery#1
Diakses pada 29 Mei 2020

Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/17714-cornea-transplant
Diakses pada 29 Mei 2020

Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/corneal-transplantation
Diakses pada 29 Mei 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email