Pemeriksaan Hematokrit

13 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Sampel darah dibutuhkan untuk tes hematokritTes hematokrit menggunakan sampel darah pasien

Apa itu tes hematokrit?

Tes hematokrit adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah merah dalam darah. Jika kadar hematokrit kurang dari normal, maka hal ini bisa menandakan anemia, infeksi, hinga kekurangan vitamin. Sementara itu jika kadarnya lebih dari normal, maka tandanya sedang ada kondisi dehidrasi atau gangguan paru-paru maupun jantung.

Pemeriksaan ini dikenal juga dengan nama tes volume darah atau packed-cell volume (PCV) dan biasanya dilakukan sebagai bagian dari tes darah lengkap (complete blood count).

Pada tes hematokrit, sampel darah pasien akan dianalisis dan jumlah sel darah merah dalam volume darah tertentu akan diukur. Hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk presentase.

Sel darah merah merupakan salah satu komponen darah dengan fungsi sangat penting, yakni mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Tubuh memerlukan sel darah merah dalam proporsi yang cukup agar tetap sehat.

Kenapa pemeriksaan hematokrit diperlukan?

Pemeriksaan hematokrit merupakan bagian dari pemeriksaan darah rutin. Pengukuran kadar sel darah merah dalam darah dapat membantu dokter untuk menentukan diagnosis atau mengukur efektivitas pengobatan.

Hematokrit yang rendah maupun tinggi bisa menandakan kebradaan gangguan kesehatan tertentu.

Anemia merupakan penyebab umum dilakukannya tes hematokrit. Gejalanya meliputi lelah, lemas, sakit kepala, tangan dan kaki terasa dingin, sesak napas, nyeri dada, serta sensasi seperti mau pingsan.

Apa saja persiapan untuk menjalani tes hematokrit?

Tes hematokrit merupakan pemeriksaan darah sederhana yang tidak memerlukan persiapan apapun.

Bagaimana prosedur tes hematokrit dilakukan?

Pada tes hematokrit, tenaga medis akan mengambil sampel darah pasien. Berikut prosedurnya:

  • Tenaga medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan larutan antiseptik untuk membunuh kuman.
  • Lengan atas pasien lalu akan diikat dengan tali elastis agar aliran darah di lengan dapat terkumpul dan pembuluh darah vena mudah ditemukan.
  • Setelah itu, darah akan diambil dengan menyuntikkan jarum steril ke vena.
  • Tabung khusus kemudian dipasang di belakang jarum untuk menampung darah.
  • Saat jumlah darah sudah cukup, jarum akan dilepas dan bagian yang disuntik akan ditutup dengan perban steril.

Prosedur ini biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Pasien mungkin akan merasa sedikit nyeri saat jarum disuntikkan atau dilepaskan. Sampel darah pasien lalu dibawa ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut.

Berapa nilai normal hematokrit?

Hasil tes hematokrit akan ditunjukkan dalam satuan persen (%). Hasil yang normal bervariasi dan tergantung pada usia dan jenis kelamin.

Secara umum, hasil tes hematokrit yang normal meliputi:

1. Bayi dan anak-anak

  • Bayi baru lahir: 55-68%
  • Usia 1 minggu: 47-65%
  • Usia 1 bulan: 37-49%
  • Usia 3 bulan: 30-36%
  • Usia 12 bulan: 29-41%
  • Usia 10 tahun: 36-40%

2. Orang dewasa

  • Pria: 42-54%
  • Wanita: 38-46%

Apa arti hasil pemeriksaan hematokrit yang tidak normal?

Apabila kadar hematokrit dalam darah tidak normal, maka ada beberapa hal yang bisa memicunya. Berikut penjelasannya:

1. Penyebab hematokrit rendah

Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menyebabkan rendahnya kadar hematokrit dalam darah:

  • Anemia, yakni kondisi kurangnya sel darah merah rendah dalam tubuh
  • Kondisi yang memicu peningkatan jumlah sel darah putih, seperti infeksi, penyakit kronis, leukemia, atau limfoma
  • Kekurangan vitamin atau mineral seperti zat besi, folat, atau vitamin B12
  • Kehilangan darah
  • Gagal ginjal
  • Gangguan sumsum tulang
  • Penyakit peradangan kronis

Rendahnya kadar hematokrit juga bisa disebabkan oleh kondisi yang tidak berbahaya seperti kehamilan. Sehingga, sebelum menjalani pemeriksaan ini Anda perlu memberitahukan riwayat kesehatan secara lengkap pada dokter.

2. Penyebab hematokrit tinggi

Tingginya kadar hematokrit dalam darah bisa mengindikasikan 

  • Dehidrasi
  • Polisitemia vera, kondisi ketika tubuh menghasilkan sel darah merah secara berlebihan
  • Penyakit jantung kongenital
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit paru-paru

Kondisi lain yang bisa meningkatkan kadar hematokrit di tubuh adalah tinggi area dari permukaan air laut. Orang yang tinggal di dataran tinggi, umumnya memiliki jumlah hematokrit yang lebih tinggi karena kadar oksigen di area tersebut lebih rendah.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah tes hematokrit?

Tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan setelah pemeriksaan ini. Pasien dapat kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes hematokrit tidak normal?

Hasil tes hematokrit yang tidak normal dapat mengindikasikan adanya penyakit atau kondisi medis tertentu. Dokter akan membandingkan hasil tes ini dengan hasil pemeriksaan darah rutin lainnya serta gejala yang dialami oleh pasien sebelum menegakkan diagnosis.

Apa saja risiko pemeriksaan hematokrit?

Tes hematokrit tergolong pemeriksaan yang umum dan aman dilakukan. Akan tetapi, beberapa risiko mungkin dapat terjadi. Risiko tersebut meliputi:

  • Merasa ingin pingsan
  • Perdarahan berlebih
  • Memar pada lokasi penyuntikan yang hilang dalam beberapa hari
  • Infeksi
anemiadehidrasisel darah merah

eMedicine Health. https://www.emedicinehealth.com/hematocrit_blood_test/article_em.htm
Diakses pada 8 April 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/hematocrit
Diakses pada 8 April 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/hematocrit/about/pac-20384728
Diakses pada 8 April 2020

Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/hematocrit-level-test-1942505
Diakses pada 8 April 2020

Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/17683-hematocrit/test-details
Diakses pada 8 April 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email