Tes Helicobacter

Salah satu tes Helicobacter dilakukan lewat pemeriksaan darahTes Helicobacter bisa dilakukan lewat pemeriksaan darah

Apa itu tes helicobacter?

Tes helicobacter adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan apakah seseorang mengalami infeksi bakteri Helicobacter pylori atau tidak. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan:

Helicobacter pylori (H.pylori) merupakan salah satu jenis bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan. Orang yang terinfeksi bakteri ini bisa saja tidak mengalami gejala apapun. Apabila bergejala, keluhannya dapat berupa:

Kenapa tes helicobacter dilakukan?

Tujuan dilakukan tes helicobacter adalah:

  • Mencari apakah penyebab infeksi lambung adalah bakteri pylori atau bukan
  • Mengevaluasi apakah pengobatan infeksi pylori efektif atau tidak

Siapa yang membutuhkan tes helicobacter?

Orang yang membutuhkan tes helicobacter adalah orang yang mengalami gastritis atau tukak lambung dengan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Nyeri perut
  • Perut kembung
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Penurunan nafsu makan
  • Penurunan berat badan

Apa saja persiapan untuk  menjalani tes helicobacter?

Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani tes helicobacter meliputi:

  • Untuk urea breath test, tes tinja, dan endoskopi

Anda mungkin perlu menghentikan konsumsi beberapa obat yang rutin Anda konsumsi selama dua minggu sampai sebulan sebelum pemeriksaan. Tanyakan pada dokter mengenai jenis obat yang harus dihentikan dulu sebelum pemeriksaan tes helicobacter.

  • Untuk pemeriksaan endoskopi

Persiapan yang sebaiknya Anda lakukan adalah berpuasa (tidak makan dan minum) selama 12 jam sebelum prosedur dilakukan.

  • Untuk tes darah

Anda tidak memerlukan persiapan khusus untuk tes darah.

Bagaimana tes helicobacter dilakukan?

Prosedur tes helicobacter berbeda-beda, sesuai dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan. Berikut penjelasannya:

1. Pemeriksaan darah

Prinsip pemeriksaan ini adalah mendeteksi antibodi terhadap H.pylori. Prosedurnya seperti pemeriksaan laboratorium pada umumnya.

Petugas medis akan mengambil sampel darah Anda dengan jarum suntik. Sampel darah kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

2. Pemeriksaan napas (urea breath test)

Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengukur zat tertentu (urea) dalam napas seseorang. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

  • Anda akan diminta menghembuskan napas ke dalam kantong khusus.
  • Anda lalu diminta menelan pil atau cairan yang mengandung zat radioaktif yang tidak berbahaya.
  • Setelah itu, Anda akan diminta untuk kembali menghembuskan napas ke dalam kantong yang berbeda.
  • Petugas medis kemudian membandingkan kedua sampel napas tersebut. Bila sampel napas kedua memiliki kadar karbondioksia yang lebih tinggi dibandingkan kantong pertama, Anda kemungkinan mengalami infeksi pylori.

3. Pemeriksaan tinja

Prosedur ini dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini:

  • Anda akan diminta mengumpulkan sampel tinja.
  • Pakailah sarung tangan saat mengambil sampel tinja dan meletakkannya dalam tabung yang telah diberikan oleh petugas medis.
  • Pastikan tinja tidak tercampur urine, air, maupun tisu.
  • Tutup tabung tersebut hingga benar-benar rapat.
  • Lalu, serahkan tabung berisi sampel tinja ke petugas medis.

4. Pemeriksaan endoskopi

Pemeriksaan endoskopi dilakukan bila tes lain tidak efektif untuk memastikan diagnosis. Prosedur ini akan memudahkan dokter dalam menilai kondisi kerongkongan (esofagus), lambung bagian dalam, dan sebagian kecil usus halus.

Prosedurnya meliputi:

  • Anda akan berbaring miring pada salah satu sisi tubuh.
  • Anda akan diberi obat bius agar lebih relaks dan tidak merasakan rasa nyeri saat prosedur dilakukan
  • Dokter kemudian memasukkan alat bernama endoskop ke dalam mulut dan tenggorokan Anda. Alat ini memiliki kamera di ujungnya, sehingga memudahkan dokter melihat bagian dalam organ pencernaan atas Anda.
  • Setelah prosedur selesai, Anda akan dipantau selama 1-2 jam sembari menunggu efek obat-obat yang diberikan memudar
  • Setelah pemeriksaan Anda mungkin akan merasa mengantuk selama beberapa saat. Oleh karena itu pastikan ada orang yang dapat mengantarkan Anda pulang setelah prosedur dilakukan.

Dokter bisa sekaligus melakukan biopsi, yakni pengambilan sampel jaringan, bersama dengan prosedur endoskopi.

Seperti apa hasil tes helicobacter?

Hasil tes helicobacter bisa positif atau negatif. Berikut penjelasannya:

  • Hasil negatif

Hasil negatif menandakan bahwa penyebab gangguan saluran pencernaan atas yang Anda alami bukan akibat infeksi H.pylori. Dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan penunjang lain guna menemukan penyebabnya secara pasti.

  • Hasil positif

Hasil positif menandakan bahwa Anda mengalami infeksi bakteri H.pylori.

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes helicobacter positif?

Bila hasil tes Anda positif, dokter akan memberikan beberapa jenis antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri H.pylori. Dokter juga dapat meresepkan obat-obatan lain guna mengurangi rasa nyeri.

Obat antibiotik yang diresepkan oleh dokter harus Anda habiskan. Jangan pernah berhenti mengonsumsinya atau mengurangi dosisnya tanpa konsultasi dengan dokter. Kenapa?

Berhenti mengonsumsi atau mengubah dosis antibiotik bisa memicu resistensi antibiotik. Ini berarti, bakteri dalam tubuh Anda akan tahan terhadap antibiotik tersebut, sehingga lebih sulit untuk diberantas.

Apa saja risiko tes helicobacter?

Tes helicobacter merupakan pemeriksaan yang relatif aman, terutama pada pemeriksaan tes napas atau tes tinja. Namun sama seperti prosedur medis pada umumnya, tes sini juga dapat memicu efek yang meliputi:

  • Pada pengambilan sampel darah

Nyeri ringan bisa saat petugas mengambil sampel darah Anda.

  • Pada pemeriksan endoskopi

Pasien umumnya merasakan ketidaknyamanan saat endoskop dimasukkan ke dalam mulut dan kerongkongan.

Sementara endoskopi yang disertai biopsi memiliki risiko perdarahan, namun risiko ini terbilang rendah. Perdarahan biasanya akan berhenti sendiri tanpa pengobatan khusus.

maagtukak lambunginfeksi helicobacter pylorigastritis

Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/helicobacter-pylori-h-pylori-tests/
Diakses pada 25 Maret 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/h-pylori/diagnosis-treatment/drc-20356177
Diakses pada 25 Maret 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email