Strictureplasty adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat jaringan parut dan memperbaiki aliran makanan di dalam usus halus. Prosedur ini biasanya bertujuan mengatasi penyakit Crohn.
Namun operasi strictureplasty bukanlah pengobatan untuk penyakit Crohn. Prosedur ini hanya dapat meringankan gejala penyakit tersebut.
Penyakit Crohn merupakan penyakit peradangan pada usus yang dapat menimbulkan penyempitan usus. Jika dibiarkan, usus akan tersumbat sehingga feses tidak dapat dikeluarkan. Selain obat-obatan, prosedur pembedahan seperti strictureplasty dan small bowel resection dapat mengatasi penyempitan tersebut.
Pada strictureplasty, bagian usus yang menyempit akan dilebarkan tanpa mengangkat bagian usus. Sementara small bowel resection melibatkan pengangkatan bagian usus yang menyemput. Prosedur strictureplasty lebih dipilih untuk mempertahankan sebanyak mungkin bagian usus halus agar komplikasi malnutrisi dari small bowel resection dapat dihindari.
Kenapa strictureplasty diperlukan?
Penyakit Crohn merupakan salah satu jenis inflammatory bowel disease (IBD). Kondisi ini menyebabkan peradangan di sepanjang saluran pencernaan, dari mulut hingga ke anus. Peradangan kronis menimbulkan jaringan parut di sepanjang usus yang jika dibiarkan akan menimbulkan komplikasi berupa penyempitan saluran cerna.
Penyempitan akan menghambat jalannya makanan lewat usus halus. Oleh karena itu, pasien dengan penyakit Crohn biasanya akan mengalami nyeri perut ketika area usus yang sehat mencoba mendorong makanan melalui area usus yang sempit. Melalui strictureplasty, dokter akan melebarkan area usus yang menyempit tanpa mengangkat bagian usus.
Dengan prosedur ini, jaringan parut yang ditimbulkan dari peradangan saluran cerna akan diangkat sehingga mengurangi hambatan aliran makanan di dalam usus halus.
Siapa yang membutuhkan strictureplasty?
Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien dengan penyakit Crohn. Prosedur ini tidak dilakukan bagi pasien dengan jenis penyakit inflammatory bowel disease (IBD) lainnya yaitu ulcerative colitis. Hal ini dikarenakan ulcerative colitis jarang menimbulkan penyempitan pada usus.
Penyakit Crohn biasanya ditandai dengan tanda dan gejala berikut ini:
Selain tanda dan gejala tersebut, pasien dengan penyakit Crohn berat juga dapat mengalami:
Apa saja persiapan untuk menjalani strictureplasty?
Beritahu dokter bedah atau perawat apabila pasien memiliki kondisi seperti:
Selama beberapa hari sebelum anestesi umum, pasien perlu melakukan beberapa hal berikut:
Pada hari dilakukannya operasi, pasien perlu:
Bagaimana strictureplasty dilakukan?
Teknik strictureplasty bervariasi tergantung pada panjangnya area penyempitan usus, posisi penyempitan, dan jumlah area penyempitan usus. Prosedur pembedahan ini dilakukan di bawah pengaruh obat bius umum yang membuat pasien tertidur selama operasi. Pada umumnya, prosedur strictureplasty meliputi:
Apa saja yang perlu diperhatikan setelah strictureplasty?
Setelah operasi, pasien biasanya akan dirawat inap selama beberapa hari di rumah sakit. Obat-obatan lain dapat diberikan selama masa pemulihan tersebut.
Apa saja risiko strictureplasty?
Seperti prosedur bedah lainnya, komplikasi mungkin dapat terjadi meskipun sangat jarang. Komplikasi yang dapat timbul setelah strictureplasty antara lain:
Stanford Health Care. https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/s/strictureplasty.html
Diakses pada 22 September 2020
Health Union. https://inflammatoryboweldisease.net/treatment/surgery-overview/strictureplasty/
Diakses pada 22 September 2020
Crohn & Colitis Foundation. https://www.crohnscolitisfoundation.org/what-is-crohns-disease/treatment/surgery/strictureplasty
Diakses pada 22 September 2020
Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/strictureplasty-surgery-for-crohns-disease-1942537
Diakses pada 22 September 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/007410.htm
Diakses pada 22 September 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/crohns-disease/symptoms-causes/syc-20353304
Diakses pada 22 September 2020