Tes CD4 adalah jenis pemeriksaan darah yang dilakukan untuk mengecek kadar sel CD4 dalam tubuh. CD4 termasuk sel darah putih yang memegang peran penting untuk sistem kekebalan tubuh.
Pemeriksaan CD4 diperlukan untuk mengetahui kondisi sistem imun pada pasien yang terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus). Orang yang terinfeksi HIV biasanya akan memiliki jumlah sel CD4 antara 250-500 per mililiter kubik darah. Sementara itu, jika jumlah sel CD4 di bawah 200, maka ini mengindikasikan HIV sudah berkembang menjadi AIDS.
Namun harap diingat bahwa tes CD4 tidak selalu menandakan seseorang terkena HIV. Pada orang dengan gangguan sistem imun, kadar CD4 juga bisa menurun.
Ketika seseorang terinfeksi HIV, virus ini akan menyerang sel CD4 di dalam darah. Saat sel-sel CD4 hancur, jumlahnya akan berkurang dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh semakin sulit untuk melawan infeksi. Karena itu, infeksi oportunistik dapat dialami oleh pengidap HIV.
Tes CD4 dilakukan dengan mengambil sampel darah. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter dalam menentukan apakah pasien memiliki risiko mengalami komplikasi HIV atau tidak.
Tes ini juga dapat membantu dokter dalam mengetahui seberapa efektif pengobatan HIV yang dijalani oleh pasien.
Tes CD4 diperlukan untuk membantu dokter dalam mengetahui seberapa besar kerusakan yang disebabkan oleh infeksi HIV pada sistem kekebalan tubuh pasien.
Semua pengidap HIV perlu memulai terapi ART (antiretroviral treatment) berapapun kadar CD4 yang dimilikinya. Kadar CD4 harus meningkat sebagai respons terhadap pengobatan yang efektif.
Dengan menjaga kadar CD4 tetap tinggi bersamaan dengan terapi ART yang efektif, gejala infeksi HIV dan komplikasi lebih lanjut dapat dicegah.
Selain tes CD4, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lain untuk memantau kondisi infeksi virus HIV dalam tubuh pasien. Tes tersebut adalah:
CD8 merupakan salah satu jenis sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh. Sel ini berperan membunuh sel kanker dan benda asing lainnya.
Pemeriksaan rasio CD4 dan CD8 dapat memberikan gambaran lebih baik mengenai kondisi sistem kekebalan tubuh yang dimiliki oleh pasien.
Pemeriksaan HIV akan mengukur kadar sel HIV dalam darah pasien.
Tes CD4 dilakukan pada kondisi-kondisi di bawah ini:
Tes CD4 biasanya akan dilakukan pada awal terapi pengobatan HIV atau ketika dokter melakukan perubahan pada strategi pengobatan pasien. Secara umum, pemeriksaan ini perlu dilakukan:
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum menjalani tes CD4.
Pada tes CD4, tenaga medis akan mengambil sampel darah dari lengan pasien. Berikut prosedurnya:
Prosedur pengambilan darah biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit. Pasien mungkin akan merasa sedikit sakit saat jarum disuntikkan atau dilepaskan. Sampel darah pasien kemudian dibawa ke labiratorium untuk diperiksa lebih lanjut.
Hasil tes CD4 akan ditunjukkan dalam jumlah sel per milimeter kubik darah dengan lategori sebagai berikut:
Meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi HIV, beberapa langkah penanganan dapat dilakukan agar menjaga sistem kekebalan tubuh pasien dan mencegah AIDS.
Dokter akan menganjurkan pemeriksaan rutin maupun berkala pada pasien. Dengan ini, keefektifan pengobatan dan kondisi pasien bisa dipantau dengan baik.
Tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan setelah pemeriksaan ini. Pasien biasanya boleh pulang dan kembali beraktivitas seperti biasa sambil menunggu hasilnya.
Risiko pengambilan darah tergolong sangat kecil, termasuk pada tes CD4. Pasien mungkin akan mengalami nyeri ringan atau memar pada lokasi pengambilan darah. Tetapi Efek samping ini akan menghilang dengan sendirinya.
Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/cd4-lymphocyte-count/
Diakses pada 8 April 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/hiv-aids/cd4-viral-count
Diakses pada 8 April 2020
WebMD. https://www.webmd.com/hiv-aids/cd4-count-what-does-it-mean#1
Diakses pada 8 April 2020
Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/what-does-a-cd4-count-and-viral-load-mean-48630
Diakses pada 8 April 2020