Apa itu suprapubic prostatectomy?
Suprapubic prostatectomy merupakan suatu prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat bagian kelenjar prostat yang mengalami pembesaran. Prosedur ini melibatkan pengangkatan bagian tengah prostat yang membesar, berbeda dengan radical prostatectomy yang melibatkan pengangkatan seluruh prostat yang terdiagnosis kanker.
Kelenjar prostat merupakan kelenjar yang terletak di bagian pinggul pria, tepatnya di bawah kantung kemih. Kelenjar ini mengelilingi uretra, saluran yang mengalirkan urine dari kantung kemih ke penis. Suprapubic prostatectomy dilakukan untuk mengatasi pembesaran prostat jinak yang sangat besar dan mengganggu buang air kecil.
Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan di bagian perut bawah tepatnya di atas tulang kemaluan. Dokter akan membuat sayatan pada kantung kemih dan mengangkat bagian tengah kelenjar prostat. Setelah itu, pasien memerlukan perawatan selama beberapa hari di rumah sakit untuk pemulihan kondisi paskaoperasi.
Kenapa suprapubic prostatectomy diperlukan?
Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat bagian kelenjar prostat yang membesar. Semakin bertambahnya usia, kelenjar prostat akan semakin membesar karena pertumbuhan jaringan di sekeliling prostat. Kondisi pembesaran prostat ini dikenal dengan sebutan benign prostatic hyperplasia (BPH). BPH bersifat jinak dan tidak menyebabkan kanker.
Sebelum menyarankan operasi, dokter akan menyarankan pemberian obat-obatan atau metode terapi lain untuk mengurangi gejala pembesaran prostat. Metode terapi lain tersebut adalah terapi dengan energi panas yang meliputi microwave therapy dan thermotherapy. Energi panas ini dapat menghancurkan jaringan berlebih di sekitar prostat.
Jika obat-obatan dan metode terapi lain tidak bisa mengurangi gejala, dokter baru akan merekomendasikan suprapubic prostatectomy.
Siapa yang membutuhkan suprapubic prostatectomy?
Suprapubic prostatectomy melibatkan pengangkatan bagian tengah prostat yang mengganggu aliran urine pada pasien dengan benign prostatic hyperplasia (BPH). Operasi akan meringankan gejala yang dialami pasien saat berkemih dan mengurangi komplikasi yang mungkin ditimbulkan dari aliran urin yang tersumbat, yaitu:
Apa saja persiapan untuk menjalani suprapubic prostatectomy?
Sebelum prosedur ini dilakukan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan sistoskopi terbelih dahulu. Pada sistoskopi, dokter akan menggunakan scope (alat berbentuk selang dengan kamera di ujungnya) untuk melihat saluran kemih dan prostat. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah dan pemeriksaan lainnya untuk memeriksa kondisi prostat.
Beberapa hari sebelum suprapubic prostatectomy, dokter akan meminta pasien untuk menghentikan konsumsi obat pereda nyeri dan pengencer darah seperti ibuprofen, naproxen, dan warfarin yang dapat meningkatkan risiko perdarahan selama operasi. Dokter juga akan menginstruksikan pasien untuk berpuasa, juga memberi obat enema sebelum operasi.
Bagaimana suprapubic prostatectomy dilakukan?
Pada umumnya, prosedur suprapubic prostatectomy meliputi:
Lamanya prosedur bervariasi tiap pasien, namun biasanya tidak lebih dari 2 jam.
Apa saja yang perlu diperhatikan setelah suprapubic prostatectomy?
Masa pemulihan di rumah sakit berbeda-beda, mulai dari 1 hari hingga seminggu atau lebih tergantung pada kondisi kesehatan pasien dan keberhasilan prosedur. Pada hari pertama atau beberapa jam paskaoperasi, dokter akan menyarankan pasien berjalan untuk mencegah penggumpalan darah.
Dokter dan tenaga medis akan memantau kondisi pasien selama pemulihan dan melepas selang kencing ketika sudah tidak diperlukan lagi. Setelah pasien diperbolehkan pulang, pasien akan diminta untuk beristirahat selama 2-4 minggu sebelum kembali beraktivitas. Pada beberapa kasus, pasien tetap diminta untuk memakai selang kencing selama beberapa hari.
Dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi. Selain itu, obat pencahar juga akan diberikan untuk memastikan pasien buang air besar tanpa melukai bekas luka operasi.
Apa saja komplikasi suprapubic prostatectomy?
Prosedur suprapubic prostatectomy memiliki risiko. Seperti operasi lainnya, risiko infeksi atau perdarahan dapat terjadi meskipun angka kejadiannya sangat jarang.
Prosedur anestesi juga dapat menimbulkan beberapa risiko seperti pneumonia dan stroke. Meski jarang, risiko lebih tinggi pada pasien perokok, obesitas, atau tekanan darah tinggi atau diabetes.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/prostatectomy/about/pac-20385198
Diakses pada 21 September 2020
Urology Surgeon. https://urologysurgeon.com.au/sydney-urology-procedures-and-treatments/suprapubic-prostatectomy/
Diakses pada 21 September 2020
Heathline. https://www.healthline.com/health/mens-health/suprapubic-prostatectomy
Diakses pada 21 September 2020