Terapi Ozon

Salah satu pemberian terapi ozon adalah lewat infusTerapi ozon bisa dilakukan melalui infus

Apa itu terapi ozon?

Terapi ozon adalah prosedur yang dilakukan dengan gas ozon. Ozon merupakan gas tak berwarna yang terbuat dari tiga jenis atom oksigen.

Pada atmoster, gas ozon berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet dari cahaya matahari. Sementara ozon yang terdapat di daratan dikelompokkan sebagai polutan udara yang berbahaya.

Gas ozon dikatakan berbahaya ketika seseorang menghirupnya. pasalnya, gas ini dapat memicu iritasi paru-paru dan tenggorokan, batuk, serta membutuknya gejala asma. Paparan ozon dengan kadar tinggi bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan berujung fatal.

Namun beberapa penelitian menyatakan bahwa ozon dapat memberikan manfaat dalam pengobatan medis. Harap diingat bahwa riset-riset ini masih sangat terbatas dalam mengevaluasi efektivitas terapi ozon yang sebenarnya.

Karena itu, penggunaan terapi ozon untuk gangguan kesehatan belum disetujui secara resmi sebagai penanganan medis.

Kenapa terapi ozon dilakukan?

Menurut beberapa penlitian, terapi ozon memiliki beberapa manfaat medis di bawah ini:

  • Mengatasi artritis atau radang sendi
  • Membersihkan dan mensterilkan luka
  • Mengaktifkan sistem imun
  • Melawan infeksi bakteri, virus, jamur, dan protozoa
  • Mengatasi penyakit jantung iskemik
  • Mengobati kelainan mata yang disebut degenerasi makula
  • Menangani kanker
  • Mengatasi gangguan pernapasan
  • Menangani diabetes dan komplikasinya

Apa saja persiapan sebelum menjalani terapi ozon?

Persiapan yang dapat dilakukan sebelum terapi ozon meliputi:

  • Mendiskusikan mengenai manfaat dan risiko terapi ozon
  • Menjalani pemeriksaan medis

Khusus terapi ozon yang dilakukan dengan mengambil darah dan mencampurnya dengan gas ozon sebelum kembali dimasukkan ke tubuh, pasien harus tidur cukup, mengonsumsi sarapan yang bernutrisi, dan minum banyak air putih.

Bagaimana prosedur terapi ozon?

Terapi ozon dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

1. Terapi ozon langsung ke jaringan

Terap ini dilakukan untuk mengatasi masalah luka pada tungkai atau lengan. Gas ozon akan langsung diaplikasikan pada luka tersebut, dengan lapisan pelindung.

2. Terapi ozon intravena

Metode ini ditujukan bagi orang yang mengalami infeksi, misalnya HIV. Prosedurnya meliputi:

  • Petugas medis akan sampel darah pasien.
  • Darah tersebut lalu dicampur dengan gas ozon.
  • Petugas medis kemudian kembali memasukkan campuran darah dan ozon ke dalam tubuh pasien lewat pembuluh darah vena. Contohnya, melalui infus.

3. Terapi ozon intramuskular

Metode ini hampir sama dengan cara intravena. Bedanya hanya terletak pada teknik penyuntikan campuran darah dan ozon kembali ke dalam tubuh pasien.

Pada terapi ozon intramuskular, campuran darah dan gas ozon akan disuntikkan ke dalam otot tubuh pasien. Misalnya pada bagian lengan maupun bokong.

Apa saja risiko terapi ozon?

Berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa uji klinis, risiko terapi ozon bisa meliputi:

  • Emboli paru
  • Infeksi
  • Penurunan lapang pandang pada kedua mata
  • Mual, muntah, sakit kepala, batuk, dan keluhan sistem pernapasan lain bila gas ozon terhirup.

Hingga sekarang, terapi ozon tergolong penanganan yang masih kontroversial. Jenis pengobatan ini belum disetujui secara resmi.

Oleh karena itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu mengenai manfaat dan risiko terapi ozon sebelum menjalaninya.

hivartritis

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320759
Diakses pada 2 Juni 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/ozone-therapy
Diakses pada 2 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email