Tes Profil Biofisik

Apa itu prosedur tes profil biofisik?

Tes profil biofisik adalah salah satu tes untuk memeriksa kondisi janin dalam kandungan. Tes ini adalah kombinasi dari 2 pemeriksaan, yaitu USG janin dan tes non-stres.

Ada beberapa indikator yang dinilai dalam tes profil biofisik, yaitu denyut jantung, gerakan janin, tonus otot, tingkat pernapasan dan volume cairan ketuban. Tes ini biasa dilakukan di akhir trimester ketiga, menjelang persalinan. Namun bila dokter menduga janin mengalami komplikasi selama kehamilan atau Anda termasuk golongan kehamilan risiko tinggi, maka tes dilakukan rutin mulai usia 32-34 minggu.

Tes dilakukan seminggu sekali atau 2 kali seminggu di masa menjelang persalinan (terbaik 12 minggu sebelum persalinan). Tes ini menentukan keputusan dokter untuk melanjutkan ke pemeriksaan tambahan lainnya (misalnya tes stres janin), atau sebagai dasar pengambilan keputusan untuk proses melahirkan lebih dini.

Mengapa prosedur tes profil biofisik perlu dilakukan?

Seperti yang telah disebutkan di atas, tes profil biofisik bukanlah prosedur rutin. Dokter merekomendasikan pemeriksaan ini, jika Anda termasuk golongan kehamilan risiko tinggi. Kelompok ibu dengan kondisi berikut ini membutuhkan tes tersebut:

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur tes profil biofisik?

Tidak ada persiapan khusus sebelum menjalani tes profil biofisik. Namun sebaiknya Anda minum air putih yang banyak agar kandung kemih terisi penuh. Kandung kemih yang penuh dapat membuat gambar USG menjadi lebih jelas. Anda pun harus tenang, agar pemeriksaan berjalan lancar dan tidak memengaruhi hasil. Kecemasan akan memengaruhi aktivitas janin, sehingga berpotensi menghasilkan nilai positif palsu. Artinya bayi menunjukkan kelainan, padahal bayi normal, hanya karena ibu yang cemas menghadapi pemeriksaan.

Apa yang dilakukan dokter pada prosedur tes profil biofisik?

Prosedur tes profil biofisik dilakukan oleh seoran dokter kandungan. Pemeriksaan ini berlangsung sekitar 30 menit. Sebelum dimulai, dokter akan menjelaskan prosedur pemeriksaan dan hal-hal yang akan dinilai. Dokter pun akan melakukan anamnesis (wawancara medis) dan pemeriksaan fisik singkat.

Kemudian Anda akan berbaring di tempat tidur dan perawat akan memasangkan sabuk sensor yang terpasang di sekitar perut Anda, untuk mendeteksi kegiatan janin. Secara simultan dokter akan mengoleskan gel dan melakukan tindakan USG. Perekaman denyut jantung memakan waktu 20-25 menit. Dokter akan memantau gerakan pernapasan, gerakan tubuh, tonus otot, detak jantung, dan mengukur cairan ketuban bayi.

Hasil apa yang didapatkan dari prosedur tes profil biofisik?

Hasil tes profil biofisik ditentukan oleh skor-skor yang dihasilkan tiap indikator yaitu tingkat pernapasan, gerakan janin, tonus otot janin, volume cairan ketuban dan detak jantung yang diukur melalui tes non-stres. Berikut ini hasil pemeriksaan dan artinya.

Janin dalam kondisi normal jika ibu mendapat nilai 8-10, artinya Proses kelahiran pun tergantung dari faktor ibu. Sementara itu, ibu yang mendapat nilai 6 artinya borderline, harus diamati volume cairan ketubannya. Jika ketuban sedikit dan bayi sudah cukup minggu, biasanya dokter menyarankan untuk dilahirkan. Namun apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai 6 dengan jumlah cairan ketuban normal, maka tes harus diulang dalam 24 jam.

Saat pemeriksaan menunjukkan skor 4, bayi harus segera dilahirkan, tanpa perlu melihat volume cairan ketuban. Pada janin yang belum cukup bulan, dokter akan memberikan obat untuk mematangkan paru dan mencegah komplikasi pernapasan pada bayi saat dilahirkan. Namun tim medis juga perlu memperhatikan faktor lainnya yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan, misalnya kecemasan ibu, infeksi, kadar gula yang rendah, kelebihan berat badan dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Apa risiko dari prosedur tes profil biofisik?

Tes profil biofisik adalah prosedur non-invasi yang mudah, murah, cepat dan aman tanpa rasa sakit. Tidak ada risiko dan efek samping dari prosedur ini. Penggunaan gelombang suara pada ultrasound yang dulu diyakini dapat memengaruhi bayi, ternyata tidak terbukti berdasarkan penelitian ilmiah. Tindakan medis ini juga aman untuk bayi dan ibu.