Sistometri adalah prosedur yang dilakukan untuk mengukur kapasitas dan menilai fungsi kandung kemih. Dengan ini, penyebab gangguan berkemih bisa terdeteksi.
Kandung kemih merupakan salah satu organ dalam saluran kemih. Organ ini memiliki otot yang dapat mengalami kontraksi dan relaksasi untuk menyimpan urine.
Ketika sudah penuh, kandung kemih akan mengirimkan sinyal lewat serabut saraf ke otak untuk memicu aktivitas berkemih. Sistem saraf tulang belakang kemudian merangsang refleks berkemih.
Normalnya, Anda dapat mengatur refleks berkemih dengan sadar. Hal ini menyebabkan Anda bisa menahan untuk tidak buang air kecil meski kandung kemih sudah penuh.
Namun kondisi medis tertentu dapat mengganggu fungsi otot atau serabut saraf pada kandung kemih. Akibatnya, Anda tidak bisa mengendalikan fungsi berkemih. Sistometri menjadi pemeriksaan yang diperlukan untuk mengetahui penyebab yang mendasari masalah ini.
Sistometri dapat membantu dokter dalam mengukur kapasitas dan menilai fungsi kandung kemih, yakni dengan menentukan:
Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat mengidentifikasi masalah yang dimiliki oleh pasien dan merekomendasikan pengobatan yang tepat. Pasalnya, gangguan berkemih dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan mengganggu kualitas hidup Anda.
Sistometri dibutuhkan untuk mengecek masalah pada kandung kemih dan saluran kencing. Masalah ini dapat terjadi karena:
Sebelum sistometri dilakukan, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi. Dokter juga akan menjelaskan prosedur sistometri pada pasien.
Sistometri dapat dilakukan di klinik maupun rumah sakit. Dokter akan meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemihnya, sehingga beberapa hal berikut dapat dinilai:
Setelah itu, sistometri akan dilakukan oleh dokter dengan langkah-langkah di bawah ini:
Prosedur sistometri umumnya berlangsung selama 20 hingga 30 menit.
Hasil pemeriksaan sistometri akan menunjukkan fungsi otot, respons saraf, serta cara kerja kandung kemih dan saluran kemih. Dengan ini, dokter bisa mendeteksi ada tidaknya masalah pada proses berkemih pasien.
Apabila terdeteksi maslah tertentu, dokter bisa menganjurkan pemeriskaan lanjutan guna mengetahui penyebabnya. Setelah penyebanya sudah pasti, dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai untuk kondisi pasien.
Tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan setelah sistometri. Pasien bisa makan, minum, dan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Pasien akan diminta untuk mengonsumsi banyak air putih untuk mengencerkan urine dan mengurangi rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Dokter juga mungkin meresepkan obat antibiotik untuk menghindari infeksi saluran kemih pascaprosedur.
Anda mungkin akan merasa kurang nyaman saat buang air kecil selama beberapa hari setelah sistometri. Air seni Anda juga mungkin mengandung sedikit darah.
Pada beberapa kasus, infeksi saluran kencing dapat terjadi. Segeralah berkonsultasI dengan dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala berikut:
Healthline. https://www.healthline.com/health/cystometric-study
Diakses pada 20 Maret 2020
Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/cystometry
Diakses pada 20 Maret 2020