Prosedur pembedahan replantasi atau reimplantasi adalah prosedur pembedahan kompleks pada bagian tubuh yang teramputasi (umumnya jari tangan, tangan, atau lengan), dan menghubungkannya kembali pada tubuh. Dengan kemajuan teknologi, replantasi dapat dilakukan pada jari kaki, kaki, tungkai, telinga, lidah, hingga alat kelamin.
Replantasi umumnya dilakukan pada seseorang yang mengalami amputasi atau trauma penyebab iskemia. Terdapat beberapa faktor yang menjadi indikasi prosedur replantasi dilakukan, seperti:
Supaya replantasi dapat berjalan dengan sukses, prosedur pembedahan replantasi harus dilakukan sesegera mungkin. Sembari menunggu prosedur replantasi disiapkan, bagian tubuh yang akan direplantasi akan diawetkan di tempat yang steril dan dingin (tetapi tidak beku). Umumnya bagian tubuh tersebut akan diletakkan di wadah yang berisi air es atau dibalut dengan perban steril.
Anda akan mendapatkan anestesi lokal ataupun anestesi umum (bergantung dari luasnya kerusakan) sebelum prosedur replantasi dilakukan. Dokter akan memendekkan ujung dari tulang dan menghubungkannya, serta merekatkannya menggunakan sekrup tulang. Setelah tulang terhubung, dokter akan mulai mengerjakan otot, tendon, saraf, serta pembuluh darah arteri dan vena.
Bila diperlukan, prosedur cangkok juga akan dilakukan untuk mengganti tulang, kulit, tendon, atau pembuluh darah yang rusak atau hilang. Cangkok tersebut diambil dari bagian tubuh pasien yang sehat, untuk meningkatkan angka keberhasilan dan mengurangi risiko yang tidak diinginkan. Bila tidak memungkinkan, cangkok akan diambil dari bank jaringan atau dimintakan dari donor.
Setelah prosedur replantasi dilakukan, selama fase penyembuhan, penderita disarankan untuk memposisikan bagian yang direplantasi sedikit di atas posisi jantung, untuk meningkatkan sirkulasi darah ke bagian tersebut.
Fisioterapi dan penggunaan bracing dilakukan untuk memperlancar sirkulasi darah, melindungi tendon, melindungi, otot, mencegah kekakuan, dan membentuk jaringan parut selama masa penyembuhan.
Dukungan psikologis juga perlu diberikan, karena prosedur replantasi dapat membuat penderitanya merasa kaget, kecewa, marah, atau tidak percaya diri karena perubahan bentuk tubuh yang dialami.
Angka keberhasilan prosedur replantasi bergantung pada beberapa faktor, seperti:
Perlu diingat, bagian tubuh yang direplantasi tidak akan dapat kembali 100% seperti semula. Selain itu, banyak dokter menganggap bahwa sebanyak 60-80% fungsi bagian yang direplantasi kembali sudah menunjukkan hasil baik.
Berikut ini beberapa risiko yang dapat terjadi pada prosedur replantasi:
American Society for Surgery of the Hand. https://handcare.assh.org/Anatomy/Details-Page/articleId/39423
Diakses pada 25 Februari 2020
American Academy of Orthopaedic Surgeons. https://orthoinfo.aaos.org/en/treatment/replantation/
Diakses pada 26 Februari 2020