Tes CRP atau C-reactive protein adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar protein C-reaktif dalam darah. Protein ini merupakan penanda adanya peradangan dalam tubuh Anda.
Protein C-reaktif dihasilkan oleh hati dan kadarnya akan meningkat sebagai respons tubuh terhadap peradangan (inflamasi).
Inflamasi adalah upaya perlindungan tubuh terhadap cedera atau infeksi. Kondisi ini menyebabkan nyeri, kemerahan, dan bengkak pada area yang terkena.
Beberapa penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan penyakit kronis dapat menyebabkan peradangan pada tubuh. Demikian pula dengan infeksi virus corona.
Dalam kondisi normal, kadar protein C-reaktif dalam darah cenderung rendah. Kadarnya yang tinggi bisa menandakan adanya infeksi serius atau kondisi medis lainnya.
Tak hanya itu, kadar protein C-reaktif yang tinggi juga bisa mengindikasikan adanya peradangan pada pembuluh darah jantung. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Akan tetapi, CRP bukanlah penanda yang spesifik untuk penyakit jantung. Pasalnya, protein ini dapat meningkat gangguan medis apapun yang melibatkan peradangan.
Tes protein C-reaktif dilakukan untuk mencari dan memantau kondisi yang menyebabkan peradangan. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:
Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Jenis protein C-reaktif yang diukur pada tes ini adalah hs-CRP (high sensitivity CRP).
Pemeriksaan CRP dianjurkan apabila Anda mengalami keluhan tertentu yang dicurigai sebagai tanda-tanda infeksi. Biasanya, tes ini dilakukan pada pasien dengan gejala infeksi bakteri yang serius. Gejala tersebut meliputi:
Bagi pasien yang sudah didiagnosis mengalami infeksi atau penyakit kronis, tes ini juga dilakukan guna memantau efektivitas pengobatan.
Kadar Protein C-reaktif akan meningkat dan menurun tergantung pada peradangan yang masih terjadi dalam tubuh pasien. Kadar yang rendah menjadi tanda bahwa pengobatan bekerja dengan efektif untuk mengatasi peradangan.
Sementara tes hs-CRP bisa direkomendasikan bagi pasien yang memiliki risiko serangan jantung sebesar 5-10% dalam 10 tahun ke depan. Risiko ini dapat diketahui dengan penilaian khusus yang ditentukan dari gaya hidup, riwayat keluarga, dan kondisi kesehatan pasien.
Pada tes protein C-reaktif, tenaga medis akan mengambil sampel darah. Berikut prosedurnya:
Prosedur pengambilan darah tersebut biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit. Pasien umumnya akan merasa sedikit nyeri saat jarum disuntikkan atau dilepaskan.
Sampel darah yang sudah diambil lalu akan dibawa ke labratorium untuk diperiksa lebih lanjut di bawah mikroskop.
Hasil tes CRP akan ditunjukkan dalam satuan miligram per liter (mg/L). Interpretasi hasilnya adalah sebagai berikut:
Sementara interpretasi hs-CRP yang digunakan untuk mengevaluasi penyakit jantung adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan hs-CRP perlu dilakukan dua kali dengan interval dua minggu. Pasalnya, kadar hs-CRP bisa bervariasi dari waktu ke waktu.
Nilai CRP yang tidak normal dapat menandakan adanya infeksi serius, cedera, atau penyakit kronis. Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebabnya.
Sementara hasil hs-CRP yang tinggi bukanlah indikator yang ideal untuk menentukan risiko penyakit jantung. Dokter bisa melakukan tes kolesterol dan pemeriksaan lainnya guna mengevaluasi risiko Anda lebih lanjut.
Dokter juga akan menyarankan perubahan gaya hidup atau meresepkan obat-obatan guna mengurangi risiko serangan jantung yang Anda miliki.
Karena melibatkan prosedur pengambilan darah, tes CRP bisa memicu beberapa efek samping di bawah ini:
Medicine Net. https://www.medicinenet.com/c-reactive_protein_test_crp/article.htm
Diakses pada 8 April 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/c-reactive-protein-crp-test/
Diakses pada 8 April 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/c-reactive-protein
Diakses pada 8 April 2020
WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/c-reactive-protein-test#1
Diakses pada 8 April 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/c-reactive-protein-test/about/pac-20385228
Diakses pada 8 April 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322138
Diakses pada 8 April 2020