Skrining TBC

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Skrining TBC termasuk rontgen dadaSkrining TBC juga melibatkan rontgen dada

Apa itu skrining TBC?

Skrining TBC adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi tuberkulosis (TBC) atau tidak.

Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri serius. Infeksi ini terutama menyerang paru-paru, tapi juga dapat terjadi pada bagian lain tubuh. Misalnya, otak, tulang belakang, dan ginjal.

Tidak semua pasien yang terpapar bakteri TBC akan mengalami gejala. Karena itu, TBC dibagi menjadi dua jenis berikut:

  • TB laten

Pasien yang terpapar dapat mengalami penyakit TB atau TBC laten. TBC laten artinya pasien tidak menunjukkan gejala TBC apa pun tapi bakteri penyebabnya tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan "tertidur". Kondisi ini umumnya tidak menularkan penyakit.

  • TB aktif

Penyakit TBC laten dapat menjadi aktif bila sistem kekebalan tubuh penderita terganggu. Pasien TBC aktif akan mengalami gejala dan dapat menularkannya pada orang lain.

Gejala yang muncul bisa berupa batuk kronis selama tiga minggu, penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari.

Tanpa pengobatan yang benar, TBC aktif bisa menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian. Karena itu, skrining TBC dibutuhkan untuk mendeteksi infeksi ini sedini mungkin.

Pada anak, skrining TBC dilakukan dengan tes Mantoux. Sementara pasien dewasa akan menjalani tes dahak atau sputum dan rontgen dada.

Siapa yang membutuhkan skrining TBC?

Skrining TBC dibutuhkan bagi pasien yang mengalami gejala (TBC aktif) atau memiliki kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko TBC.

Gejala tuberkulosis aktif meliputi:

  • Batuk kronis (selama dua minggu atau lebih)
  • Batuk berdarah
  • Nyeri dada
  • Demam
  • Kelelahan
  • Keringat di malam hari
  • Berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas

Kondisi-kondisi di bawah ini juga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena TBC:

  • Tenaga medis yang melakukan kontak dekat dengan penderita TBC atau terpapar bakteri TBC saat bekerja
  • Tinggal atau bekerja di daerah dengan tingkat penularan TBC yang tinggi
  • Terpapar penderita TBC aktif
  • Memiliki kondisi medis yang mengganggu sistem kekebalan tubuh, seperti mengalami HIV, menjalani kemoterapi untuk mengatasi kanker, serta mengonsumsi imunosupresan
  • Menggunakan obat-obatan terlarang

Apa saja jenis skrining TBC?

Terdapat beberapa jenis tes yang dilakukan untuk mendeteksi tuberkulosis. Bagi anak-anak, skrining TBC umumnya dilakukan dengan tes Mantoux. Sedangkan pada pasien dewasa, pemeriksaan ini bisa berupa tes dahak dan rontgen dada.

Apa saja persiapan untuk menjalani skrining TBC?

Karena jenisnya berbeda-beda, persiaoan untuk skrining TBC juga berlainan. Berikut penjelasannya:

1. Tes Mantoux

Sebelum tes Mantoux, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini:

  • Apakah pasien pernah menjalani pengobatan TBC?
  • Apakah pasien Pernah menjalani tes Mantoux?
  • Apakah pasien mengalami infeksi virus dalam satu minggu terakhir?
  • Apakah pasien memiliki penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh?
  • Apakah pasien mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh, seperti steroid?
  • Apakah pasien menjalani vaksin dalam satu bulan terakhir?

2. Tes dahak dan rontgen dada

Untuk pemeriksaan rontgen dada maupun tes dahak, tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan oleh pasien.

Bagaimana prosedur skrining TBC dilakukan?

Prosedur skrining TBC bisa bervariasi dan tergantung pada jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Berikut penjelasannya:.

1. Pada anak-anak

Pada pasien anak-anak, pemeriksaan TBC yang dilakukan umumnya adalah tes Mantoux. Prosedur ini dilakukan dalam dua tahap di bawah ini:

  • Tahap pertama

Pada tahap pertama, dokter akan menyuntikkan zat khusus bernama purified protein derivative (PPD) ke bawah kulit pasien, biasanya di bagian lengan. Zat ini juga dikenal dengan nama tuberkulin.

Setelah tuberkulin disuntikkan, benjolan kecil berwarna pucat akan muncul pada area penyuntikan.

  • Tahap kedua

Pada 24-72 jam sesudah penyuntikan, dokter akan melihat kondisi kulit pasien guna memastikan ada tidaknya reaksi terhadap tuberkulin. Reaksi kulit yang timbul akan menandakan infeksi kuman TB pada pasien.

Apabila pasien baru kembali ke dokter pada lebih dari 72 jam setelah penyuntikan, tes Mantoux harus diulangi.

Jika tidak ada reaksi yang timbul kulit yang menjalani pada tes Mantoux dan ini merupakan tes pertama pasien, pemeriksaan perlu diulangi dalam 1-3 minggu kemudian. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa hasilnya benar-benar negatif.

2. Pada orang dewasa

Pada pasien dewasa, pemeriksaan yang dilakukan bisa berupa rontgen dada dan tes dahak (sputum).

- Prosedur rontgen dada

  • Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian, perhiasan, atau aksesoris lainnya yang dapat mengganggu jalannya pemeriksaan.
  • Pasien lalu diminta mengenakan gaun khusus dari rumah sakit.
  • Pasien bisa diminta untuk berbaring, duduk, atau berdiri. Posisi ini tergantung pada gambar rontgen dada yang dibutuhkan.
  • Pasien harus berada di depan pelat sinar-X.
  • Pada posisi duduk atau berdiri, pasien akan diminta untuk mendorong bahunya ke depan, mengambil napas panjang, dan menahannya sampai foto rontgen dada berhasil
  • Bila pasien tidak dapat menahan napas, teknisi medis (radiolog) akan mengambil gambar sambil memperhatikan gerak napas pasien.
  • Pasien tidak boleh bergerak selama pemeriksaan ini karena gerakan dapat mempengaruhi kualitas foto rontgen.
  • Pada rontgen dari sisi tubuh, pasien akan diminta bergerak ke samping dan mengangkat lengannya di atas kepala.
  • Pasien kemudian diminta mengambil napas panjang dan menahannya hingga foto rontgen diambil.
  • Radiolog akan berdiri di belakang jendela khusus selama proses rontgen berlangsung.

Prosedur rontgen dada umumnya hanya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 menit.

- Tes dahak

Pada tes dahak (sputum), pasien akan diminta untuk batuk agar bisa mengeluarkan dahak dari paru-parunya. Wadah kecil untuk menampung dahak akan diberikan pada pasien. Prosedur pengambilan sampel dahak ini biasanya dilakukan di pagi hari.

Untuk memudahkan pengeluaran darah, dokter bisa menyarankan hal-hal berikut:

  • Minum banyak air guna mengencerkan dahak dan membuat pasien lebih mudah mengeluarkannya.
  • Meminta pasien untuk berkumur agar bakteri lain dan air ludah bisa keluar.
  • Meminta pasien untuk menarik napas dalam sebanyak tiga kali sebelum batuk.
  • Bila dahak tidak kunjung keluar, dokter mungkin akan menepuk dada pasien guna membantu dalam mengencerkan dahak. Pasien juga dapat diberikan uap untuk merangsang batuk.

Seperti apa hasil skrining TBC?

Sama seperti prosedurnya, hasil skrining TBC juga bervariasi dan tergantung pada jenis tes yan dialani oleh pasien.

1. Hasil tes Mantoux

Pada tes Mantoux, dokter akan melihat keberadaan reaksi kulit pada area penyuntikan. Reaksi ini berupa benjolan kecil yang menebal pada kulit, dan disebut indurasi.

Hasil positif atau negatif tergantung pada ukuran indurasi yang muncul pada kulit pasien. Berikut penjelasannya:

  • Hasil positif

Hasil positif didapatkan apabila ukuran indurasi lebih besar dari batas normal. Ini menandakan bahwa pasien telah terinfeksi oleh bakteri TB.

Pemeriksaan lain perlu dilakukan untuk memastikan jenis tuberkulosis yang dialami oleh pasien, yakni TB aktif atau TB laten.

  • Hasil negatif

Hasil negatif diperoleh jika ukuran indurasi lebih kecil dari batas normal. Hasil ini menandakan pasien tidak terinfeksi oleh bakteri tuberkulosis.

Akan tetapi, pasien yang memiliki riwayat kontak dengan penderita TBC dalam waktu dekat perlu melakukan tes ulang pada 8-12 minggu setelah pemeriksaan sebelumnya.

  • Hasil negatif palsu

Hasil negatif juga bisa muncul pada pasien yang yang sebenarnya mengalami infeksi TB. Misalnya, pada pasien dengan kondisi kurang sehat, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau baru saja menerima vaksin BCG.

2. Hasil rontgen dada

Pada rontgen dada, dokter spesialis radiologi akan menganalisis hasilnya dan mencari tanda-tanda yang mengindikasikan infeksi bakteri tuberkulosis.

3. Hasil tes dahak

Pada tes dahak, sampel dahak akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop. Sampel ini kemudian diletakkan pada wadah khusus berisi nutrisi guna menumbuhkan bakteri pada dahak.

Dokter akan melakukan analisis untuk menentukan jenis bakteri yang terdapat pada sampel dahak dari pasien.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah skrining TBC?

Tidak ada hal khusus yang perlu diperhatikan setelah skrining TBC.

Apa yang harus dilakukan bila hasil skrining TBC positif?

Hasil skrining TBC yang positif menandakan kemungkinan infeksi TBC. Karena itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis.

Ketika diagnosis TBC sudah pasti, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi tuberkulosis yang dialami oleh pasien.

Baik TB laten maupun aktif sama-sama perlu diobati. Pasalnya, TB laten dapat berkembang menjadi TB aktif di kemudian hari.

Apa saja risiko skrining TBC?

Risiko tiap tes pada skrining TBC berbeda-beda dan tergantung pada tes yang Anda jalani. Berikut penjelasannya:

  • Tes Mantoux

Tes Mantoux merupakan pemeriksaan yang aman dan umumnya tidak menimbulkan efek samping. Jikapun ada, efek sampingnya bisa meliputi reaksi kulit terhadap tuberkulin yang berupa pembengkakan dan kemerahan pada lengan.

Reaksi tersbeut lebih sering terjadi pada pasien yang pernah menjalani vaksin BCG atau pernah mengalami tuberkulosis.

  • Rontgen dada

Risiko dari rontgen dada adalah paparan radiasi dalam jumlah kecil. Prosedur ini akan diatur dan dipantau oleh radiilog, sehingga kadar radiasi untuk menghasilkan gambar sangat minim.

Ibu hamil dan anak-anak biasanya lebih sensitif terhadap risiko rontgen dada. Namun manfaat pemeriksaan ini dinilai lebih besar daripada risiko yang ditimbulkannya.

  • Tes dahak

Pada tes dahak, batuk mungkin dapat membuat pasien merasa kurang nyaman. Keluhan ini khususnya terasa di bagian dada setelah menjalani prosedur.

tbctuberkulosis

Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/tuberculosis-screening/
Diakses pada 21 April 2020

CDC. https://www.cdc.gov/tb/topic/testing/tbtesttypes.htm
Diakses pada 21 April 2020

Healthy WA. https://healthywa.wa.gov.au/Articles/S_T/Tuberculin-Skin-Test
Diakses pada 21 April 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/what-does-a-positive-tb-test-look-like
Diakses pada 21 April 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/routine-sputum-culture
Diakses pada 21 April 2020

Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/chest-xray
Diakses pada 21 April 2020

WebMD. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/diagnosing-chest-x-ray
Diakses pada 21 April 2020

Medicine Net. https://www.medicinenet.com/tuberculosis_skin_test_ppd_skin_test/article.htm
Diakses pada 21 April 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email