Terapi Cahaya (Fototerapi)

Terapi cahaya atau fototerapi juga bisa menjadi penanganan untuk bayi kuningTerapi cahaya atau fototerapi bisa dilakukan pada bayi kuning

Apa itu terapi cahaya (fototerapi)?

Terapi cahaya atau fototerapi adalah tindakan medis yang dilakukan dengan cahaya fluoresen, halogen, atau LED untuk menangani penyakit tertentu. Mulai dari penyakit kulit, bayi kuning, hingga masalah kejiwaan tertentu.  

Kenapa terapi cahaya diperlukan?

Fototerapi bisa dianjurkan pada kondisi-kondisi di bawah ini:

  • Masalah kulit, seperti eksim, psoriasis, vitiligo, kulit gatal, dan cutaneous T-cell lymphoma
  • Gangguan tidur dan mood, misalnya seasonal affective disorder (SAD) dan masalah tidur akibat gangguan irama sirkadian
  • Tipe kanker tertentu, contohnya kanker esofagus dan kanker endobronkial
  • Kondisi pre-kanker, seperti penyakit Barret
  • Bayi kuning karena hiperbillirubinemia

Siapa yang sebaiknya tidak menjalani terapi cahaya?  

Tidak semua orang merupakan kandidat yang cocok untuk menjalani fototerapi. Terapi cahaya tidak dianjurkan pada orang yang:

  • Sedang hamil atau menyusui
  • Memiliki keluarga dengan riwayat kanker kulit
  • Mengalami penyakit hati kronis
  • Mengidap lupus

Apa saja persiapan sebelum menjalani terapi cahaya?

Tidak terdapat persiapan khusus sebelum menjalani terapi cahaya. Hanya saja, Anda perlu mendiskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya terlebih dahulu.

Khusus untuk penderita kanker tertentu, obat photosensitizer akan dioleskan pada tubuhnya sebelum prosedur. Reaksi antara cahaya yang digunakan dan photosensitizer akan menghasilkan oksigen teraktivasi dalam sel kanker dan membutuh sel-sel kanker.  

Bagaimana prosedur terapi cahaya (fototerapi)?

Terapi cahaya akan dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pada tiap penyakit. Berikut penjelasannya:

1. Fototerapi untuk masalah kulit

  • Pasien akan diminta untuk mengoleskan pelembap pada kulit yang mengalami masalah.
  • Pasien diminta untuk melepaskan pakaian, kecuali pakaian dalam.
  • Pasien akan diminta untuk memakai pelindung mata (goggles) selama menjalani terapi.
  • Pasien akan diminta untuk berbaring atau duduk di tempat pemberian terapi cahaya.
  • Dokter akan mengoperasikan alat khusus untuk menyinari bagian tubuh pasien yang mengalami masalah.

2. Fototerapi untuk bayi kuning

  • Baju bayi dilepas hingga ia hanya memakai popok.
  • Mata bayi akan ditutup dengan pelindung mata khusus. Langkah ini bertujuan mencegah komplikasi pada mata akibat cahaya yang digunakan.
  • Bayi bisa diposisikan tengkurap agar dapat menyerap cahaya dengan lebih efektif.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah terapi cahaya?

Terapi cahaya dapat mengakibatkan iritasi kulit, sensasi panas dan perih seperti terbakar, sakit kepala, serta mual. Bila Anda mengalami masalah dan ketidaknyamanan setelah menjalaninya, segeralah berkonsultasi ke dokter.  

Apa saja risiko terapi cahaya (fototerapi)?

Fototerapi memiliki beberapa komplikasi, terutama bila dilakukan terlalu sering. Komplikasi terapi cahaya yang mungkin terjadi meliputi:

  • Iritasi pada kulit
  • Sensasi terbakar di kulit
  • Penuaan dini apabila terapi ini dilakukan terlalu sering
  • Bertambahnya risiko kanker kulit
  • Imunosupresi atau kondisi penekanan sistem kekebalan tubuh
  • Mata yang lebih sensitif terhadap cahaya
penyakit kulitpenyakit kuning

National Eczema Association. https://nationaleczema.org/eczema/treatment/phototherapy/
Diakses pada 19 Mei 2020

Drugs. https://www.drugs.com/cg/phototherapy-for-jaundice-in-newborns.html
Diakses pada 19 Mei 2020

Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/phototherapy-overview-4177939
Diakses pada 19 Mei 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email