Trakeostomi

Ditinjau olehdr. Reni Utari
Trakeostomi adalah  pembuatan lubang di pipa napas atau trakeaTrakeostomi adalah prosedur pembuatan lubang untuk selap napas di trakea

Apa itu trakeostomi?

Trakeostomi (tracheostomy) adalah tindakan medis berupa pembuatan lubang di bagian depan leher untuk memasang tabung pernapasan. Lubang (stoma) yang dibuat berfungsi untuk menggantikan hidung dan mulut sebagai jalur pernapasan. 

Lubang yang dibuat nantinya akan disisipkan tabung pernapasan yang disebut kanul trakeostomi ke dalam pipa pernapasan (trakea).  Prosedur ini biasanya direkomendasikan pada orang-orang yang saluran napasnya tersumbat atau pasien gangguan pernapasan

Tergantung penyebabnya, tabung trakeostomi (tracheostomy tube) dapat dipasang sementara atau permanen. Pemasangan permanen biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki gangguan pernapasan jangka panjang atau perlu selalu terhubung ke ventilator.

Kondisi yang membutuhkan trakeostomi

Berdasarkan tingkat kegawatan kondisi seseorang, trakeostomi dibutuhkan untuk kondisi berikut.

1. Tracheostomy darurat

Sesuai namanya, tracheostomy ini dilakukan dalam kondisi darurat. Biasanya, trakeostomi menjadi pertolongan pertama bagi seseorang yang mengalami kesulitan bernapas akibat sumbatan pada area tenggorokan atau kondisi seperti:

  • Cedera kepala berat yang menyebabkan jalan napas tiba-tiba tersumbat.
  • Cedera parah pada wajah, leher, rongga dada atau rongga mulut
  • Anafilaksis atau reaksi alergi berat
  • Seseorang yang mengalami luka bakar pada saluran pernapasan akibat inhalasi senyawa korosif
  • Situasi darurat lain di mana pernapasan Anda tersumbat dan petugas medis tidak dapat memasangkan selang napas lewat mulut ke trakea.

2. Tracheostomy non-darurat

Tracheostomy non-darurat dilakukan untuk berbagai alasan, antara lain:

  • Sebelum operasi pembedahan pada kepala, wajah, tenggorokan (laringektomi) atau rongga mulut. Prosedur ini memungkinkan seseorang bernapas dengan baik selama masa pemulihan.
  • Trakeostomi dapat membantu orang-orang yang membutuhkan ventilator dalam jangka panjang agar merasa lebih nyaman.
  • Kanul trakeostomi dapat digunakan untuk membersihkan saluran napas pada orang-orang yang mengalami kelumpuhan atau penyakit saraf yang membuat sulit batuk dan mengeluarkan dahak.
  • Untuk membuka jalan napas pada orang yang mengalami sumbatan atau penyempitan di saluran napas akibat:
  • Penyakit paru kronis
  • Pasien dalam kondisi koma
  • Kelainan saluran pernapasan bawaan lahir
  • Gangguan fungsi diafragma
  • Luka bakar pada wajah
  • Infeksi
  • Sumbatan jalan napas akibat benda asing
  • Obstructive sleep apnea
  • Tumor

Apa saja persiapan untuk menjalani trakeostomi?

Pada tracheostomy darurat atau emergensi, tidak ada hal yang perlu disiapkan oleh pasien. Pasalnya, pasien yang menjalani trakeostomi darurat membutuhkan penanganan segera.

Sementara itu, untuk operasi trakeostomi yang sudah dijadwalkan, dokter akan meminta Anda berpuasa selama kira-kira 12 jam sebelum tindakan dilakukan. Langkah ini biasanya dianjurkan pada operasi trakeostomi yang dilakukan di bawah bius total (bius umum).

Bagaimana prosedur trakeostomi dilakukan?

Langkah prosedur tracheostomy bisa berbeda-beda, sesuai dengan jenisnya. Berikut penjelasannya:

1. Trakeostomi dengan pembedahan

Tindakan ini biasanya dilakukan di ruang operasi. Berikut langkah pengerjaannya:

  • Anda akan diminta untuk berbaring terlentang dan mendapatkan bius lokal.
  • Setelah bius bekerja, dokter akan membersihkan area leher bawah dan dada Anda dengan larutan antiseptik.
  • Sayatan kemudian dibuat di bagian bawah leher, di antara laring dan tulang sternum (tulang dada).
  • Kulit di sekitar tenggorokan akan disayat secara horizontal, lalu otot-otot di bawahnya dipisahkan. 
  • Dokter lalu menarik kelenjar tiroid sedikit ke belakang agar dapat melihat letak trakea.
  • Setelah menemukan trakea, dokter akan membuat sayatan di trakea dan menyisipkan selang napas pada sayatan tersebut.
  • Selang napas atau tracheostomy tube lalu dimasukkan ke dalam trakea.
  • Dokter lalu menjahit selang napas agar tetap berada di posisi yang seharusnya.

2. Trakeostomi invasif minimal 

Tindakan ini biasanya dilakukan di kamar perawatan atau ruang operasi. Berikut langkah pengerjaannya:

  • Anda akan diposisikan untuk berbaring.
  • Bagian bawah bahu Anda akan dipasang penopang untuk  membantu dalam meluruskan posisi jalan napas.
  • Obat bius lokal disuntikkan ke area yang ditargetkan.
  • Dokter akan membuat sayatan pada kulit leher dekat pangkal bagian depan.
  • Dokter kemudian membuka trakea (tracheostomy) atau membran krikotiroid (cricothyroidotomy).
  • Dokter kemudian akan memasang plester atau benang jahit sementara untuk mencegah tabung terlepas dari lubang.

Apa yang perlu diperhatikan setelah operasi trakeostomi?

Setelah operasi, dokter biasanya akan melakukan rontgen dada untuk memeriksa letak selang dan memastikan tidak ada komplikasi. Dokter juga mungkin memberikan antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi.

Umumnya, dibutuhkan waktu 1-3 hari untuk seseorang dapat beradaptasi dan bernapas dengan selang trakeostomi. Selama itu, Anda mungkin dianjurkan menjalani rawat inap untuk proses pemulihan.

Beberapa perawatan yang dapat diberikan setelah operasi trakeostomi, antara lain:

  • Pemasangan infus atau NGT untuk pemberian nutrisi. Sebab, setelah operasi. 
  • Pemberian larutan saline pada tracheostomy tube dapat dilakukan untuk mencegah  iritasi, batuk, dan atau keluarnya lendir dari trakeostomi. Pasalnya, setelah menjalani trakeostomi, udara yang Anda hirup akan jauh lebih kering karena tidak lagi melewati hidung dan tenggorokan yang lembab sebelum mencapai paru-paru. Di samping itu, alat seperti nebulizer atau humidifier juga dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini.
  • Pada orang yang memakai tracheostomy permanen, katup khusus dapat dipasang untuk membantunya berbicara. Sebab, pasien dapat mengalami kesulitan saat berbicara dan bersuara karena udara yang dihirup tidak melewati pita suara. Katup ini memungkinkan pasien untuk mengeluarkan suara. 
  • Terapi wicara juga dapat direkomendasikan untuk membantu Anda berbicara dan makan setelah menjalani trakeostomi. 
  • Sebelum Anda pulang ke rumah, petugas kesehatan akan memberikan informasi mengenai cara merawat kanul trakeostomi untuk menjaganya tetap bersih. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah infeksi dan mengurangi risiko komplikasi.
  • Untuk pasien yang menjalani tracheostomy darurat, selang bisa dilepas setelah beberapa waktu. Bila pasien sudah bisa bernapas dengan baik tanpa selang, selang ini dapat dilepas dan bekas sayatan akan dijahit oleh dokter.

Apa saja efek samping trakeostomi?

Pada umumnya, tracheostomy adalah tindakan yang tergolong aman. Namun, sama seperti prosedur medis lainnya, operasi ini tetap memiliki sejumlah komplikasi, terutama selama tindakan dilakukan dan beberapa saat setelahnya.

Dalam pemasangan jangka panjang, trakeostomi dapat menimbulkan efek samping berupa:

  • Penyumbatan selang.
  • Selang bergeser dari posisi seharusnya.
  • Kerusakan dan terbentuknya jaringan parut.
  • Penyempitan trakea.
  • Terbentuknya saluran penghubung abnormal antara trakea dan kerongkongan (fistula trakeoesofageal). Kondisi ini dapat meningkatkan risiko masuknya cairan atau makanan ke dalam paru-paru.
  • Terbentuknya saluran penghubung abnormal antara trakea dan pembuluh darah arteri besar. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa.
  • Infeksi di sekitar sayatan tracheostomybronkus, serta paru-paru.

Adakah komplikasi yang mungkin terjadi setelah melakukan trakeostomi?

Pemasangan tabung pernapasan di trakea ini juga dapat menimbulkan komplikasi, seperti

  • Perdarahan.
  • Kerusakan pada trakea, kelenjar tiroid, atau saraf leher.
  • Salah penempatan selang tracheostomy.
  • Emfisema subkutan, yakni terdapat udara yang terperangkap pada kulit di bawah leher. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kerusakan trakea atau kerongkongan.
  • Pneumotoraks, yaitu penumpukan udara di ruang antara dinding dada dan paru. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri, gangguan napas, dan paru-paru yang mengempis.
  • Hematoma, yakni terjadinya kumpulan dan gumpalan darah yang berasal dari robekan pembuluh darah leher. Hematoma bisa menyumbat trakea dan menyebabkan gangguan pernapasan.

Efek samping trakeostomi 

Meski memiliki risiko, pemasangan tracheostomy akan dilakukan oleh dokter setelah menimbang bahwa manfaatnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan risiko maupun komplikasinya.

Untuk menghindari komplikasi jangka panjang saat menggunakan selang napas permanen, Anda sebaiknya menjalani kontrol rutin ke dokter. Anda juga dianjurkan untuk segera ke dokter apabila mengalami:

  • Perdarahan pada lokasi sayatan trakeostomi atau perdarahan yang keluar dari trakea.
  • Kesulitan bernapas.
  • Nyeri atau merasa tidak nyaman.
  • Kemerahan atau pembengkakan sekitar area tracheostomy.
  • Perubahan posisi selang tracheostomy.
penyakit pernapasangangguan pernapasangangguan pita suara

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/tracheostomy/
Diakses pada 2 November 2021
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/tracheostomy/about/pac-20384673
Diakses pada 2 November 2021
Healthline. https://www.healthline.com/health/tracheostomy
Diakses pada 7 Februari 2020
Better Health. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/tracheostomy
Diakses pada 2 November 2021
Craig Hospital. https://craighospital.org/resources/tracheostomy-guide
Diakses pada 2 November 2021
Medscape. https://www.medscape.com/answers/865068-32841/when-should-the-tracheostomy-tube-be-removed
Diakses pada 2 November 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email