Tes Dexamethasone Supression

Sampel darah dibutuhkan dalam tes dexamethasone suppressionTes dexamethasone suppression menggunakan sampel darah

Apa itu tes dexamethasone suppression?

Tes dexamethasone suppression adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi apakah sekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH) oleh hipofisis dapat ditekan atau disupresi.

Pemeriksaan ini bertujuan mengukur bagiamana respon kelenjar adrenal terhadap sekresi ACTH. Dexamethasone diberikan kepada orang yang menjalani pemeriksaan ini dan kemudian level kortikol diukur. Kadar kortisol seharusnya menurun sebagai respon terhadap pemberian dexamethasone.

Dexamethasone adalah hormone steroid sintetik (buatan manusia) yang terikat dengan reseptor yang sama dengan kortisol (hormone steroid alami yang diproduksi oleh tubuh manusia) dalam tubuh manusia.

Pada orang normal, bila diberikan dexamethasone, maka respon tubuh akan menurunkan pelepasan ACTH dan kadar kortisol dalam darah pun menurun.

Kenapa tes dexamethasone suppression dilakukan?

Tes dexamethasone suppression dilakukan:

  • Membantu penegakkan diagnosis sindrom Cushing dan mencari penyebabnya
  • Membantu penegakkan diagnosis penyakit Cushing (Cushing disease)

Siapa yang membutuhkan tes dexamethasone suppression?

Orang yang membutuhkan pemeriksaan ini adalah orang yang mengalami gejala Cushing syndrome maupun Cushing disease.

Seberapa sering Anda harus menjalani tes dexamethasone suppression?

Tidak terdapat panduan spesifik mengenai seberapa sering seseorang harus menjalani tes dexamethasone suppression.

Apa saja persiapan untuk menjalani tes dexamethasone suppression?

Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani tes dexamethasone suppression antara lain:

  • Diskusikanlah terlebih dahulu dengan dokter mengenai manfaat, tujuan, dan risiko pemeriksaan
  • Beritahukanlah kepada dokter mengenai obat-obatan yang rutin Anda konsumsi. Sebelum pemeriksaan Anda sebaiknya menghentikan konsumsi obat-obatan golongan berikut: antibiotik, anti-kejang, obat-obatan yang mengandung kortikosteroid seperti hidrokortison dan prednisone, estrogen, kontrasepsi oral (pil KB), dan obat golongan diuretik

Bagaimana tes dexamethasone suppression dilakukan?

Terdapat 2 macam tes dexamethasone suppression, yaitu: tes dosis rendah (low-dose test) dan tes dosis tinggi (high-dose test).

Prosedur  pemeriksaan tes dexamethasone suppression dosis rendah adalah:

  • Anda akan diberikan 1 mg dexamethasone pada malam hari (sekitar jam 11 malam).
  • Keesokan harinya (sekitar jam 8 pagi), petugas lab akan mengambil sampel darah Anda untuk mengukur kadar kortisol dalam darah

Prosedur tes dexamethasone suppression dosis tinggi antara lain:

  • Petugas lab akan mengambil sampel darah Anda pada pagi hari saat hari pemeriksaan.
  • Pada hari yang sama sekitar jam 11 malam Anda akan diberikan dexamethasone 8 mg
  • Keesokan paginya, petugas lab kembali akan mengambil sampel darah Anda untuk dianalisis di laboratorium

Seperti apa hasil tes dexamethasone suppression?

Secara umum, hasil tes dikatakan normal bila kadar kortisol menurun setelah Anda mendapat dexamethasone.

Pada tes dexamethasone suppression dosis rendah, hasil dikatakan normal bila kadar kortisol sampel darah pagi <1.8 mikrogram/dL atau 50 nanomol/L.

Hasil yang abnormal pada tes dexamethasone suppression dosis  rendah menandakan pelepasan kortisol yang tidak normal (Cushing syndrome) yang penyebabnya bermacam-macam, diantaranya:

  • Tumor kelenjar adrenal yang menghasilkan kortisol
  • Tumor kelenjar hipofisis yang menghasilkan ACTH
  • Tumor pada organ-organ tubuh penghasil hormone ACTH (ectopic Cushing syndrome)

Pada tes dexamethasone suppression dosis tinggi, hasil dikatakan normal bila terdapat penurunan kadar kortisol 50% antara kadar kortisol yang diperiksa sebelum mendapat dexamethasone dan setelah mendapat dexamethasone.

Hasil pemeriksaan dexamethasone suppression dosis tinggi yang abnormal  menandakan penyakit Cushing (Cushing disease) yaitu gangguan pada kelenjar hipofisis.

Secara garis besar yang perlu dibedakan adalah Cushing syndrome, Cushing disease, dan ectopic Cushing syndrome. Cara membedakannya dari hasil tes dexamethasone suppression test antara lain:

  • Cushing syndrome yang diakibatkan tumor adrenal: tes dosis rendah menunjukkan tidak adanya penurunan kadar kortisol, kadar ACTH normal.
  • Ectopic Cushing syndrome: pada tes dosis rendah tidak terdapat penurunan kadar kortisol, kadar ACTH tinggi, tes dosis tinggi tidak terjadi penurunan kadar kortisol
  • Cushing disease (Cushing syndrome yang spesifik disebabkan tumor kelenjar hipofisis): tes dosis rendah tidak menunjukkan penurunan kadar kortisol, namun tes dosis tinggi menunjukkan penurunan kadar kortisol dalam darah.

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes dexamethasone suppression tidak normal?

Bila hasil pemeriksaan tidak normal, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyebab Cushing syndrome. Bila penyebab spesifiknya ditemukan, baru dokter dapat memberikan terapi spesifik  sesuai penyebabnya tersebut.

Apa saja risiko tes dexamethasone suppresion?

Sama seperti prosedur medis lainnya, tes dexamethasone suppression juga memiliki risikonya tersendiri yang terutama diakibatkan proses pengambilan sampel darah yaitu:

  • Perdarahan banyak pada area penusukan
  • Hematoma (terbentuk gumpalan darah di bawah permukaan kulit)
  • Infeksi

UCLA Health. https://www.uclahealth.org/endocrine-center/dexamethasone-suppression-test
Diakses pada 1 April 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003694.htm
Diakses pada 1 April 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/dexamethasone-suppression-test#after-the-test
Diakses pada 1 April 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email