Tes dexamethasone suppression adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi apakah sekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH) oleh hipofisis dapat ditekan atau disupresi.
Pemeriksaan ini bertujuan mengukur bagiamana respon kelenjar adrenal terhadap sekresi ACTH. Dexamethasone diberikan kepada orang yang menjalani pemeriksaan ini dan kemudian level kortikol diukur. Kadar kortisol seharusnya menurun sebagai respon terhadap pemberian dexamethasone.
Dexamethasone adalah hormone steroid sintetik (buatan manusia) yang terikat dengan reseptor yang sama dengan kortisol (hormone steroid alami yang diproduksi oleh tubuh manusia) dalam tubuh manusia.
Pada orang normal, bila diberikan dexamethasone, maka respon tubuh akan menurunkan pelepasan ACTH dan kadar kortisol dalam darah pun menurun.
Tes dexamethasone suppression dilakukan:
Orang yang membutuhkan pemeriksaan ini adalah orang yang mengalami gejala Cushing syndrome maupun Cushing disease.
Tidak terdapat panduan spesifik mengenai seberapa sering seseorang harus menjalani tes dexamethasone suppression.
Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani tes dexamethasone suppression antara lain:
Terdapat 2 macam tes dexamethasone suppression, yaitu: tes dosis rendah (low-dose test) dan tes dosis tinggi (high-dose test).
Prosedur pemeriksaan tes dexamethasone suppression dosis rendah adalah:
Prosedur tes dexamethasone suppression dosis tinggi antara lain:
Secara umum, hasil tes dikatakan normal bila kadar kortisol menurun setelah Anda mendapat dexamethasone.
Pada tes dexamethasone suppression dosis rendah, hasil dikatakan normal bila kadar kortisol sampel darah pagi <1.8 mikrogram/dL atau 50 nanomol/L.
Hasil yang abnormal pada tes dexamethasone suppression dosis rendah menandakan pelepasan kortisol yang tidak normal (Cushing syndrome) yang penyebabnya bermacam-macam, diantaranya:
Pada tes dexamethasone suppression dosis tinggi, hasil dikatakan normal bila terdapat penurunan kadar kortisol 50% antara kadar kortisol yang diperiksa sebelum mendapat dexamethasone dan setelah mendapat dexamethasone.
Hasil pemeriksaan dexamethasone suppression dosis tinggi yang abnormal menandakan penyakit Cushing (Cushing disease) yaitu gangguan pada kelenjar hipofisis.
Secara garis besar yang perlu dibedakan adalah Cushing syndrome, Cushing disease, dan ectopic Cushing syndrome. Cara membedakannya dari hasil tes dexamethasone suppression test antara lain:
Bila hasil pemeriksaan tidak normal, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyebab Cushing syndrome. Bila penyebab spesifiknya ditemukan, baru dokter dapat memberikan terapi spesifik sesuai penyebabnya tersebut.
Sama seperti prosedur medis lainnya, tes dexamethasone suppression juga memiliki risikonya tersendiri yang terutama diakibatkan proses pengambilan sampel darah yaitu:
UCLA Health. https://www.uclahealth.org/endocrine-center/dexamethasone-suppression-test
Diakses pada 1 April 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003694.htm
Diakses pada 1 April 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/dexamethasone-suppression-test#after-the-test
Diakses pada 1 April 2020