Tes Titer Antibodi

14 Mar 2023|Nurul Rafiqua
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Tes titer antibodi adalah tes untuk mengukur jumlah antibodi dalam darahTes titer antibodi dilakukan dengan memeriksa darah pasien

Apa itu tes titer antibodi?

Tes titer antibodi adalah pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan serta mengukur jumlah antibodi dalam darah. Jumlah dan keberadaan ragam antibodi dalam darah dapat menggambarkan kekuatan respons kekebalan tubuh (imunitas).

Ketika mikroorganisme berbahaya (patogen) masuk ke dalam tubuh, antigen atau molekul yang terletak pada patogen tersebut akan merangsang sistem imunitas untuk menghasilkan antibodi.

Antibodi tersebut kemudian akan mengikat antigen hingga menghasilkan interaksi kompleks yang melibatkan seluruh sistem kekebalan tubuh. Dalam proses tersebut, mikroorganisme yang masuk dikenali sebagai benda berbahaya dan akan dihancurkan sebelum menyebabkan infeksi.

Agar dapat melaksanakan fungsinya, antibodi yang dihasilkan harus memenuhi jumlah yang sesuai dengan jumlah antigen yang ada. Nah, untuk memastikan antibodi tersebut sudah mencapai jumlah yang dibutuhkan, dilakukanlah tes titer antibodi.

Saat ini, tes titer antibodi digunakan juga sebagai perangkat pemeriksaan dalam proses vaksinasi Covid-19. Namun, penting untuk dipahami bahwa pemeriksaan ini tidak mendeteksi virus itu sendiri, melainkan melihat potensi terbentuknya antibodi oleh sistem kekebalan tubuh apabila terpapar virus.

Mengapa tes titer antibodi perlu dilakukan?

Pada prinsipnya, antibodi akan terbentuk ketika ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Hal itu dapat berasal dari vaksin maupun patogen yang berusaha menginfeksi. Sebab, vaksin itu sendiri mengandung patogen seperti bakteri atau virus yang telah dilemahkan untuk merangsang sistem imunitas tubuh.

Titer pada pemeriksaan ini didefinisikan sebagai konsentrasi antibodi dalam darah yang telah spesifik terbentuk karena mengenali patogen tertentu. Mengetahui jumlah titer antibodi dapat membantu dokter untuk memutuskan perawatan yang paling tepat bagi pasien.

Tes titer antibodi dapat dilakukan dengan berbagai tujuan, antara lain:

  • Menentukan kebutuhan pasien terhadap vaksin booster

Tes titer antibodi digunakan terutama untuk menentukan kebutuhan seseorang yang pernah terinfeksi suatu pathogen, untuk mendapatkan vaksin. Pasalnya, jika seseorang pernah terinfeksi suatu patogen, tubuh akan secara otomatis membentuk antibodi terhadap antigen dari patogen tersebut. Apabila antibodi sudah terbentuk sesuai pada jumlahnya, maka vaksinasi belum dapat dilakukan.

  • Memantau efektivitas vaksin

Dengan mengetahui jumlah titer antibodi, maka dokter dapat mendeteksi antibodi dan jumlahnya yang telah cukup kuat dalam melawan patogen penyebab penyakit.

  • Memastikan infeksi sedang atau pernah terjadi pada tubuh

Titer antibodi dapat menunjukkan hasil tertentu apabila tubuh terinfeksi suatu patogen. Hal ini dinilai dari respons imun adaptif akibat infeksi patogen, termasuk pada individu tanpa gejala maupun yang sudah sembuh.

  • Mendeteksi potensi gangguan autoimun

Titer antibodi melebihi normal dapat menunjukkan respons imun yang kuat bahkan terhadap jaringan tubuh yang sehat. Hal ini bisa menandakan gangguan autoimun.

Apa saja persiapan sebelum menjalani tes titer antibodi?

Secara umum, tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan sebelum menjalani prosedur ini. Dokter akan melakukan pemeriksaan standar terhadap riwayat kesehatan pasien, termasuk informasi mengenai obat, suplemen, maupun vitamin yang sedang pasien konsumsi.

Selain itu, dokter juga perlu mengetahui riwayat pasien dalam kemoterapi, jika memang ada. Sebab, pasien yang pernah menjalani kemoterapi, memiliki tubuh dengan penurunan kemampuan dalam membentuk antibodi. Dikhawatirkan, hasil titer antibodi akan ikut terpengaruh dalam kondisi tersebut.

Apa yang dilakukan oleh dokter saat tes titer antibodi?

Tes titer antibody adalah tes darah. Prosedurnya dilakukan pengambilan darah dan pemeriksaan sampel di laboratorium. Pengambilan darah hanya memakan waktu beberapa menit.

Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut ini.

  • Petugas medis akan melakukan pengambilan darah. Sampel darah biasanya diambil dari vena di siku bagian dalam.
  • Petugas akan memulai tindakan dengan mengoleskan antiseptik untuk membersihkan kulit. Langkah ini penting untuk membantu mencegah infeksi.
  • Kemudian lengan Anda akan dikencangkan dengan suatu alat yang dinamakan tourniquet agar pembuluh darah terisi penuh.
  • Lalu, petugas memasukkan jarum ke pembuluh darah Anda, dan darah kemudian akan mengalir melalui jarum masuk ke dalam tabung yang sudah disiapkan. Selanjutnya, torniquet dilepas.
  • Setelah mengambil darah, petugas akan menekan area pengambilan darah untuk menghentikan perdarahan.
  • Petugas akan membalutkan perban atau plester ke area tusukan dan Anda diperbolehkan pulang.
  • Selanjutnya petugas akan mengirim sampel darah Anda ke laboratorium untuk pengujian. Seorang spesialis laboratorium akan menganalisis sampel tersebut.

Seperti apa hasil tes titer antibodi?

Hasil normal

Umumnya hasil titer disajikan sebagai rasio yang menunjukkan tingkat pengenceran suatu bagian sampel darah dalam mendeteksi kadar antibodi. Akan tetapi, hasil interpretasi pengujian dapat beragam, tergantung pada tujuan dan perangkat pengujian yang tersedia. Nilai normal juga akan bergantung pada antibodi yang diuji.

Jika tes dilakukan untuk mencari antibodi terhadap jaringan tubuh Anda sendiri, nilai normalnya adalah nol atau negatif. Dalam beberapa kasus, level normal dari hasil tes ini dapat berada di bawah acuan angka tertentu yang telah ditentukan oleh perangkat pengujian.

Apabila tes dilakukan untuk melihat efektivitas suatu vaksin dalam melindungi tubuh dari suatu penyakit, maka hasil normalnya bergantung pada indikator imunisasi.

Khusus untuk pengujian untuk Covid-19, tes ini direkomendasikan untuk dijalani sebulan setelah terinfeksi virus tersebut atau sebulan setelah menerima vaksin corona dosis kedua. Jika ingin terus memantau perkembangan titer antibodi setelah kedua kondisi tersebut, tes dapat dilakukan lagi secara berkala setiap 3-6 bulan sekali.

Hasil abnormal

Seperti halnya hasil normal, hasil abnormal dari tes ini pun bergantung pada jenis antibodi yang diperiksa. Secara umum, hasil abnormal dapat mengarah pada interpretasi berikut ini:

  • Penyakit autoimun
  • Kekebalan tubuh yang lemah
  • Infeksi virus
  • Sindrom hiper-IgE
  • Antiphospholipid antibody syndrome (aPL)
  • X-linked hyper-IgM syndrome

Hasil abnormal dari tes ini juga bisa menunjukkan infeksi yang pernah Anda alami di masa lalu, seperti:

  • Meningitis
  • Difteri
  • Infeksi bakteri Helicobacter pylori
  • Cacar air
  • Mononukleosis
  • Hepatitis
  • Covid-19

Perlu diingat, rentang hasil normal setiap laboratorium bisa berbeda. Penafsiran hasil juga dapat melibatkan riwayat medis pasien dan pemeriksaan penunjang lainnya. Anda bisa berdiskusi dengan analis laboratorium maupun dokter untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut dari hasil tes tersebut.

Apa saja risiko komplikasi tes titer antibodi?

Tes titer antibodi dianggap sebagai prosedur yang aman. Namun, seperti tindakan medis pada umumnya, beberapa masalah dapat terjadi saat pengambilan darah, seperti:

  • Merasa pusing saat melihat darah
  • Pingsan
  • Vertigo
  • Hematoma (penumpukan darah di bawah kulit yang menyebabkan benjolan atau memar)
  • Rasa sakit akibat beberapa tusukan saat petugas hendak menemukan vena
  • Infeksi
 
 
covid-19vaksin corona

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003333.htm
Diakses pada 22 Maret 2021

Healthline. https://www.healthline.com/health/antibody-titer#procedure
Diakses pada 22 Maret 2021

The University of California. https://www.ucsfhealth.org/medical-tests/003333
Diakses pada 22 Maret 2021

News Medical. https://www.news-medical.net/health/What-is-an-Antibody-Titer.aspx
Diakses pada 22 Maret 2021

The Lancet. https://www.thelancet.com/journals/eclinm/article/PIIS2589-5370(21)00014-6/fulltext
Diakses pada 22 Maret 2021

 
 
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email