Tes Kadar Apolipoprotein B

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Tes kadar apolipoprotein B dilakukan lewat pemeriksaan sampel darah pasienTes kadar apolipoprotein B butuh sampel darah pasien

Apa itu tes kadar apolipoprotein B?

Tes kadar apolipoprotein B adalah pemeriksaan jumlah apolipoprotein B dalam darah seseorang. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter dalam menentukan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).

Apolipoprotein B merupakan protein yang berperan dalam metabolisme lemak dan menjadi pembentuk kolesterol jenis VLDL (very low-density lipoprotein) dan LDL (low-density lipoprotein). Di Indonesia, LDL mungkin lebih dikenal dengan istilah kolesterol jahat.

Apolipoprotein B (apo B) berperan mengangkut lemak untuk diedarkan dalam pembuluh darah. Lemak kolesterol yang diangkut ini penting bagi pembentukan membran sel, hormon reproduksi, dan hormon steroid.

Akan tetapi, kolesterol jahat dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan timbulnya plak yang menyumbat serta memicu pengerasan dan jaringan parut pada pembuluh darah. Plak ini dikenal dengan nama aterosklerosis.

Kadar apolipoprotein B dapat menggambarkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Sementara aterosklerosis akibat tingginya kadar LDL dapat menyebabkan kerusakan jantung dan pembuluh darah.

Oleh karena itu, tes kadar apolipoprotein B dibutuhkan untuk mendeteksi risiko penyakit kardiovaskuler pada seseorang.

Kenapa tes kadar apolipoprotein B diperlukan?

Pasien mungkin membutuhkan tes kadar apolipoprotein B apabila pasien memiliki:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
  • Riwayat serangan jantung
  • Kadar lemak seperti kolesterol dan trigliserida yang tinggi dalam darah. Kadar lemak yang tinggi dapat memicu risiko masalah jantung.

Tes kadar apolipoprotein B juga digunakan untuk menentukan tingkat keefektifan pengobatan untuk menurunkan kadar lemak dalam darah.

Apa saja persiapan untuk menjalani tes kadar apolipoprotein B?

Biasanya, pasien akan diminta untuk berpuasa setidaknya 9-12 jam sebelum pemeriksaan. Pastikan Anda juga menginformasikan pada dokter terkait semua obat-obatan, vitamin, dan suplemen yang sedang dikonsumsi pasien.

Dokter akan memberi arahan mengenai jenis obat-obatan mana yang perlu dihentikan konsumsinya sebelum tes.

Bagaimana tes kadar apolipoprotein B dilakukan?

Tes kadar apolipoprotein dilakukan dengan menggunakan sampel darah. Tenaga medis akan mengambil sampel darah dari lengan pasien melalui prosedur berikut:

  • Tenaga medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan cairan antiseptik. Langkah ini dilakukan untuk membunuh kuman pada permukaan kulit.
  • Lengan atas pasien lalu diikat dengan tourniquet agar aliran darah di lengan dapat terkumpul dan pembuluh darah vena mudah ditemukan.
  • Setelah vena ditemukan, darah pasien kemudian akan diambil dengan menyuntikkan jarum steril ke pembuluh darah.
  • Tabung khusus akan dipasang di belakang jarum untuk menampung darah pasien.
  • Ketika jumlah darah sudah cukup, jarum akan dilepas dan bagian yang disuntik akan ditutup dengan perban.

Prosedur pengambilan darah umumnya hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit. Pasien mungkin akan merasa sedikit nyeri saat jarum disuntikkan atau dilepaskan.

Seperti apa hasil tes kadar apolipoprotein B?

Hasil tes kadar apolipoprotein B dapat membantu dokter dalam mengevaluasi risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah pada pasien.

Hasil tes ini akan ditunjukkan dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL). Kadar apolipoprotein B yang normal pada orang dewasa adalah di bawah 100 mg/dL.

Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah akan lebih tinggi pada pasien dengan kadar apolipoprotein B lebih dari 120 mg/dL.

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes kadar apolipoprotein B tidak normal?

Tes kadar apolipoprotein B dengan hasil tinggi dapat menunjukkan adanya LDL yang tinggi dalam darah. Kondisi ini juga berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler.

Kadar apolipoprotein B yang tinggi bisa ditemukan pada pasien yang:

Sementara kadar apolipoprotein B yang rendah disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi produksi apolipoprotein dalam hati. Kondisi tersebut meliputi:

  • Penggunaan obat-obatan, seperti estrogen, lovastatin, simvastatin, niacin, dan tiroksin
  • Pola makan vegetarian
  • Hipertiroidisme
  • Kurang gizi (malnutrisi)
  • Penurunan berat badan
  • Penyakit berat
  • Operasi
  • Familial hypobetalipoproteinaemia dan abetalipoproteinaemia
  • Sirosis hati

Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis. Pada pasien dengan kadar apolipoprotein B tinggi, pola makan yang baik serta olahraga akan disarankan untuk menurunkan kadar LDL. Dengan ini, risiko penyakit jantung dan pembuluh darah di kemudian hari bisa dikurangi.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah tes kadar apolipoprotein B?

Tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan setelah pemeriksaan ini. Pasien biasanya dapat pulang atau kembali beraktivitas dengan normal.

Apa saja risiko tes kadar apolipoprotein B?

Pemeriksaan yang melibatkan prosedur pengambilan darah memiliki beberapa risiko komplikasi, termasuk tes kadar apolipoprotein B. Sederet komplikasinya bisa berupa:

  • Penusukan jarum lebih dari sekali untuk menemukan pembuluh darah vena
  • Darah menumpuk di bawah kulit (memar)
  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Pingsan atau sensasi seperti mau pingsan
penyakit jantungkolesterol

Lab Tests Online. https://labtestsonline.org/tests/apo-b
Diakses pada 20 Agustus 2020

Lab Tests Online. https://www.labtestsonline.org.au/learning/test-index/apob
Diakses pada 20 Agustus 2020

University of Rochester Medical Center. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=apolipoprotein_b100
Diakses pada 20 Agustus 2020

Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/2087335-overview
Diakses pada 20 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email