Tes urea nitrogen darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar urea nitrogen dalam darah. Melalui prosedur yang juga dikenal dengan nama blood urea nitrogen (BUN) test ini, dokter dapat mengetahui seberapa baik fungsi ginjal dan hati pasien.
Kadar urea nitrogen darah yang normal adalah 7-20 mg/dL. Jika nilai BUN terdeteksi lebih tinggi dari normal, maka hal itu bisa menandakan adanya gangguan fungsi ginjal, penyakit di saluran kemih, hingga gagal jantung kongestif. Sementara itu, nilai BUN yang lebih rendah dari normal bisa dipicu oleh penyakit hati, overhidrasi, atau malnutrisi.
BUN adalah produk sisa tubuh yang dihasilkan setelah makan karena hati memecah protein yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi. BUN akan dikeluarkan dari hati ke dalam darah, dan akhirnya masuk ke ginjal.
Ketika ginjal dalam kondisi baik, BUN akan dibuang melalui urine. Namun bila terdapat kelainan ginjal, BUN tidak bisa dibuang sebagaimana mestinya dan kadarnya dalam darah akan meningkat.
Tes urea nitrogen darah mungkin dapat diperlukan pada kondisi-kondisi di bawah ini:
Secara umum, tes urea nitrogen darah dibutuhkan bagi pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal. Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita meliputi:
Beritahukan pada dokter mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Dokter akan memberi instruksi untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu hasil pemeriksaan.
Sementara itu, pasien tidak perlu berpuasa sebelum pemeriksaan tes urea nitrogen darah. Namun tes ini sering dilakukan dengan pemeriksaan darah lainnya, yang memerlukan pasien untuk berpuasa.
Dokter akan memberikan instruksi mengenai perlu atau tidaknya pasien berpuasa sesuai pemeriksaan yang dilakukan.
Pada tes urea nitrogen darah, tenaga medis akan mengambil sampel darah pasien. Berikut prosedurnya:
Prosedur pengambilan darah biasanya hanya membutuhkan waktu singkat, yakni sekitar lima menit. Pasien mungkin akan merasa sedikit sakit saat jarum disuntikkan atau dilepaskan. Sampel darah pasien kemudian dibawa ke labiratorium untuk diperiksa lebih lanjut.
Hasil tes urea nitrogen darah akan ditunjukkan dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL). Kadar urea nitrogen darah yang normal adalah 7-20 mg/dL. Sementara angka urea nitrogen yang melebihi maupun kurang dari normal bisa menandakan suatu penyakit atau dipengaruhi oleh kondisi tertentu.
Kadar urea nitrogen yang tinggi biasanya menandakan beberapa hal berikut ini:
Pemeriksaan ini hanyalah salah satu dari beberapa jenis tes yang dapat dilakukan untuk mengukur fungsi ginjal. Bila dokter mencurigai adanya kemungkinan gangguan ginjal pada pasien, tes lain akan dilakukan. Contohnya, tes kadar kreatinin dan GFR (laju filtrasi glomerulus).
Kadar urea nitrogen darah yang rendah jarang terjadi dan biasanya tidak menjadi masalah medis yang serius. Hal ini bisa disebabkan oleh pola makan rendah protein atau tubuh yang kurus. Kondisi seperti penyakit hati dan overhidrasi (terlalu banyak cairan di tubuh) juga bisa memicu rendahnya kadar BUN.
Dokter akan menjelaskan kepada pasien terkait hasil pemeriksaan dan penanganan yang akan dilakukan selanjutnya.
Tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan setelah tes urea nitrogen darah. Anda bisa pulang atau kembai beraktivitas dengan normal.
Risiko pengambilan darah sangat kecil. Pasien mungkin akan mengalami nyeri ringan atau memar pada lokasi pengambilan darah, tapi keluhan ini akan hilang dengan sendirinya.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/blood-urea-nitrogen/about/pac-20384821
Diakses pada 8 April 2020
WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/blood-urea-nitrogen-test#1
Diakses pada 8 April 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/bun-blood-urea-nitrogen/
Diakses pada 8 April 2020
My Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/17684-blood-urea-nitrogen-bun-test/results-and-follow-up
Diakses pada 8 April 2020
Michigan Medicine. https://www.uofmhealth.org/health-library/aa36271#aa36274
Diakses pada 8 April 2020