Tes kolesterol adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol dan lemak tertentu dalam darah berada dalam rentang normal atau tidak. Pemeriksaan ini sering dikenal dengan istilah tes profil lipid atau tes panel lipid.
Kolesterol itu sendiri adalah komponen lemak yang ada dalam darah dan sel-sel tubuh. Komponen ini dihasilkan oleh hati dan dapat diperoleh dari makanan. Contohnya, daging, telur, unggas, dan susu.
Selain itu, konsumsi makanan yang kaya lemak pun dapat memicu organ hati untuk memproduksi lebih banyak kolesterol dalam tubuh.
Kolesterol terbagi menjadi dua jenis utama, yakni high density cholesterol (HDL) dan low density cholesterol (LDL). HDL dikenal sebagai kolesterol baik Karena HDL mengangkut kolesterol ke hati untuk selanjutnya dikeluarkan dari aliran darah sebelum menumpuk di arteri.
Sementara LDL dikenal sebagai kolesterol jahat karena LDL mengangkut kolesterol langsung ke arteri. Oleh karena itu, jika kadar kolesterol LDL terlalu tinggi, hal ini dapat mengakibatkan aterosklerosis dan penumpukan plak yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala apapun. Sehingga untuk mengetahui apakah kadar kolesterol dalam tubuh kita tinggi atau normal adalah dengan melakukan cek kolesterol secara berkala.
Biaya tes kolesterol berbeda-beda tergantung dari fasilitas kesehatannya. Namun rata-rata biaya yang perlu Anda siapkan untuk satu kali pemeriksaan ini dimulai dari Rp50.000. Anda bisa melakukan cek kolesterol di apotik, puskesmas, klinik, hingga rumah sakit.
Tes kolesterol lengkap, bertujuan untuk mengukur kadar dari empat tipe lemak dalam darah berikutini:
Cek kolesterol termasuk ke dalam tes kesehatan rutin yang disarankan bagi semua orang. Terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkait kolesterol tinggi atau penyakit jantung.
Tes kolesterol sangat penting dilakukan pada pasien dengan kondisi-kondisi berikut:
Frekuensi tes kolesterol bagi tiap orang dapat berbeda, tergantung usia dan kondisi kesehatan yang dimiliki pasien.
Berikut ini rekomendasi umum seberapa sering cek kolesterol harus dilakukan berdasarkan kelompok umur.
1. Anak-anak dan remaja berusia 19 tahun ke bawah
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan cek kolesterol pada anak dilakukan saat anak berusia 9 hingga 11 tahun. Setelahnya, tes kolesterol dapat diulang setiap 5 tahun sekali.
Tes kolesterol dapat dilakukan lebih awal, mulai usia 2 tahun, pada anak-anak yang memiliki keluarga dengan riwayat kolesterol darah tinggi, serangan jantung, atau stroke.
Tes kolesterol biasanya tidak disarankan saat anak mengalami pubertas. Pasalnya, hormon dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh remaja.
2. Orang dewasa di atas 20 tahun
Secara umum, American Heart Association merekomendasikan tes kolesterol untuk dilakukan secara teratur pada pria dan wanita sejak usia 20 tahun. Lebih lanjut, berdasarkan rentang usianya, tes kolesterol dapat dilakukan dengan frekuensi berikut:
Umumnya, dokter akan meminta Anda untuk berpuasa sebelum menjalani pemeriksaan. Apabila hanya berencana melakukan pemeriksaan HDL dan kolesterol total, Anda tidak perlu berpuasa.
Akan tetapi, bagi Anda yang berencana melakukan pemeriksaan profil lipid lengkap, puasa perlu dilakukan selama 9 hingga 12 jam sebelum tes kolesterol.
Selama puasa, Anda tidak diperkenankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman apapun. Pasien hanya boleh minum air putih.
Sebelum pemeriksaan, Anda perlu memberikan informasi yang terkait:
Dokter juga akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya, pil KB yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, pada beberapa hari sebelum pemeriksaan.
Penyakit akut pun dapat meningkatkan atau malah menurunkan kadar kolesterol total dalam darah. Oleh karena itu, Anda yang baru saja mengalami gangguan medis akut tertentu dalam tiga bulan sebelum tes kolesterol, perlu melakukan tes ulang dalam dua hingga tiga bulan setelahnya.
Untuk memeriksa kadar kolesterol, dokter akan mengambil sampel darah Anda dengan cara:
Prosedur tersebut biasa hanya berlangsung selama beberapa menit. Pasien umumnya akan merasakan nyeri pada bagian yang disuntik. Mulai dari sensasi seperti tertusuk atau tersengat hingga nyeri sedang.
Setelah prosedur pengambilan darah selesai, Anda akan diperbolehkan untuk pulang dan kembali beraktivitas seperti biasa. Hasil tes kolesterol bisa Anda ambil sendiri atau dikirim ke rumah maupun kantor Anda.
Apabila tes tersebut dilakukan atas anjuran dokter, hasilnya bisa langsung dikirimkan ke dokter yang bersangkutan. Dokter kemudian akan menghubungi Anda.
Hasil tes kolesterol akan ditunjukkan dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL).
Untuk mengetahui apakah hasil tes kolesterol Anda masih dalam batas normal atau tidak, Anda dapat mengacu pada panduan umum berikut ini.
1. Kadar kolesterol total
2. Kadar LDL
3. Kadar HDL
4. Kadar trigliserida
Tes kolesterol termasuk pemeriksaan yang aman untuk dilakukan. Risiko dan efek samping yang mungkin terjadi biasanya berkaitan dengan tindakan pengambilan darah sebagai sampel.
Pasalnya, pembuluh darah vena dan arteri bervariasi pada masing-masing individu. Bahkan pada satu orang, kondisi vena dan arterinya bisa berlainan di tiap sisi tubuh.
Oleh sebab itu, tingkat kesulitan pengambilan darah pun berbeda-beda pada tiap pasien. Ada pasien yang darahnya mudah diambil, ada pula pasien yang memiliki ukuran pembuluh darah kecil, sehingga darahnya sulit diambil.
Risiko tes kolesterol yang dapat terjadi meliputi:
Kadar kolesterol di atas batas normal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). Dokter bisa menyarankan Anda untuk menjalani tes gula darah guna mengecek kemungkinan diabetes dan tes hormon tiroid guna memeriksa fungsi kelenjar tiroid.
Kadar kolesterol yang tinggi umumnya dapat diturunkan dengan menerapkan gaya hidup sehat yang meliputi:
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cholesterol-test/about/pac-20384601
Diakses pada 13 Juli 2022
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/315910.php
Diakses pada 13 Juli 2022
Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/cholesterol-levels/
Diakses pada 13 Juli 2022
Healthline. https://www.healthline.com/health/cholesterol-test
Diakses pada 13 Juli 2022
University of California San Francisco. https://www.ucsfbenioffchildrens.org/tests/003492.html
Diakses pada 13 Juli 2022
NHS.https://www.nhs.uk/conditions/high-cholesterol/getting-tested/
Diakses pada 13 Juli 2022
CDC.https://www.cdc.gov/cholesterol/cholesterol_screening.htm
Diakses pada 13 Juli 2022
Medicine Net. https://www.medicinenet.com/normal_cholesterol_levels_according_to_age/article.htm
Diakses pada 13 Juli 2022
American Heart Association. https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/how-to-get-your-cholesterol-tested
Diakses pada 13 Juli 2022