Tes Intoleransi Laktosa

13 Mar 2023|Nurul Rafiqua
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Ada 3 jenis tes yang dapat digunakan untuk memeriksa intoleransi laktosa.Ketidakmampuan untuk mencerna laktosa disebut sebagai intoleransi laktosa.

Apa itu prosedur tes intoleransi laktosa?

Tes toleransi laktosa adalah suatu prosedur untuk mengukur kemampuan tubuh dalam memproses laktosa, sejenis gula yang ditemukan dalam produk susu.

Tubuh mampu memproses susu dan produk olahan susu lainnya berkat enzim dalam usus bernama laktase yang berfungsi untuk memecah laktosa selama proses pencernaan.

Beberapa orang memiliki kadar laktase yang lebih rendah dari jumlah normal. Jika orang-orang tersebut mengonsumsi susu dan produk olahannya, laktosa yang terkandung tidak akan diproses dan akan bertahan dalam usus hingga mengalami fermentasi.

Ketidakmampuan untuk mencerna laktosa ini disebut sebagai intoleransi laktosa. Kondisi tersebut dapat menyebabkan perut kembung, sakit perut, kram, dan diare. Kondisi ini sering terjadi pada bayi 3-12 bulan, namun tak jarang juga terjadi pada orang dewasa.

Mengapa prosedur tes intoleransi laktosa perlu dilakukan?

Tes intoleransi laktosa dilakukan untuk membantu mendiagnosis intoleransi laktosa pada individu yang kesulitan mencerna produk susu. Terkadang prosedur ini juga digunakan sebagai bagian dari pemeriksaan malabsorbsi.

Dokter akan merekomendasikan tes ini jika Anda memiliki gejala intoleransi laktosa. Gejalanya meliputi rasa mual atau kram sesaat setelah mengonsumsi susu maupun produk turunannya, diare, dan kembung pada perut.

Apa yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani prosedur tes intoleransi laktosa?

Sebelum prosedur tes intoleransi laktosa dilaksanakan Anda akan diminta untuk berpuasa semalaman (8 jam sebelum prosedur dilakukan). Anda tidak boleh mengonsumsi apapun kecuali air putih.

Dua minggu sebelum tes, Anda harus menghentikan konsumsi antibiotik maupun obat-obatan seperti obat pencahar, antasida, dan pelunak feses. Untuk menghindari adanya komplikasi, beri tahu dokter tentang obat lain yang Anda konsumsi.

Anda juga akan diminta untuk menghindari aktivitas berat. Selain itu, dokter akan menginstruksikan untuk menyikat gigi atau berkumur dengan air jika metode tes yang dilakukan adalah tes napas hidrogen.

Apa yang dilakukan dokter pada prosedur tes intoleransi laktosa?

Ada 3 jenis tes yang dapat digunakan untuk memeriksa intoleransi laktosa, yaitu sebagai berikut:

  • Tes napas hidrogen (hydrogen breath test):
    Tes ini adalah prosedur tes intoleransi laktosa yang paling umum. Pada prosedur ini, dokter akan meminta Anda untuk mengembuskan napas ke dalam alat seperti balon untuk mendapatkan informasi awal (baseline) tentang jumlah hidrogen dalam napas Anda setelah berpuasa.
    Selanjutnya, dokter akan meminta Anda minum cairan yang mengandung laktosa dan air. Kemudian, Anda akan diminta untuk mengembuskan ke dalam alat seperti balon beberapa kali selama beberapa jam, untuk mengukur berapa banyak hidrogen yang ada dalam napas Anda.
    Hal tersebut biasanya dilakukan dalam interval 15 menit selama kurang lebih 2-3 jam. Meningkatnya kadar hidrogen dalam napas mengindikasikan bahwa tubuh tidak dapat memecah atau menyerap laktosa.
  • Tes toleransi laktosa (lactose tolerance test):
    Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel darah Anda setelah puasa untuk mendapatkan baseline tentang kadar glukosa dalam darah. Kemudian, Seperti halnya tes napas hidrogen, prosedur ini juga mengharuskan Anda minum cairan yang mengandung laktosa.
    Saat mencerna laktosa, tubuh akan memecahnya menjadi gula sederhana yang disebut glukosa. Setelah 2 jam, dokter akan mengambil sampel darah untuk mengukur kadar glukosa di dalamnya.
    Jika kadar glukosa darah tidak mengalami kenaikan, hal tersebut menunjukkan bahwa tubuh Anda tidak dapat mencerna atau menyerap laktosa.
  • Tes keasaman tinja (stool acidity test):
    Jenis tes ini biasanya dilakukan pada bayi atau anak kecil, karena mereka tidak disarankan menjalani dua tes sebelumnya.
    Dokter akan mengambil sampel tinja pasien untuk melihat kemampuan tubuh dalam mencerna laktosa. Adanya proses fermentasi laktosa di usus akan menghasilkan asam laktat, yang menjadi tanda adanya intoleransi laktosa. Asam laktat tersebut dapat terdeteksi dalam tinja.

Ketiga prosedur yang telah disebutkan dapat dilakukan secara rawat jalan di ruang praktik dokter atau di laboratorium.

Hasil apa yang didapatkan dari prosedur Lactose tolerance test ?

Hasil normal:
Berikut ini hasil yang dikatakan normal dalam tes intoleransi laktosa.

  • Tes napas hidrogen dianggap normal jika peningkatan kadar hidrogen kurang dari 20 ppm dibanding kadar hidrogen setelah puasa.
  • Tes darah toleransi laktosa dianggap normal jika kenaikan kadar glukosa melampaui 30 mg/dL (1,6 mmol/L) dalam waktu 2 jam setelah mengonsumsi larutan laktosa. Peningkatan dibawah itu yang berkisar antara 20-30 mg/dL (1,1 ke 1,6 mmol L) tidak dapat disimpulkan hasilnya.

Kisaran nilai normal mungkin sedikit berbeda antarlaboratorium. Konsultasikan dengan dokter mengenai hasil tes tersebut.

Hasil abnormal:

Sementara itu, hasil tes dianggap abnormal dengan ketentuan berikut ini.

  • Hasil tes napas yang menunjukkan peningkatan kadar hidrogen 20 ppm di atas tingkat baseline menandakan potensi intoleransi laktosa.
  • Tes darah dianggap abnormal jika kadar glukosa naik kurang dari 20 mg/dL (1,1 mmol/L) dalam waktu 2 jam setelah mengonsumsi larutan laktosa. Hasil abnormal dapat menandakan intoleransi laktosa.

Apa risiko dari prosedur tes intoleransi laktosa?

Pemeriksaan tes intoleransi laktosa adalah prosedur yang terbilang aman. Hanya ada sedikit risiko terkait dengan pengambilan darah pada prosedur yang menggunakan sampel darah. Anda mungkin merasa sedikit sakit atau pegal di lokasi jarum ditusukkan.

Namun, ada risiko lain yang meliputi:

  • Pusing atau pingsan
  • Perdarahan berlebihan di lokasi tusukan
  • Akumulasi darah di bawah kulit, yang dikenal sebagai hematoma
  • Infeksi karena adanya kulit yang terluka oleh jarum
  • Pembengkakan vena, yang dikenal sebagai flebitis
diareintoleransi laktosasusuperut kembung
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email