Tes Widal

Tes widal dilakukan dengan mengambil sampel darah pasienTes widal membutuhkan sampel darah pasien

Apa itu tes widal?

Tes widal adalah salah satu metode pemeriksaan untuk mendiagnosis demam tifoid atau lebih dikenal dengan istilah tipes di Indonesia.

Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penularan utamanya terjadi akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi bakteri ini.

Penggunaan tes widal sebenarnya tidak lagi dianjurkan di negara-negara maju. Pasalnya, banyak faktor yang mempengaruhi tes ini sehingga hasilnya kerap tidak akurat. Pemeriksaan yang lebih dianjurkan adalah kultur bakteri dari darah, tinja, urine, atau cairan sumsum tulang.

Namun di negara berkembang seperti Indonesia, tes widal masih dipakai guna membantu dokter untuk memastikan diagnosis demam tifoid. Terutama di daerah dengan fasilitas kesehatan yang masih terbatas karena tes ini bisa memberikan hasil dengan cepat dan biayanya relatif murah.

Kenapa tes widal diperlukan?

Tes widal dilakukan untuk mendiagnosis demam tifoid. Orang yang mungkin membutuhkan tes widal adalah orang yang mengalami gejala demam tifoid seperti: demam, nyeri perut, diare atau sulit buang air besar, dan muncul ruam pada kulit.

Seberapa sering Anda harus menjalani tes widal?

Gejala demam tifoid meliputi demam tinggi, cepat letih, sakit kepala, nyeri perut, diare atau sulit buang air besar, penurunan nafsu makan dan berat badan, serta kadang muncul ruam pada kulit yang dikenal sebagai “rose spot”.

Diagnosis dan penanganan dini sangat penting karena bila tidak tertangani dengan baik dapat berujung pada komplikasi serius berupa perdarahan atau luka pada usus.

Orang yang dicurigai menderita demam tifoid sebaiknya menjalani dua kali pemeriksaan dengan tes widal.:

  • Tes pertama: Saat terjadi demam akut
  • Tes kedua: Ketika demam telah sembuh

Kedua tes tersebut sebaiknya berjarak 10 hari.

Bagaimana tes widal dilakukan?

TEs widal dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Perawat atau petugas lab akan membersihkan area penusukan jarum suntik dahulu dengan carian antiseptik untuk mencegah infeksi. Area pengambilan darah biasanya pada bagian dalam lipat siku.
  • Setelahnya perawat akan memasangkan torniket di atas lipat siku untuk membendung pembuluh darah vena sehingga pembuluh darah vena lebih terlihat. Ketika sudah terlihat, perawat akan menusukkan jarum suntik ke dalam pembuluh darah vena tersebut.
  • Sampel darah kemudian akan diambil dengan jarum suntik. Setelah jumlah darah yang diperlukan cukup, sampel darah akan dipindahkan ke tabung khusus untuk dikirim ke laboratorium sehingga dapat dianalisis.
  • Setelah pengambilan darah selesai, torniket akan dilepas dan bagian penusukan tadi dibersihkan kembali dengan cairan antiseptik untuk menghindari infeksi.

Seperti apa hasil tes widal?

Idealnya, tes widal dilakukan 2 kali yaitu pada fase akut dan fase penyembuhan. Jarak antara pemeriksaan pertama dan kedua adalah 10 hari.

Hasil tes widal dikatakan positif atau sugestif menunjukkan demam tifoid bila terjadi peningkatan titer aglutinin sebanyak 4 kali lipat atau lebih antara hasil tes widal pertama dan kedua.

Namun pada kenyataannya, tes widal seringkali dilakukan satu kali, yaitu pada fase demam akut. Hasil tes widal tunggal dikatakan positif atau sugestif menunjukkan demam tifoid bila hasil titer aglutinin sebesar lebih dari sama dengan 320.

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes widal tidak normal?

Bila hasil tes widal tidak normal atau positif, dokter akan memberikan terapi untuk mengatasi demam tifoid yang diantaranya adalah: obat antibiotik dan obat penurun panas. Anda juga akan diminta istirahat selama beberapa hari di rumah untuk mencegah komplikasi.

Apa saja risiko pemeriksaan tes widal?

Komplikasi tes widal meliputi infeksi, perdarahan, memar, dan rasa nyeri setelah pengambilan sampel darah.

tipesdemam tifoid

Lab Test Online. https://labtestsonline.org/tests/widal-test
Diakses pada 7 Juli 2020

Science Direct. https://www.sciencedirect.com/topics/biochemistry-genetics-and-molecular-biology/widal-test
Diakses pada 7 Juli 2020

iSains Medis. https://isainsmedis.id/index.php/ism/article/viewFile/453/422
Diakses pada 7 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email