Tes AMH

13 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Tes AMH diawali dengan proses pengambilan sampel darahTes AMH dilakukan dengan pengambilan sampel darah

Apa itu tes AMH?

Tes AMH (anti-müllerian hormone) merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar hormon anti-müllerian di dalam darah. Hormon ini dihasilkan oleh organ reproduksi pria dan wanita. Tujuan tes AMH bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin pasien.

Hormon anti-müllerian berperan penting dalam perkembangan organ reproduksi pada janin. Dalam minggu pertama kehamilan, organ reproduksi janin mulai berkembang dalam rahim. Janin dengan gen XY akan menjadi bayi berjenis kelamin laki-laki, sementara janin dengan gen XX akan menjadi bayi perempuan.

Janin dengan gen XY akan menghasilkan kadar AMH dalam jumlah besar. Hal ini akan memicu berkembangnya organ reproduksi pria dan mencegah berkembangnya organ reproduksi perempuan. Sementara itu, janin dengan gen XX akan menghasilkan kadar hormon AMH yang rendah, sehingga organ reproduksi wanita akan berkembang.

Janin laki-laki dengan kadar AMH yang tidak cukup untuk mencegah berkembangnya organ reproduksi perempuan akan mengalami pembentukan kedua organ reproduksi, yakni pria dan wanita. Ketika hal ini terjadi, jenis kelamin bayi tidak dapat ditentukan. Kondisi ini dikenal dengan ambiguous genitalia.

Pada wanita setelah pubertas, hormon AMH dihasilkan oleh kelenjar ovarium. Kelenjar ovarium merupakan kelenjar yang berperan menghasilkan sel telur. Semakin banyak sel telur yang dihasilkan, semakin besar hormon AMH yang diproduksi kelenjar ini. Oleh karena itu, kadar AMH dapat digunakan untuk memeriksa kesuburan pasien.

Tes AMH juga dapat digunakan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis gangguan menstruasi atau untuk memantau kondisi pasien dengan kanker ovarium.

Kenapa tes AMH diperlukan?

Tes AMH seringkali digunakan untuk memeriksa kemampuan ovarium wanita menghasilkan sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma. Ovarium dapat menghasilkan ribuan sel telur selama masa subur. Jumlah sel telur yang diproduksi akan berkurang seiring bertambahnya usia. Dengan tes ini, perkiraan jumlah sel telur yang tersisa dan kesuburan pasien dapat diketahui.

Selain itu, tes AMH juga dapat digunakan untuk:

  • Memprediksi masa menopause, yakni berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan. Masa menopause biasanya dimulai ketika wanita berusia sekitar 50 tahun.
  • Mencari tahu penyebab menopause dini.
  • Membantu mencari penyebab amenorrhea (tidak menstruasi). Kondisi ini biasanya didiagnosis pada anak perempuan berusia 15 tahun yang belum mengalami menstruasi dan pada wanita yang tidak mengalami menstruasi dalam waktu lama.
  • Membantu dokter mendiagnosis polycystic ovary syndrome(PCOS), gangguan hormon yang menjadi penyebab umum ketidaksuburan pada wanita.
  • Memeriksa bayi dengan jenis kelamin yang tidak dapat diidentifikasi sebagai pria atau wanita (ambiguous genitalia).
  • Memantau kondisi wanita dengan kanker ovarium.

Siapa yang membutuhkan tes AMH?

Pemeriksaan ini dibutuhkan pada wanita yang sulit hamil. Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat menilai tingkat kesuburan pasien. Kadar hormon yang tinggi menandakan pasien memiliki cadangan sel telur yang lebih banyak sehingga dapat merespon terapi dengan lebih baik.

Wanita dengan gejala polycystic ovary syndrome (PCOS) juga disarankan melakukan pemeriksaan ini. Gejala tersebut meliputi:

  • Gangguan menstruasi, seperti amenorrhea dan menopause dini.
  • Timbulnya jerawat.
  • Rambut di wajah dan tubuh yang berlebih.
  • Ukuran payudara mengecil.
  • Berat badan meningkat.

Selain itu, pasien yang sedang menjalani terapi kanker ovarium juga memerlukan tes AMH. Dengan tes AMH, dokter dapat menilai seberapa baik terapi tersebut.

Apa saja persiapan untuk menjalani tes AMH?

Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum menjalani pemeriksaan ini.

Bagaimana tes AMH dilakukan?

Pada tes AMH, tenaga medis akan mengambil sampel darah dari lengan pasien. Berikut prosedurnya:

  • Tenaga medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan antiseptik untuk membunuh kuman.
  • Lengan atas akan diikat oleh perban elastis agar aliran darah di lengan dapat terkumpul.
  • Setelah vena ditemukan, darah kemudian akan diambil dengan cara menyuntikan jarum steril ke pembuluh darah.
  • Ketika jumlah darah yang diambil dirasa sudah cukup, suntikan akan dilepas dan bagian yang disuntik akan ditutup dengan perban.

Prosedur ini biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Pasien mungkin akan merasa sedikit nyeri saat jarum disuntikkan atau dilepaskan.

Seperti apa hasil tes AMH?

Interpretasi hasil tes AMH bervariasi tergantung jenis kelamin dan usia.

Pada wanita usia subur, kadar AMH yang rendah menjadi tanda jumlah dan kualitas sel telur yang rendah sehingga menyebabkan gangguan kesuburan. Pada kondisi ini, terapi bayi tabung (in fitro fertilization) tidak akan berfungsi baik untuk mengatasi gangguan kesuburan. Kadar AMH yang rendah juga menandakan adanya gangguan fungsi kelenjar ovarium.

Kadar AMH yang menurun menandakan kemungkinan menopause. Sementara kadar AMH yang rendah normal ditemukan pada perempuan sebelum pubertas dan setelah menopause.

Kadar AMH tinggi seringkali ditemukan pada penderita PCOS namun tidak dapat dilakukan sebagai pemeriksaan satu-satunya untuk menegakkan diagnosis. Pada wanita dengan kanker ovarium, penurunan kadar AMH menandakan respon baik terhadap pengobatan sedangkan kadara AMH yang meningkat menandakan berulangnya kanker.

Pada bayi laki-laki, kadar AMH yang rendah menandakan adanya kelainan genetik atau hormon yang menyebabkan ambiguous genitalia. Bila kadar AMH normal, kemungkinan bayi memiliki testis yang berfungsi baik namun tidak berada pada lokasi yang semestinya. Kondisi ini dapat diatasi dengan operasi dan/atau terapi hormon.

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes AMH tidak normal?

Hasil tes AMH yang tidak normal biasanya akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan tersebut meliputi tes kadar hormon estradiol dan FSH, hormon yang berperan dalam fungsi reproduksi wanita.

Apa saja komplikasi tes AMH?

Risiko yang dapat dialami saat pengambilan darah antara lain:

  • Pingsan atau merasa ingin pingsan
  • Banyak tusukan untuk melokalisir pembuluh darah vena
  • Pendarahan
  • Hematoma (penumpukan darah di bawah kulit)
  • Infeksi (risiko kecil terjadinya infeksi setiap ada perlukaan kulit)
hormon

Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/anti-mullerian-hormone-test/
Diakses pada 21 Juni 2020

Lab Tests Online. https://labtestsonline.org/tests/anti-mullerian-hormone
Diakses pada 21 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email