Tes kesehatan calon pengantin atau premarital check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang dilakukan sebelum pasangan menikah.
Namun di negara kita, kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan calon pengantin belum terlalu tinggi. Padahal pemeriksaan ini penting untuk mendukung keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat didefinisikan sebagai keluarga yang sehat secara fisik, psikis, seksual, dan sosial.
Pemeriksaan kesehatan calon pengantin terdiri dari pemeriksaan penapisan terhadap penyakit keturunan tertentu serta penyakit menular seksual.
Pemeriksaan ini dianjurkan bagi setiap calon pengantin. Tujuan dari premarital check up antara lain:
Premarital check up dapat sebaiknya dilakukan 3 bulan sebelum hari pernikahan sehingga calon pengantin dapat mempertimbangkan baik-baik sebelum melangsungkan pernikahan. Pemeriksaan penapisan untuk penyakit menular dapat dilakukan ulang ketika dibutuhkan.
Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan calon pengantin (premarital check up).
Tahapan pemeriksaan kesehatan calon pengantin (premarital check up) adalah sebagai berikut:
Pada tahap ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe) lengkap seperti pada general check up.
Pemeriksaan penyakit hereditas atau penyakit yang diturunkan dimulai dari menanyakan apakah terdapat riwayat penyakit keturunan pada keluarga dari kedua pihak calon pengantin.
Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan penapisan terhadap anemia sel sabit, dan pemeriksaan elektroforesis untuk menapis kemungkinan thalassemia.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan penapisan terhadap penyakit menular seksual yang berbahaya seperti hepatitis B, hepatitis C, dan AIDS.
Pemeriksaan ini bertujuan mengevaluasi kesuburan serta kesehatan organ reproduksi calon pengantin.
Hasil pemeriksaan kesehatan calon pengantin adalah sebagai berikut:
Keputusan untuk tetap melangsungkan pernikahan atau tidak tetap berada pada tangan masing-masing pasangan.
Bila hasil pemeriksaan menunjukkan risiko penyakit keturunan pada anak dan bila Anda dan pasangan Anda tetap mantap untuk melansungkan pernikahan, maka pemeriksaan preimplantation genetic diagnosis (PGD) dapat Anda pertimbangkan sebelum merencanakan kehamilan.
PDG termasuk pemeriksaan yang mahal dan mungkin sedikit menguras energi dan emosi karena efektivitasnya tidak dapat dijamin 100%. Namun bagi pasangan berisiko tinggi yang tetap ingin memiliki anak, PDG dapat dipertimbangkan.
Pada umumnya, tidak terdapat risiko pemeriksaan ini. Tes ini justru akan menghindarkan pasangan dari masalah-masalah kesehatan, psikososial, dan sosial di masa mendatang.
Kementerian Kesehatan. http://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kesehatan-pra-nikah
Diakses pada 8 Juli 2020
Kingdom of Saudi Arabia Ministry of National Guard Health Affairs. https://ngha.med.sa/English/HealthAwareness/Articles/Pages/PremaritalScreening.aspx
Diakses pada 8 Juli 2020
Kingdom of Saudi Arabia Ministry of National Guard Health Affairs. https://ngha.med.sa/English/HealthAwareness/Articles/Pages/PGD.aspx
Diakses pada 8 Juli 2020
Ministry of Health Saudi Arabia. https://www.moh.gov.sa/en/HealthAwareness/Beforemarriage/Pages/default.aspx
Diakses pada 8 Juli 2020