Apa itu tes rasio albumin-kreatinin urine?
Albumin merupakan suatu jenis protein yang biasanya terdapat di dalam darah, namun tidak dapat ditemukan di urine ketika ginjal berfungsi dengan normal. Albumin terdeteksi pada urin ketika terjadi gangguan pada ginjal. Sementara kreatinin adalah produk sisa dari metabolisme otot yang biasanya ditemukan pada urine dan menggambarkan konsentrasi urine.
Tes rasio albumin-kreatinin urine merupakan suatu pemeriksaan yang digunakan untuk membandingkan jumlah albumin terhadap jumlah kreatinin di dalam urine. Kadar albumin yang ditemukan di dalam urine dapat bervariasi jumlahnya, namun kadar kreatinin bersifat tetap. Oleh karena itu, tes ini dapat lebih akurat mengukur kadar albumin di dalam urine.
Albumin merupakan jenis protein yang dapat dideteksi awal pada pasien dengan gangguan ginjal. Protein ini sudah dapat ditemukan pada urine pasien dengan gangguan ginjal stadium dini. Dengan mengukur rasio albumin-kreatinin urine, dokter dapat melakukan skrining dan deteksi gangguan ginjal pada pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi.
Kenapa tes rasio albumin-kreatinin urine diperlukan?
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebagai skrining penyakit ginjal pada pasien berisiko tingi, seperti pasien dengan diabetes atau hipertensi. Tes rasio albumin-kreatinin urine dapat membantu dokter mengidentifikasi penyakit ginjal sedari dini untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.
Siapa yang membutuhkan tes rasio albumin-kreatinin urine dan seberapa sering tes rasio albumin-kreatinin urine dilakukan?
Prosedur ini disarankan pada pasien dengan dengan diabetes dan hipertensi. Menurut American Diabetes Association, pasien dengan diabetes tipe 2 perlu melakukan tes rasio albumin-kreatinin urine setiap tahun. Sementara pada pasien dengan diabetes tipe 1 perlu melakukan tes ini setiap 5 tahun.
Pada pasien dengan hipertensi, pemeriksaan rasio albumin-kreatinin urine dapat dilakukan dengan interval tertentu sesuai anjuran dokter.
Dokter juga akan merekomendasikan tes rasio albumin-kreatinin urine pada pasien dengan kondisi berikut:
Apa saja persiapan untuk menjalani tes rasio albumin-kreatinin urine?
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan dilakukan.
Bagaimana prosedur tes rasio albumin-kreatinin urine dilakukan?
Pada pemeriksaan ini, sampel yang digunakan adalah urine sewaktu atau urine selama 24 jam. Pada pengambilan sampel urine selama 24 jam, prosedurnya meliputi:
Selalu cuci tangan sebelum dan setelah menampung sampel urin. Pastikan penutup wadah tertutup dengan kuat dan beri label penanda pada wadah.
Sementara pada pengambilan sampel urine sewaktu, metode yang digunakan adalah clean-catch. Prosedurnya meliputi:
Seperti apa hasil tes rasio albumin-kreatinin urine?
Hasil tes rasio albumin-kreatinin urine akan ditunjukkan dalam satuan mikrogram per miligram kreatinin (mcg/mg). Hasil pemeriksaan yang normal adalah di bawah 30 mcg per mg kreatinin.
Peningkatan albumin sebesar 30-300 mcg/mg menandakan kondisi mikroalbuminuria, yaitu peningkatan jumlah albumin di atas nilai normal namun belum dapat terdeteksi pada pemeriksaan protein urine total.
Sementara itu, peningkatan albumin lebih besar dari 300 mcg/g menandakan kondisi makroalbuminuria, yakni peningkatan albumin berat yang juga ditandai dengan menurunnya laju filtrasi ginjal (GFR).
Apa saja yang perlu diperhatikan setelah tes rasio albumin-kreatinin urine?
Tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan setelah tes rasio albumin-kreatinin urine.
Apa saja risiko tes rasio albumin-kreatinin urine?
Tidak ada risiko dari pengambilan sampel urine untuk pemeriksaan ini.
Apa yang harus dilakukan bila hasil tes rasio albumin-kreatinin urine tidak normal?
Bila pada tes rasio albumin-kreatinin urine dokter menemukan albumin dalam urine, pasien akan diperiksa kembali untuk memastikan hasil pemeriksaan. Bila hasil tes tetap menunjukkan adanya albumin dalam urine, hal ini dapat menandakan adanya gangguan ginjal stadium dini.
Bila kadar albumin dalam urine terus tinggi, hal ini menandakan pasien mengalami gagal ginjal. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Albumin yang ditemukan dalam urine, terutama bila kadarnya rendah, tidak selalu menjadi indikasi adanya penyakit ginjal. Infeksi saluran kemih dan faktor lainnya juga dapat menyebabkan kondisi ini. Dokter akan mendiskusikan hasil pemeriksaan bersama pasien dan melakukan tes lainnya bila diperlukan.
Lab Tests Online. https://labtestsonline.org/tests/urine-albumin-and-albumin-creatinine-ratio
Diakses pada 25 Agustus 2020
National Kidney Foundation. https://www.kidney.org/kidneydisease/siemens_hcp_acr
Diakses pada 25 Agustus 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/microalbumin-creatinine-ratio/
Diakses pada 25 Agustus 2020
https://www.webmd.com/diabetes/urine-test-microalbumin
Diakses pada 25 Agustus 2020