Tes Elektrolit

13 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Tes elektrolit dilakukan dengan pengambilan sampel darahTes elektrolit umumnya memeriksa kadar sodium, klorida, kalium, dan bikarbonat

Apa itu tes elektrolit?

Tes elektrolit adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar elektrolit dalam tubuh seseorang.

Elektrolit merupakan mineral bermuatan listrik yang membantu mengendalikan jumlah cairan serta keseimbangan asam basa pada tubuh. Mineral ini juga membantu dalam mengendalikan otot, saraf, irama jantung, maupun fungsi tubuh penting lain.

Karena itu, adanya gangguan kadar elektrolit dapat menjadi tanda dari kondisi medis yang serius. Misalnya, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, dan gangguan irama jantung.

Apa saja senyawa yang akan diperiksa melalui tes elektrolit?

Tes elektrolit akan mengukur kadar dari empat jenis elektrolit utama berikut:

  • Sodium (natrium)

Sodium membantu untuk mengendalikan jumlah cairan di dalam tubuh serta fungsi otot dan saraf agar dapat bekerja dengan baik.

  • Klorida

Sama seperti sodum, klorida juga membantu dalam mengendalikan jumlah cairan di tubuh. Selain itu, mineral ini berfungsi menjaga volume dan tekanan darah supaya tetap normal.

  • Kalium (potasium)

Kalium berperan membantu fungsi jantung dan otot agar dapat bekerja dengan baik.

  • Bikarbonat atau karbon dioksida (CO2)

Bikarbonat adalah senyawa yang membantu dalam menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.

Kenapa tes elektrolit diperlukan?

Tes elektrolit sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin. Namun dokter juga bisa merekomendasikannya secara khusus pada pemeriksaan panel metabolik yang lebih lengkap.

Pemeriksaan ini juga digunakan untuk mencari tahu ada tidaknya gangguan keseimbangan cairan atau asam basa dalam tubuh seseorang.

Keempat elektrolit biasanya diperiksa secara bersamaan. Tapi pada beberapa kasus gangguan elektrolit, senyawa ini bisa diperiksa sendiri-sendiri.

Pemeriksaan yang terpisah tersebut menjadi pilihan apabila dokter mencurigai adanya masalah pada elektrolit yang spesifik.

Siapa yang membutuhkan tes elektrolit?

Tes elektrolit dibutuhkan ketika pasien memiliki gejala yang mengindikasikan gangguan kadar elektrolit. Gejala ini bisa berupa:

Sementara kondisi medis yang dapat menjadi indikasi diperlukannya tes elektrolit meliputi:

Tes elektrolit juga dapat digunakan pada pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya, obat diuretik atau angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Kedua obat ini kerap dipakai untuk mengatasi hipertensi.

Tak hanya itu, pemeriksaan elektrolit bisa pula dilakukan guna memantau efektivitas pengobatan untuk mengatasi gangguan keseimbangan elektrolit.

Apa saja persiapan untuk menjalani tes elektrolit?

Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum pemeriksaan ini.

Bagaimana tes elektrolit dilakukan?

Pada tes elektrolit, tenaga medis akan mengambil sampel darah dari lengan pasien dengan langkah-langkah di bawah ini:

  • Tenaga medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan cairan antiseptik. Cairan ini akan membunuh kuman di permukaan kulit pasien.
  • Lengan atas pasien akan diikat dengan perban elastis agar aliran darah di lengan dapat terkumpul dan pembuluh darah vena lebih mudah ditemukan.
  • Setelah vena ditemukan, darah akan diambil dengan jarum suntik steril dari dalam pembuluh darah.
  • Ketika jumlah darah sudah cukup, jarum akan dilepas dan bagian yang disuntik akan ditutup dengan perban.

Prosedur pengambilan darah biasanya hanya membutuhkan waktu singkat, yakni sekitar lima menit. Pasien mungkin akan merasa sedikit nyeri saat jarum disuntikkan atau dilepaskan.

Seperti apa hasil tes elektrolit?

Hasil tes elektrolit bervariasi dan tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat medis, metode pemeriksaan, dan faktor lainnya. Hasil tes ini dinyatakan dalam satuan milliequivalents per liter (mEq/L).

Berikut kadar normal dari masing-masing jenis elektrolit:

Kalium atau potasium (K)

  • Bayi baru lahir: 3,9 to 5,9 mEq/L
  • Bayi: 4,1 to 5,3 mEq/L
  • Anak-anak: 3,4 to 4,7 mEq/L
  • Dewasa: 3,5-5 mEq/L

Klorida (Cl)

  • Bayi prematur: 95 to 110 mEq/L
  • Bayi baru lahir: 96 to 106 mEq/L
  • Anak-anak: 90 to 110 mEq/L
  • Dewasa: 98 to 106 mEq/L

Sodium atau natrium (Na)

  • Bayi prematur sebelum 48 jam pertama: 128 to 148 mEq/L 
  • Bayi baru lahir: 133 to 146 mEq/L
  • Anak-anak: 138 to 146 mEq/L
  • Dewasa: 136 to 145 mEq/L
  • Lansia di atas 90 tahun: 132 to 146 mEq/L

Bikarbonat atau karbon dioksida (CO2)

  • Bayi baru lahir: 13 to 22 mEq/L
  • Bayi: 20 to 28 mEq/L
  • Anak-anak: 20 to 28 mEq/L
  • Dewasa: 23 to 28 mEq/L

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes elektrolit tidak normal?

Hasil tes elektrolit yang tidak normal bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis. Mulai dari dehidrasi, penyakit ginjal, gangguan jantung, diabetes, asidosis, hingga alkalosis.

Jika mencurigai ada penyakit tertentu yang menjadi penyebab gangguan elektrolit, dokter akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Meski begitu, kadar elektrolit yang abnormal memang tidak selalu mengindikasikan masalah medis yang perlu diobati. Apa alasannya?

Banyak faktor dapat mempengaruhi kadar senyawa ini. Misalnya, terlalu banyak minum, dehidrasi karena diare, serta konsumsi obat antihipertensi serta antasida.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah tes elektrolit?

Tidak ada hal yang perlu diperhatikan setelah tes elektrolit. Pasien bisa langsung pulang sesudah menjalaninya.

Apa saja risiko tes elektrolit?

Pemeriksaan yang melibatkan prosedur pengambilan darah, termasuk tes elektrolit, memiliki beberapa risiko yang meliputi:

  • Perdarahan
  • Sensasi seperti mau pingsan hingga pingsan
  • Butuh banyak suntikan untuk menemukan pembuluh darah vena
  • Darah yang menumpuk di bawah kulit (hematoma alias lebam)
  • Infeksi
diabetespenyakit jantunghipertensidiaremuntahkaliumdehidrasiasidosisantasida

 

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/electrolyte-test/
Diakses pada 22 April 2021

Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/electrolyte-panel/
Diakses pada 22 April 2021

University of Rochester Medical Center. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=electrolytes
Diakses pada 22 April 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email