Sunat atau khitan adalah prosedur pemotongan kulit luar yang menyelubungi kepala penis. Dalam dunia medis, prosedur ini disebut sirkumsisi dan dapat dilakukan pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa.
Di Indonesia, kebanyakan prosedur sunat dilakukan pada anak laki-laki atas alasan budaya dan kepercayaan agama. Namun kebersihan dan kesehatan kelamin juga kerap menjadi alasannya.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan menganjurkan sunat karena prosedur ini dapat mengurangi risiko infeksi HIV. Di samping itu, ada beberapa kondisi medis yang mengharuskan khitan sebagai bagian dari proses pengobatan.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya berdiskusi dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan sunat pada anak laki-laki Anda maupun diri sendiri.
Selain karena alasan budaya dan agama, manfaat khitan bisa berupa:
Dengan prosedur ini, menjaga kebersihan penis akan lebih mudah dilakukan.
Infeksi saluran kemih (ISK) memang jarang terjadi pada laki-laki. Tapi bila terjadi, penyakit ini lebih sering ditemukan pada laki-laki yang tidak disunat.
Jika berlangsung lama, ISK yang parah dapat menyebabkan masalah pada ginjal di kemudian hari.
Sunat dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit menular seksual, seperti HIV.
Meski kanker penis termasuk sangat jarang, risiko penyakit ini akan lebih rendah pada laki-laki yang sudah disunat.
Sunat juga dapat menjadi salah satu pengobatan untuk beberapa penyakit pada pria. Contohnya, fimosis, parafimosis, balanitis.
Sebuah penelitian mengemukakan bahwa proses khitan pada pria dapat membantu menurunkan risiko kanker serviks, trikomoniasis, vaginosis bakteri, dan ulkus kemaluan pada wanita, yang berhubungan intim dengan pria yang sudah disunat.
Dokter tidak menyarankan sunat apabila Anda memiliki beberapa kondisi di bawah ini:
Sebelum menjalani sunat, hal-hal berikut perlu dilakukan:
Sunat pada bayi baru lahir sudah bisa dilakukan di rumah sakit pada 10 hari pasca-kelahiran, dan hanya memerlukan waktu yang singkat. untuk anak-anak atau orang dewasa, proses khitan bisa memakan waktu antara 30 menit hingga satu jam, tergantung pada metode yang dipilih.
Prosedur sunat sendiri memiliki banyak jenis. Mulai dari bedah konvensional hingga jenis sunat modern, seperti sunat laser CO2, klem, atau electric cauter.
Meski begitu, proses sunat sebenarnya memiliki prinsip pengerjaan yang sama, yakni dengan memotong kulit kulup pada penis. Yang membedakan tiap jenis sunat hanyalah alat pemotongnya.
Secara umum, berikut langkah-langkah sunat:
Durasi penyembuhan luka sunat dapat berbeda-beda dan tergantung pada usia pasien dan metode yang dipilih.
Rata-rata waktu pemulihan sunat untuk bayi adalah sekitar 7-10 hari. Sedangkan penyembuhan sunat anak-anak dan dewasa biasanya memakan waktu dua sampai tiga minggu.
Area penis yang disunat akan mengalami memar dan bengkak selama beberapa waktu. Untuk pasien anak dan dewasa, area memar ini bisa dikompres dengan es batu dibungkus kain bersih selama 10-20 menit setiap dua jam.
Rasa tidak nyaman dan nyeri, terutama saat buang air kecil, juga bisa dirasakan selama beberapa hari sampai beberapa minggu setelah khitan. Bila tidak terlalu parah, keluhan ini bisa ditangani dengan obat antinyeri, seperti paracetamol
Untuk pasien bayi, pastikan Anda membersihkan penis dan mengganti perban di area sunat setiap kali mengganti popok.
Gantilah popok 2-3 jam sekali untuk mencegah lembab dan infeksi. Pasang popok sedikit longgar dengan menyisakan ruang di area sunat untuk membantu ujung penis sembuh lebih cepat.
Pasien dewasa juga harus membersihkan penisnya setiap hari dengan air dan sabun untuk kulit sensitif hingga luka operasi sembuh.
Gantilah perban tiap hari atau segera gunakan yang baru bila perban basah. Disarankan pula untuk mengoleskan krim antibiotik yang diresepkan dokter dan petroleum jelly sebelum memakai perban yang baru.
Di samping langkah di atas, dokter dapat menganjurkan beberapa hal di bawah selama masa penyembuhan sunat:
Segera hubungi dokter apabila luka sunat menunjukkan tanda infeksi yang meliputi:
Sunat adalah tindakan medis yang umumnya aman. Namun prosedur ini tetap memiliki risiko komplikasi, yang akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.
Risiko sunat yang paling sering terjadi adalah perdarahan dan infeksi pada penis. Selain itu, efek samping terkait penggunaan obat bius bisa saja muncul, seperti mual, muntah, dan pusing.
Meski jarang, sirkumsisi juga dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berupa masalah pada kulup penis yang meliputi:
Biaya sunat dapat bervariasi dan tergantung usia pasien, metode yang dipilih, dan fasilitas kesehatan yang menyelenggarakannya. Sebagai gambaran, kisaran tarif sunat, termasuk biaya sunat laser di puskesmas untuk bayi, adalah sekitar Rp600.000-Rp800.000.
Sedangkan biaya sunat anak-anak usia 1-12 tahun berkisar antara Rp650.000-Rp 820.000. Lalu sunat remaja dan dewasa berusia 15-20 tahun umumnya dikenakan biaya sekitar Rp950.000-Rp1.500.000.
Bagi peserta BPJS Kesehatan yang akan menjalani sunat karena alasan medis, prosedur ini dapat ditanggung oleh BPJS. Namun apabila khitan dilakukan tanpa indikasi medis atau atas keinginan sendiri, biayanya tidak ditanggung oleh BPJS dan harus dibayar sendiri oleh pasien.
Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/hiv/risk/male-circumcision.html
Diakses pada 11 Mei 2022
WebMD. https://www.webmd.com/sexual-conditions/guide/circumcision
Diakses pada 11 Mei 2022
Healthy Children. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/decisions-to-make/Pages/Circumcision.aspx
Diakses pada 11 Mei 2022
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/302234.php
Diakses pada 11 Mei 2022
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/circumcision/about/pac-20393550
Diakses pada 11 Mei 2022
Healthline. https://www.healthline.com/health/circumcision#
Diakses pada 11 Mei 2022
Healthline. https://www.healthline.com/health/adult-circumcision
Diakses pada 11 Mei 2022
Gulf Coast Urology. https://www.gulfcoast-urology.com/blog/what-to-know-if-youre-considering-adult-circumcision#
Diakses pada 11 Mei 2022
Modality Circumcision Services. https://modalitycircumcisionservices.com/preparing-older-children-for-circumcision
Kids Health. https://kidshealth.org/en/parents/circumcision.html
Diakses pada 11 Mei 2022
NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6365441/
Diakses pada 11 Mei 2022
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial RI. https://www.kodebpjs.com/biaya-sunat-di-puskesmas/
Diakses pada 11 Mei 2022
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial RI. https://bpjsonline.com/apakah-khitan-atau-sunat-di-tanggung-bpjs/
Diakses pada 11 Mei 2022