Suntik vitamin C adalah salah satu rute pemberian vitamin C untuk memenuhi kebutuhan kadarnya bagi tubuh. Tindakan medis ini dilakukan dengan menyuntikan vitamin C dalam dosis tinggi secara langsung ke pembuluh darah atau otot.
Vitamin C yang juga disebut asam askorbat ini adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh agar bisa berkembang dan berfungsi dengan baik. Dengan memenuhi kebutuhan vitamin C, kesehatan kulit, pembuluh darah, dan tulang rawan pun dapat terjaga.
Vitamin C juga berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh. Misalnya dalam penyembuhan luka, mencegah kerusakan sel, dan membentuk kolagen. Tanpa vitamin C yang cukup, tubuh dapat mengalami merasa lesu, lelah, dan rentan terhadap serangan penyakit.
Sayangnya, tubuh kita tidak bisa memproduksi vitamin C. Asupan vitamin C umumnya bisa kita dapatkan dari makanan, suplemen, dan juga suntik vitamin C. Namun di antara metode pemberian lainnya, suntik vitamin C dianggap cara yang efektif dan efisien dalam menghantarkan kadar vitamin C ke dalam tubuh.
Pasalnya, vitamin C yang disuntikkan tidak perlu melewati proses pencernaan dan bisa langsung diserap ke dalam darah. Hal ini juga memungkinkan tubuh bisa menyerap vitamin C dengan kadar yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C yang diminum meski memiliki dosis yang sama. Suntik vitamin C juga dapat menjadi solusi bagi orang-orang yang memiliki perut sensitif, karena suplemen vitamin C yang diminum dapat mengiritasi lambung.
Suntik vitamin C biasanya direkomendasikan untuk pasien yang mengalami kekurangan vitamin C akibat pola makan yang buruk atau menderita penyakit tertentu yang dapat mengganggu penyerapan vitamin C. Prosedur ini juga kerap diberikan untuk meningkatkan meningkatkan daya tahan tubuh hingga sebagai prosedur kecantikan.
Belum lama ini, suntik vitamin C juga tengah diteliti efeknya terhadap penanganan COVID-19. Selain dapat meningkatkan sistem imun, vitamin C dosis tinggi juga diduga berpotensi meredakan peradangan dan cedera pembuluh darah pada pasien COVID-19.
Meski memiliki banyak manfaat, dosis tinggi dalam injeksi vitamin C perlu diberikan secara hati-hati. Praktik pemberian vitamin C yang tidak dilakukan oleh ahlinya akan menimbulkan berbagai risiko komplikasi alih-alih mendapatkan manfaatnya.
Ketahui lebih lanjut mengenai seluk beluk suntik vitamin C pada artikel berikut.
Suntik vitamin C dapat diberikan dengan indikasi berikut:
1. Kekurangan vitamin C (scurvy)
Suntik vitamin C paling utama dibutuhkan oleh orang yang mengalami kekurangan vitamin C atau scurvy guna mengatasi berbagai gejalanya seperti:
Kekurangan vitamin C sering dialami oleh orang-orang yang tidak mengonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup atau perokok.
Kondisi kesehatan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mencerna dan menyerap makanan seperti diare kronis, anoreksia, bulimia, penyakit Crohn, atau pasien yang menjalani kemoterapi juga berisiko tinggi mengalami scurvy.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
Suntik vitamin C juga dapat diberikan guna meningkatkan daya tahan tubuh untuk menjaga kesehatan secara umum agar terhindar dari berbagai penyakit.
3. Terapi tambahan berbagai penyakit
Suntik vitamin C juga bisa ditujukan sebagai langkah pencegahan atau terapi tambahan terhadap berbagai kondisi medis seperti:
Meskipun tidak dapat mengobati, asupan vitamin C dosis tinggi dapat memberi tubuh Anda kesempatan berjuang yang lebih baik untuk mengatasi atau mengelola kondisi medis tersebut.
3. Prosedur kecantikan
Sebagai antioksidan alami, suntik vitamin C juga banyak dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan kulit, membuatnya menjadi lebih cerah, dan sebagai terapi antipenuaan.
4. Menurunkan berat badan
Suntikan vitamin C juga dapat digunakan untuk menurunkan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki asupan vitamin C yang cukup tidak dapat membakar lemak dengan baik sehingga berdampak pada kenaikan berat badan.
Penggunaan suntik vitamin C harus lebih hati-hati pada:
Kondisi medis yang tidak diperbolehkan menjalani suntik vitamin C:
Menurut Kementerian Kesehatan, dalam kondisi sehat, kebutuhan vitamin C harian pada orang dewasa berkisar sekitar 45-90 mg. Sedangkan batas dosis yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh sampai dengan 2000 miligram per hari.
Tidak terdapat panduan spesifik mengenai seberapa sering seseorang harus mendapatkan suntik vitamin C. Dalam tindakan suntik vitamin C, dosis danfrekuensinya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi masing-masing pasien. Secara umum, berikut ini frekuensi dan dosis untuk masing-masing kondisi yang memerlukan suntik vitamin C:
Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum mendapat suntik vitamin C adalah:
Suntikan vitamin C dapat diberikan dengan cara:
Dari kedua cara tersebut, suntikan vitamin C paling efektif bila diberikan secara intramuskular. Pasalnya, bila diberikan melalui pembuluh darah vena, suntikan vitamin C harus diencerkan dengan cairan infus terlebih dulu. Langkah ini bertujuan mengurangi efek samping langsung karena penyuntikan ke vena.
Setelah prosedur suntik vitamin C, Anda mungkin mengalami sedikit rasa nyeri atau luka pada area suntikan intramuskular maupun subkutan. Suntikan yang diberikan terlalu cepat juga dapat menyebabkan rasa pusing dan sensasi seperti ingin pingsan.
Interaksi obat
Vitamin C dapat membuat urine Anda lebih asam. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat mengubah cara tubuh Anda mencerna obat tertentu. Akibatnya, penyerapan kadar obat lain yang dikonsumsi bisa saja terpengaruh sehingga menurunkan efektivitas obat tersebut atau meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Jenis obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan vitamin C meliputi:
Konsultasikan pada dokter apabila Anda rutin mengonsumi atau diresepkan obat-obatan tersebut setelah melakukan suntik vitamin C.
Suntik vitamin C tergolong sebagai tindakan medis yang aman untuk dilakukan. Efek samping yang paling sering terjadi dari proses suntik adalah rasa nyeri dan pembengkakan pada area bekas suntikan.
Namun, kandungan vitamin C di dalam suntikan bisa menimbulkan efek samping dan risiko komplikasi, terutama jika vitamin C yang disuntikkan sudah mencapai kadar yang terlalu tinggi bagi tubuh.
Suntik vitamin C memiliki beberapa risiko komplikasi yang meliputi:
Rx List. https://www.rxlist.com/ascorbic-acid-drug.htm
Diakses pada 27 Juni 2022
Drugs. https://www.drugs.com/pro/ascorbic-acid-injection.html
Diakses pada 27 Juni 2022
Healthlline. https://www.healthline.com/health/vitamin-c-injection
Diakses pada 27 Juni 2022
NCBI. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15930480/
Diakses pada 27 Juni 2022
Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/?p=7949
Diakses pada 27 Juni 2022
National Institutes of Health. https://www.covid19treatmentguidelines.nih.gov/therapies/supplements/vitamin-c/#
Diakses pada 27 Juni 2022