Suntik Botox atau Botulinum Toxin

14 Mar 2023|Nurul Rafiqua
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Suntik botox berguna untuk mencegah kontraksi otot sementara waktuSuntik botox bisa digunakan untuk mengurangi kerutan pada kulit wajah

Apa yang dimaksud dengan prosedur suntik botox?

Suntik botox adalah prosedur medis yang melibatkan penyuntikan obat yang disebut Botulinum toxin. Prosedur ini dapat dilakukan untuk alasan kecantikan maupun medis.

Botulinum toxin atau biasa dikenal dengan sebutan Botox sebetulnya adalah sejenis racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum. Dalam dosis yang lebih tinggi, Botulinum toxin dapat mengakibatkan kasus keracunan serius yang menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan otot melemah atau lumpuh, suatu kondisi yang disebut penyakit botulisme

Namun dalam dosis kecil, mekanisme botox yang dapat melemahkan otot ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai gangguan atau masalah terkait otot maupun saraf. Dalam dunia kecantikan, botox juga banyak digunakan untuk mengurangi kerutan kulit. 

Berbagai Badan Pengawas Obat dan Makanan seperti FDA dari Amerika Serikat maupun BPOM telah menyetujui suntik botox sebagai pengobatan untuk menangani sejumlah kondisi seperti kejang kelopak mata, kram leher (distonia servikal), keringat berlebihan (hiperhidrosis), kandung kemih overaktif, mata malas, hingga migrain kronis.

Saat ini, obat suntik botox tersedia dalam berbagai merek yang terkadang memuat Botulinum toxin dengan tipe berbeda, tergantung dari bakteri yang menghasilkannya. Botox sendiri sebenarnya adalah merek obat yang dipatenkan suatu perusahaan farmasi. Di dalamnya terkandung Botulinum toxin tipe A, yaitu onabotulinumtoxin A. Merek obat lainnya mungkin saja mengandung tipe toksin Botulinum toxin berbeda yang dikhususkan untuk tujuan medis tertentu. 

Oleh karena itu, suntik botox tidak boleh dilakukan sembarangan. Untuk menghindari risiko dan komplikasi yang fatal, suntik botox hanya dapat diperoleh melalui resep dokter untuk memastikan obat tersebut berasal dari sumber terdaftar dengan tipe yang sesuai indikasi.  Pemberiannya pun hanya boleh diberikan di bawah pengawasan dokter yang berpengalaman. 

Bagaimana cara kerja suntik botox?

Dalam mekanisme otot yang normal, otak akan mengirimkan sinyal listrik ke otot agar dapat berkontraksi dan bergerak. Sinyal listrik ini dialirkan ke otot melalui zat perantara yang disebut asetilkolin. 

Suntik botox bekerja dengan memblokir pelepasan asetilkolin tersebut. Akibatnya, untuk sementara waktu, kontraksi otot dapat dicegah karena tidak otot tidak menerima pesan untuk berkontraksi. Hal ini lantas akan menghentikan kejang pada otot atau mengurangi bahkan menghentikan gerakan yang menyebabkan terbentuknya kerutan di kulit.  

Tergantung indikasi pemberiannya, Botox mungkin bekerja untuk menghalangi pelepasan asetilkolin di bagian tubuh lain. Misalnya pada pasien hiperhidrosis, botox bekerja di kelenjar keringat agar produksi keringat yang berlebihan dapat terhenti. Dokter akan menyuntikkan botox di area seperti ketiak, belakang lutut, atau telapak tangan, di mana kelenjar keringat biasanya memproduksi keringat secara berlebih.  

Hasil dari suntik botox tidaklah permanen dan umumnya hanya akan bertahan selama 3-12 bulan, tergantung dari tipe perawatan yang diberikan. Saat efek botox mulai hilang, secara perlahan, otot akan mulai berkontraksi kembali. Untuk mempertahankan hasil pascasuntik Botox, Anda perlu melakukan prosedur ulang.

Apa saja manfaat suntik botox?

Suntik botox bisa menjadi solusi untuk permasalahan yang berhubungan dengan kosmetik maupun medis.

1. Manfaat suntik botox untuk kecantikan

Suntik botox adalah salah satu prosedur kecantikan paling populer di dunia. Banyak orang yang memilih menjalani prosedur ini untuk menghilangkan kerut atau keriput di wajah. Biasanya, suntikan ini dilakukan untuk menghilangkan kerutan di dahi, ujung mata, area kulit di antara alis, garis senyum, dan dagu. 

Beberapa perawatan botox juga ada yang ditujukan untuk menghilangkan lingkaran hitam di bawah mata dan memperbaiki penampilan rambut seperti untuk mengatasi rambut rusak yang menipis atau bercabang. 

Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat Botox akan hal tersebut. Terlebih, FDA hanya menyetujui suntikan Botox yang diberikan di sekitar mata dan dahi jika tujuannya untuk prosedur kosmetika. 

2. Manfaat suntik botox secara medis

Secara medis, suntik botox juga diperlukan untuk mengatasi beberapa kondisi, seperti: 

  • Distonia servikal, kondisi nyeri leher akibat otot-otot leher berkontraksi tanpa disadari
  • Mata malas dan mata juling (strabismus), akibat ketidakseimbangan otot-otot yang bertugas memposisikan bola mata
  • Kontraktur otot, seperti pada lumpuh otak (cerebral palsy)
  • Otot kaku di batang tubuh seperti area siku, pergelangan tangan dan kaki, serta jari tangan dan kaki
  • Keringat berlebih atau hiperhidrosis
  • Migrain kronik, yaitu migraine yang terjadi selama 15 hari dalam sebulan
  • Disfungsi otot kandung kemih yang menyebabkan inkontinensia urine atau kandung kemih overaktif (beser)
  • Mata berkedut akibat kontraktur otot-otot di sekitar mata (blefarospasme)
  • Meredakan nyeri dan linu pada punggung, leher, rahang, sendi, panggul, atau nyeri yang diakibatkan kondisi seperti neuropati perifer, myofascial pain syndrome kronis (CMP), osteoartritis, serta dislokasi sendi temporomandibular (TMJ).

Siapa yang tidak boleh menerima suntik botox?

Tidak semua orang bisa menerima suntik botox. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak dianjurkan menerima suntik botox, antara lain:

  • Sedang mengalami infeksi kulit
  • Sedang tidak enak badan
  • Mengidap kondisi neuromuskular seperti myasthenia gravis atau Lou Gehrig-ALS
  • Menderita kesulitan menelan (disfagia)
  • Memiliki masalah pernapasan seperti asma, emfisema, atau pneumonia aspirasi
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu
  • Berencana hamil, sedang hamil atau menyusui
  • Memiliki alergi terhadap protein susu sapi 

Di samping itu, jika perawatan botox ditujukan untuk prosedur kecantikan, perlu diingat juga bahwa tidak semua bentuk kerutan bisa hilang dengan prosedur ini. Sehingga jika penyebab kerutan yang ada di wajah Anda termasuk ke dalam kelompok yang tidak bisa diobati dengan botox, maka prosedur ini tidak disarankan untuk dilakukan.

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur suntik botox?

Sebelum memutuskan untuk suntik botox, Anda dapat melakukan beberapa langkah persiapan berikut:

  • Pilih fasilitas dan tenaga medis yang terpercaya. Sebab, suntik botox hanya boleh dilakukan oleh dokter terlatih untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Pilihlah dokter dengan spesialisasi yang sesuai dengan kondisi Anda serta konsultasikan seluruh keluhan yang Anda miliki
  • Sampaikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi, terutama obat pelemas otot, obat tidur, obat alergi, dan obat-obatan pengencer darah
  • Konsumsi obat dan suplemen seperti ibuprofen, naproxen, celecoxib, minyak ikan, ginkgo biloba, dan vitamin E dosis tinggi biasanya perlu dihentikan 7-10 hari sebelum suntik botox diterima. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko perdarahan dan memar selama prosedur suntik botox dilakukan. 
  • Informasikan juga pada dokter jika Anda pernah mendapatkan injeksi botox dalam waktu kurang dari empat bulan terakhir.
  • Hindari minuman beralkohol selama 24 jam sebelum prosedur karena hal ini dapat meningkatkan risiko perdarahan dan memar di area suntikan.
  • Hindari waxing, bleaching, tweezing (mencabut bulu dengan pinset), atau penggunaan krim penghilang bulu di area yang akan dirawat.
  • Jika Anda memiliki riwayat Herpes Simplex yang pernah menimpa wajah, pastikan Anda memberi tahu dokter seminggu sebelum janji prosedur. 
  • Hindari paparan sinar matahari sebelum prosedur dilakukan untuk mencegah sunburn.
  • Makan makanan kecil atau camilan serta penuhi kebutuhan cairan tubuh sebelum prosedur dilakukan, namun hindari makanan atau minuman panas 30 menit sebelum injeksi. 
  • Jika botox ditujukan untuk kondisi hiperhidrosis, Anda disarankan untuk mencukur ketiak dan jangan mengoleskan antiperspiran atau deodoran 24 jam sebelum injeksi botox diberikan. 

Apa yang akan dilakukan tim medis pada prosedur suntik botox?

Sebelum prosedur dimulai, dokter akan mengoleskan anestesi topikal atau anestesi menggunakan es dan vibrasi, dengan menggunakan metode pemijatan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri selama prosedur. 

Pasien yang akan menerima suntikan untuk kondisi otot mata biasanya akan diberikan obat tetes mata, salep, lensa kontak khusus, atau perangkat lain untuk melindungi permukaan mata

Suntik botox hanya boleh dilakukan di fasilitas kesehatan. Dosis, jumlah, area, dan frekuensi suntikan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien dan respons pasien terhadap obat ini. Untuk anak-anak, dosisnya juga akan dihitung berdasarkan berat badan. 

Dokter akan menggunakan jarum tipis untuk menginjeksi botulinum toksin ke dalam kulit atau otot. Sebelum botox disuntikkan, dokter akan mengencerkan botox dengan larutan garam fisiologis. 

Prosedur suntik botox umumnya hanya memakan waktu selama 10 menit. Pasien biasanya bisa langsung pulang ke rumah setelah tindakan selesai. 

Apa yang harus dilakukan setelah menjalani prosedur suntik botox?

Setelah prosedur suntik botox selesai, untuk mencegah botox menyebar ke area lain serta mengurangi kemerahan, bengkak atau memar akibat suntik botox, Anda diminta untuk melakukan langkah berikut:

  • Jangan menggosok atau menekan area yang disuntik selama 24 jam 
  • Posisikan badan tetap tegak (jangan berbaring) selama tiga sampai empat jam.
  • Menghindari aktivitas fisik selama 24 jam.

Hasil apa yang didapatkan dari suntik botox?

Hasil dari suntik botox dapat dilihat satu hingga tiga hari setelah terapi. Efek dari suntik botox dapat berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Sementara pada botox yang diberikan untuk mengatasi migrain, kebanyakan pasien melaporkan efek yang memuaskan baru dicapai setelah sesi suntik botox yang kedua atau ketiga.

Untuk tetap mendapatkan efek dari botulinum toksin, Anda harus mendapatkan suntikan secara berkala.

Apa saja risiko dari prosedur suntik botox?

Pada umumnya, suntik botox merupakan prosedur yang aman bila dilakukan oleh dokter terlatih. Namun, tetap ada beberapa efek samping dan komplikasi yang dapat timbul setelah suntik botox dilakukan, seperti:

  • Nyeri, bengkak, dan lebam di daerah suntikan
  • Sakit kepala
  • Sakit leher
  • Kelopak mata turun sementara
  • Perut mulas
  • Garis senyum asimetris
  • Mengeluarkan air liur tanpa disadari
  • Mata kering atau produksi air mata berlebih
  • Penyebaran botox ke tempat lain dengan gejala kelemahan otot, gangguan penglihatan, kesulitan berbicara, kesulitan menelan, gangguan pernapasan, dan tidak dapat mengontrol buang air kecil selama beberapa jam hingga beberapa minggu.
kulit dan kecantikanbotoxmasalah kulit


Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/8312-botulinum-toxin-injections#procedure-details
Diakses pada 12 Juli 2022

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/botox/about/pac-20384658
Diakses pada 12 Juli 2022

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/158647.php#what-is-botox
Diakses pada 12 Juli 2022

WebMD. https://www.webmd.com/beauty/cosmetic-procedures-botox
Diakses pada 12 Juli 2022

Drugs. https://www.drugs.com/botox.html
Diakses pada 12 Juli 2022

AAO.https://www.aao.org/eye-health/treatments/how-does-botulinum-toxin-botox-work
Diakses pada 12 Juli 2022

Medline Plus. https://medlineplus.gov/botox.html
Diakses pada 12 Juli 2022

Nunnallyderm. https://nunnallyderm.com/how-do-you-prepare-for-a-botox-injection/
Diakses pada 12 Juli 2022

Facial Esthetics. https://www.facialesthetics.org/botox-procedures/
Diakses pada 12 Juli 2022

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/cosmetic-procedures/botox-injections/
Diakses pada 12 Juli 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email