Tes HBsAg

Tes HBsAg adalah pemeriksaan untuk mendeteksi hepatitis BTes HBsAg adalah pemeriksaan darah untuk mendeteksi hepatitis B

Apa itu tes HBsAg?

Tes HBsAg adalah pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi hepatitis B. Hepatitis B merupakan infeksi pada organ hati yang disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Penyakit ini dapat bersifat akut maupun kronis. Jika hasil pemeriksaan positif, maka itu tandanya infeksi virus tersebut sedang terjadi. Selain tes HBsAg, pemeriksaan penunjang lain juga dapat dilakukan guna memastikan diagnosis.

Hepatitis B dikatakan akut apabila infeksinya berlangsung kurang dari enam bulan. Sementara jika lebih, maka penyakit tersebut sudah masuk kondisi kronis. Hepatitis B kronis akan meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gagal hati, sirosis hati, atau kanker hati.  

Selain untuk mendeteksi infeksi, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk memeriksa apakah pasien sudah sembuh dari infeksi hepatitis B atau belum.

Siapa yang membutuhkan tes HBsAg?

Pemeriksaan HBsAg biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami kondisi seperti di bawah ini.

  • Mengalami gejala hepatitis seperti: kuning, peningkatan enzim hati
  • Sedang menjalani terapi kemoterapi atau mendapat obat yang menekan sistem imun
  • Memiliki faktor risiko tinggi untuk infeksi hepatitis b
  • Sedang menjalani terapi untuk hepatitis b atau hepatitis c
  • Status infeksi hepatitis b tidak jelas dan akan menjalani vaksinasi hepatitis b

Orang yang berisiko tinggi mengalami infeksi hepatitis B meliputi:

  • Petugas medis
  • Pengguna obat-obatan terlarang jenis suntik
  • Orang yang berhubungan seksual dengan banyak pasangan
  • Penderita penyakit hati kronis
  • Pengidap penyakit ginjal
  • Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria
  • Orang berusia di atas 60 tahun dengan diabetes

Bagaimana tes HBsAg dilakukan?

Pemeriksaan HBsAg membutuhkan sampel darah dari pasien. Pada umumnya, pengambilan sampel darah ini dilakukan dengan cara:

  • Perawat atau petugas lab akan membersihkan area penusukan jarum suntik dahulu dengan carian antiseptik untuk mencegah infeksi. Area pengambilan darah biasanya pada bagian dalam lipat siku.
  • Setelahnya perawat akan memasangkan torniket di atas lipat siku untuk membendung pembuluh darah vena sehingga pembuluh darah vena lebih terlihat.
    Ketika sudah terlihat, perawat akan menusukkan jarum suntik ke dalam pembuluh darah vena tersebut.
  • Sampel darah kemudian akan diambil dengan jarum suntik. Setelah jumlah darah yang diperlukan cukup, sampel darah akan dipindahkan ke tabung khusus untuk dikirim ke laboratorium sehingga dapat dianalisis.
  • Setelah pengambilan darah selesai, torniket akan dilepas dan bagian penusukan tadi dibersihkan kembali dengan cairan antiseptik untuk menghindari infeksi.

Seperti apa hasil tes HBsAg?

Hasil pemeriksaan HBsAg yang positif menandakan terjadinya infeksi hepatitis B, baik akut maupun kronis. Hasil tes HBsAg yang positif juga menandakan seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B berpotensi menularkan ke orang lain.

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes HBsAg tidak normal?

Bila hasil HBsAg positif, maka dokter akan menganjurkan tes lain seperti antibodi terhadap HBsAg dan antibodi terhadap inti antigen HBsAg untuk menentukan apakah infeksi  hepatitis B yang dialami bersifat akut atau kronis dan menentukan apakah Anda memerlukan vaksinasi hepatitis B atau tidak.

Apa saja komplikasi tes HBsAg?

Seperti prosedur pengambilan sampel darah secara umum, tes HBsAg juga memiliki beberapa komplikasi yang berupa infeksi, perdarahan ringan, memar, nyeri, serta infeksi pada area penusukan jarum.

hepatitishepatitis b

Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/what-is-hbsag-1759934
Diakses 19 Juli 2020

Hepatitis B Foundation. https://www.hepb.org/prevention-and-diagnosis/diagnosis/hbv-blood-tests/
Diakses pada 19 Juli 2020

Lab Test Online. https://labtestsonline.org/tests/hepatitis-b-testing
Diakses 19 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email