Transplantasi jantung adalah operasi penggantian jantung yang rusak atau tidak berfungsi dengan jantung sehat dari pendonor.
Transplantasi dilakukan jika pengobatan lain, seperti obat-obatan atau jenis pembedahan lainnya tidak membuahkan hasil.
Transplantasi jantung diharapkan dapat memperpanjang umur pasien yang terancam nyawanya akibat gagal jantung.
Sebelum menjalankan operasi, pasien penerima donor jantung akan menjalani evaluasi dan penilaian mendalam untuk menentukan apakah mereka sehat secara fisik dan siap mental untuk menjalani operasi transplantasi.
Adapun, jantung pengganti yang digunakan pada prosedur ini didapat dari pendonor yang telah meninggal dunia atau mengalami mati otak. Jantung donor akan diberikan pada pasien berdasarkan tingkat keparahan penyakit, ukuran tubuh, dan golongan darah mereka.
Berkat kemajuan dalam dunia pengobatan saat ini, prosedur transplantasi jantung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Prosedur ini dapat memberikan harapan hidup hingga puluhan tahun pada pasien yang berhasil menjalaninya.
Transplantasi jantung dilakukan jika pengobatan lain tidak berhasil dan merupakan langkah terakhir pada pengobatan gagal jantung stadium akhir.
Pada tahap ini, jantung telah mengalami kerusakan permanen yang membuatnya tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Akibatnya, berbagai organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal karena oksigen dan nutrisi penting yang seharusnya dialirkan dalam darah jadi tidak tersalurkan. Hal ini dapat berujung pada kondisi yang mengancam nyawa.
Gagal jantung biasanya terjadi pada pasien dewasa yang mengalami berbagai kondisi berikut:
Gagal jantung pada pasien anak-anak paling sering disebabkan oleh kelainan jantung bawaan atau kardiomiopati.
Pasien dengan gagal jantung stadium akhir dengan kondisi berikut dapat menjadi kandidat penerima transplantasi jantung:
Meski demikian, ada beberapa kondisi yang membuat seorang pasien gagal ginjal tidak dapat menjalankan prosedur transplantasi jantung, antara lain:
Sebelum menjalani operasi ini, ada beberapa hal yang akan Anda lakukan, yaitu:
Beberapa masalah psikologis dan sosial yang akan dievaluasi termasuk stres, masalah keuangan, dan dukungan dari keluarga pasien.
Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi cara pasien menghadapi proses transplantasi organ baik sebelum dan sesudahnya.
Pasien akan menjalani tes darah, seperti analisis kadar sel darah merah, trombosit, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menemukan donor yang cocok.
Ketidakcocokan jantung pendonor dengan penerima bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menganggap jantung baru sebagai benda asing yang harus dilawan.
Serangkaian tes diagnostik perlu dijalankan untuk mengetahui status kesehatan pasien secara keseluruhan.
Beberapa pemeriksaan sebelum melakukan operasi transplantasi jantung, yaitu rontgen dada, USG, CT scan, tes fungsi paru, dan pemeriksaan gigi.
Pasien wanita mungkin perlu menjalani tes tambahan seperti tes pap, evaluasi ginekologi, dan mammogram.
Pasien juga biasanya akan diberikan beberapa vaksin untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya infeksi yang dapat memengaruhi jantung yang ditransplantasikan.
Apabila tim medis menilai Anda layak menjalani transplantasi jantung, nama Anda akan masuk ke dalam daftar tunggu penerima donor jantung. .
Selama menunggu datangnya donor, tim medis akan memonitor jantung dan organ lain pada tubuh Anda, serta memberikan terapi bila memang diperlukan.
Bila terapi tidak mampu menjaga jantung dan organ vital lainnya, dokter akan menyarankan pemasangan implant untuk menunjang fungsi jantung, yang disebut sebagai ventricular assist devices (VADs).
Transplantasi jantung dilakukan dalam waktu empat jam setelah jantung donor diambil. Oleh karena itu, Anda harus siap dan selalu mengaktifkan telepon supaya dapat dihubungi untuk menginformasikan bahwa ada kandidat yang cocok dengan profil Anda.
Selalu siapkan koper yang berisi alat-alat yang dibutuhkan untuk menjalani rawat inap dan bawa selalu obat-obatan yang biasa Anda konsumsi.
Setelah Anda diberitahukan untuk menjalani operasi transplantasi jantung, segera pergi ke rumah sakit. Sesampainya Anda di rumah sakit, dokter akan melakukan evaluasi terakhir sebelum transplantasi jantung dilakukan, proses ini meliputi:
Prosedur transplantasi jantung adalah operasi terbuka yang dapat memakan waktu sekitar 4-10 jam. Namun, bila Anda pernah mendapatkan tindakan bedah jantung sebelumnya, prosedur ini bisa jadi lebih rumit dan membutuhkan waktu lebih lama.
Setelah jantung donor tersedia, operasi transplantasi akan dilakukan sesegera mungkin setelah jantung donor tersedia.
Proses transplantasi jantung dilakukan dengan prosedur berikut:
Setelah operasi selesai, Anda akan dipindahkan ke ruang rawat intensif dan menjalani perawatan di sana selama beberapa hari. Beberapa perawatan yang akan Anda dapatkan di antaranya adalah:
Saat kondisi Anda stabil, dokter akan berangsur-angsur mengurangi obat-obatan yang diberikan. Anda juga akan mulai minum cairan dan makanan padat secara bertahap.
Dokter juga akan memberikan obat-obatan imunosupresan yang dapat mencegah terjadinya reaksi penolakan organ. Namun, karena obat-obatan imunosupresan dapat membuat Anda rentan mengalami infeksi, Anda mungkin membutuhkan obat lain untuk mencegah infeksi.
Dosis obat-obatan imunosupresan akan diturunkan seiring dengan berjalannya waktu. Perlu diingat, obat-obatan imunosupresan perlu dikonsumsi seumur hidup.
Setelah dipastikan tidak adanya tanda-tanda penolakan organ, sebagian besar pasien diperbolehkan pulang dalam waktu 7-16 hari.
Namun Anda mungkin akan diminta kembali ke rumah sakit untuk melakukan pengambilan jaringan atau biopsi jantung untuk mengetahui reaksi penolakan lebih lanjut terhadap jantung donor. Hal ini dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam beberapa bulan setelah prosedur transplantasi jantung dilakukan.
Setelah Anda pulang ke rumah, Anda perlu melakukan langkah-langkah perawatan berikut:
Prosedur transplantasi jantung adalah operasi jantung terbuka yang memiliki risiko berupa perdarahan, infeksi, dan pembekuan darah.
Di samping itu, proses transplantasi jantung sendiri memiliki risiko dan komplikasi meliputi:
Salah satu risiko paling signifikan setelah transplantasi jantung adalah penolakan organ. Hal ini bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh mungkin melihat jantung donor sebagai benda asing yang harus diserang sebab dianggap membahayakan.
Untuk membantu mencegah penolakan, Anda harus selalu meminum obat sesuai resep dan menghadiri semua jadwal konsultasi Anda dengan dokter.
Kegagalan cangkok primer adalah risiko transplantasi jantung yang mungkin terjadi pada 30 hari pertama pasca operasi. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan kematian jika jantung donor tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam 24 jam pertama setelah ditransplantasikan.
Transplantasi jantung dapat menyebabkan dinding arteri di jantung menebal dan mengeras. Hal ini dapat mengganggu sirkulasi darah, memicu serangan jantung, gagal jantung, aritmia atau kematian jantung mendadak.
Imunosupresan yang harus dikonsumsi selama sisa hidup Anda dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius dan masalah lainnya.
Imunosupresan juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker seperti tumor kulit dan limfoma non-Hodgkin.
Imunosupresan yang diberikan dapat menurunkan kemampuan Anda untuk melawan infeksi. Banyak orang yang menjalani transplantasi jantung mengalami infeksi yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit pada tahun pertama setelah transplantasi.
NHS. https://www.nhs.uk/conditions/heart-transplant/
Diakses pada 18 Januari 2022
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/heart-transplant/about/pac-20384750
Diakses pada 18 Januari 2022
WebMD. https://www.webmd.com/heart-disease/heart-failure/heart-failure-heart-transplant#1
Diakses pada 18 Januari 2022
Johns Hopkins. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/heart-transplant
Diakses pada 18 Januari 2022
Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/departments/transplant/programs/heart/process
Diakses pada 18 Januari 2022
Organ Procurement & Transplantation Network. https://optn.transplant.hrsa.gov/policies-bylaws/public-comment/develop-measures-for-primary-graft-dysfunction-in-hearts/
Diakses pada 18 Januari 2022
University of Pittsburgh. https://www.upmc.com/services/transplant/heart/candidates#
Diakses pada 18 Januari 2022
Stanford Health Care. https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/h/heart-transplant/what-to-expect/life-after-transplant.html
Diakses pada 18 Januari 2022
Johns Hopkins. https://www.hopkinsmedicine.org/transplant/referring-physicians/heart-transplant-criteria.html#
Diakses pada 18 Januari 2022
American Heart Association. https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/care-and-treatment-for-congenital-heart-defects/heart-transplant
Diakses pada 18 Januari 2022