Sistoskopi (Cystoscopy)

13 Mar 2023|dr. M. Helmi A.
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Sistoskopi atau cystoscopy adalah prosedur medis untuk memeriksa kondisi permukaan kandung kemih dan uretra.Sistoskopi atau cystoscopy dilakukan untuk memeriksa permukaan kandung kemih serta uretra.

Apa itu sistoskopi?

Sistoskopi adalah prosedur medis untuk memeriksa bagian dalam dan mengatasi masalah kandung kemih dan uretra (saluran kencing). Alat yang digunakan disebut dengan sistoskop. Alat sistoskop berbentuk tabung dilengkapi dengan lampu dan kamera di ujungnya. 

Sistoskop ini akan dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra yang terletak di ujung penis pada pria atau di atas vagina pada wanita. Kamera sistoskop akan merekam area yang ditargetkan lalu menampilkannya ke layar monitor.

Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat kondisi uretra dan kandung kemih, memeriksa kemungkinan adanya pertumbuhan abnormal, penyempitan di uretra, dan kondisi medis lainnya.

Terdapat dua jenis sistoskopi berdasarkan bentuk alat yang digunakan, yakni sistoskopi fleksibel dan kaku. Sistoskop fleksibel dapat digerakkan dengan mudah, biasanya digunakan dalam proses diagnosis atau pemantauan terapi. Sedangkan sistoskop kaku lebih sering digunakan pada pengobatan yang membutuhkan tindakan medis seperti biopsi atau diatermi. 

Apa tujuan melakukan sistoskopi?

Sistoskopi berfungsi untuk membantu dokter mendiagnosis, memonitor, dan mengobati kondisi medis tertentu yang mengganggu fungsi kandung kemih dan uretra. 

Secara spesifik, sistoskopi bertujuan untuk:

  • Mencari penyebab munculnya gejala klinis, seperti darah pada urine (hematuria), inkontinensia urine, nyeri saat berkemih (disuria), dan kandung kemih overaktif. Sistoskopi dapat juga digunakan untuk menentukan penyebab infeksi saluran kemih yang berulang.
  • Untuk mendiagnosis gangguan pada uretra dan kandung kemih, seperti kanker, striktur uretra, batu kandung kemih, peradangan kandung kemih (sistitis), dan nyeri panggul.
  • Mengobati masalah kandung kemih. Tumor yang berukuran kecil pada kandung kemih dapat diangkat melalui prosedur sistoskopi.
  • Memeriksa pembesaran prostat yang ditandai dengan adanya penyempitan uretra di daerah sekitar kelenjar prostat.
  • Mengambil sampel urine atau jaringan.
  • Memeriksa ginjal dengan sinar-X. Dalam tindakan medis ini, sistoskopi juga digunakan untuk menyuntikkan zat kontras.

Peringatan sebelum melakukan sistoskopi

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menjalani sistoskopi, di antaranya:

  • Sistoskopi tidak dapat dilakukan pada pasien yang sedang mengalami infeksi saluran kemih (ISK). 
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap lateks atau obat tertentu, termasuk obat bius. 
  • Informasikan pada dokter apabila Anda memiliki kelainan darah yang mengharuskan konsumsi obat-obatan pengencer darah. Jenis obat-obatan ini pasalnya bisa menyebabkan perdarahan berat pada sistoskopi.
  • Beri tahu dokter apabila Anda hamil atau sedang merencanakannya.
  • Anda mungkin diberikan bius lokal, umum, atau spinal. Konsultasikan dengan dokter jenis anestesi mana yang paling baik. 
  • Tanyakan pada dokter apakah Anda harus dirawat inap untuk menjalani prosedur ini. Jika dilakukan secara rawat jalan, mintalah seseorang untuk mengantar Anda pulang setelah tes.

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur sistoskopi?

Sebelum sistoskopi dimulai, dokter akan memastikan bahwa Anda tidak memiliki infeksi saluran kemih dengan memeriksa sampel urine di laboratorium. Jika dari hasil lab Anda diketahui memiliki ISK, dokter akan memberikan antibiotik dan menunda sistoskopi hingga infeksi sembuh.

Bagi pasien yang memiliki masalah sistem imun, dokter biasanya akan memberikan antibiotik sebelum dan sesudah pasien menjalani prosedur sistoskopi.

Anda dapat makan dan minum seperti biasa sebelum tindakan dimulai. Selanjutnya, tepat sebelum prosedur dimulai, dokter akan meminta Anda untuk mengosongkan kandung kemih dengan buang air kecil.

Apa yang akan dilakukan tim medis selama prosedur sistoskopi berlangsung?

Prosedur sistoskopi umumnya dapat memakan waktu 5-30 menit. Berikut ini langkah-langkah dalam prosedur sistoskopi:

  1. Pasien akan diminta untuk tidur terlentang dengan meletakkan kaki pada sadel ranjang periksa, dengan posisi lutut tertekuk.
  2. Dokter akan memberikan anestesi jika diperlukan lewat pembuluh darah di lengan.
  3. Dokter akan memasukkan sistoskop (kaku atau fleksibel) dengan ukuran yang sesuai secara perlahan. 
  4. Sebelum memasukkan sistoskop, dokter akan memberikan gel anestesi ke dalam uretra untuk mencegah timbulnya rasa nyeri pada saat sistoskop dimasukkan.
  5. Dokter akan memeriksa uretra dan kandung kemih melalui lensa yang tertanam di sistoskop dan terhubung dengan kamera video. 
  6. Saat memeriksa kandung kemih, dokter akan mengisi kandung kemih dengan cairan steril untuk membuatnya mengembang sehingga gambarnya jadi lebih jelas. Anda akan merasakan sensasi ingin buang air kecil saat kandung kemih diisi cairan steril dan ini adalah hal yang wajar.
  7. Bila diperlukan, prosedur lain seperti pengambilan jaringan juga bisa dilakukan bersamaan tindakan sistoskopi.
  8. Setelah prosedur selesai, dokter akan mengeluarkan sistoskop dan meminta Anda berkemih untuk membuang cairan steril yang diisikan di kandung kemih.

Apa yang harus dilakukan setelah menjalani prosedur sistoskopi?

Anda bisa segera beraktivitas seperti biasa jika tidak mendapatkan obat penenang ataupun bius total. Namun, jika sebaliknya, Anda akan diminta untuk berada di ruang pemulihan hingga efek obat-obatan menghilang.

Setelah menjalani prosedur sistoskopi, beberapa efek samping prosedur seperti perdarahan dari uretra, sensasi terbakar saat berkemih, dan sering berkemih dapat muncul. Ini masih termasuk normal.

Untuk mengatasinya, letakkan kain bersih hangat di sekitar ujung uretra dan minum air yang lebih banyak untuk mengurangi iritasi pada kandung kemih.

Bagaimana cara membaca hasil sistoskopi?

Hasil dari sistoskopi dapat didiskusikan langsung segera setelah prosedur selesai. Bila pada prosedur sistoskopi dokter mengambil jaringan untuk diperiksa, hasilnya akan keluar beberapa hari setelah hasil tes dilakukan.

Hasil sistoskopi normal ditunjukkan dengan posisi dan bentuk uretra maupun kandung kemih yang normal. Tidak ada tanda-tanda polip atau pertumbuhan jaringan abnormal, pembengkakan, perdarahan atau penyempitan saluran. 

Sebaliknya, pada hasil sistoskopi abnormal biasanya ditemukan:

  • Pembengkakan pada dinding kandung kemih atau penyempitan uretra karena infeksi atau pembesaran kelenjar prostat. 
  • Terdapat pertumbuhan jaringan abnormal, seperti tumor pada kandung kemih (bisa jinak ataupun ganas), polip, bisul, atau batu kandung kemih.
  • Pada pasien wanita, bisa terlihat organ panggul yang turun dari tempat seharusnya (prolaps organ panggul)

Apa saja efek samping dari prosedur sistoskopi?

Umumnya, sistoskopi aman dilakukan. Meski begitu, kemungkinan efek samping atau komplikasi juga bisa saja terjadi.

Pada saat maupun setelah prosedur sistoskopi dilakukan, beberapa komplikasi yang bisa timbul berupa:

  • Infeksi. Meskipun jarang, infeksi saluran kemih dapat terjadi setelah prosedur sistoskopi. Oleh karena itu, dokter akan memberikan antibiotik sebelum dan sesudah prosedur sistoskopi dilakukan.
  • Perdarahan pada urine.
  • Nyeri perut dan sensasi terbakar pada saat berkemih. Gejala ini umumnya bersifat ringan dan akan menghilang dengan sendirinya beberapa saat setelah prosedur selesai dilakukan. Bila nyeri dan sensasi terbakar pada saat berkemih berlangsung lebih dari dua hari, segera hubungi dokter.

Berapa biaya sistoskopi?

Biaya endoskopi dapat bervariasi, tergantung dari fasilitas kesehatan yang menyediakannya. Sebagai gambaran, rata-rata sistoskopi di RS swasta berada di kisaran Rp1.000.000 ke atas.

infeksi saluran kemihkandung kemih

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cystoscopy/about/pac-20393694
Diakses pada 17 November 2021

WebMD. https://www.webmd.com/prostate-cancer/guide/cystoscopy#1
Diakses pada 17 November 2021

Healthline. https://www.healthline.com/health/cystoscopy#anesthesia
Diakses pada 17 November 2021

Hospitals Contribution Fund of Australia. https://www.hcf.com.au/preparing-for-hospital/cystoscopy/types-of-cystoscopy-procedures
Diakses pada 17 November 2021

Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/1950345-overview#a1
Diakses pada 17 November 2021

Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/1829911-overview#a5
Diakses pada 17 November 2021

British Columbia. https://www.healthlinkbc.ca/medical-tests/hw210556#aa17186
Diakses pada 17 November 2021

National Institutes of Health. https://www.niddk.nih.gov/health-information/diagnostic-tests/cystoscopy-ureteroscopy
Diakses pada 17 November 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email