Rehabilitasi Saraf

23 May 2020|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Rehabilitasi saraf bisa diberikan pada pasien yang mengalami sulit berjalanRehabilitasi saraf bisa dianjurkan untuk paseian yang sulit berjalan

Apa itu rehabilitasi saraf?

Rehabilitasi saraf adalah prosedur yang dilakukan untuk membantu pemulihan penyakit atau cedera pada sistem saraf. Kerusakan sistem saraf dapat menyebabkan nyeri dan mengganggu fungsi tubuh. Mulai dari berjalan, menelan, bicara, hingga belajar.

Berdasarkan jenis kerusakan sistem saraf dan rencana pengobatan, proses rehabilitasi saraf bisa melibatkan:

  • Dokter spesialis rehabilitasi medik
  • Dokter spesialis saraf
  • Dokter spesialis ortopedi
  • Psikolog
  • Terapis yang ahli dalam terapi wicara, fisioterapi, dan terapi okupasi.

Sementara tipe rehabilitasi yang dilakukan akan tergantung pada area tubuh pasien yang terganggu karena kerusakan sistem saraf tersebut.

Dengan rehabilitasi saraf, pasien akan dilatih untuk kembali mandiri sehingga bisa beraktivitas dengan optimal dan belajar melakukan hal baru. Gejala yang melibatkan sistem saraf juga dapat diatasi.

Kenapa rehabilitasi saraf diperlukan?

Rehabilitasi saraf dilakukan dengan tujuan di bawah ini:

  • Memperbaiki fungsi tubuh
  • Mengurangi gejala
  • Meningkatkan kualitas hidup pasien

Terdapat berbagai gangguan medis yang diharapkan akan membaik melalui rehabilitasi saraf. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Gangguan pada pembuluh darah otak

2. Infeksi

3. Cedera

4. Gangguan struktur atau penyakit neuromuskular

5. Kelainan fungsi saraf

6. Penyakit degeneratif

Siapa yang membutuhkan rehabilitasi saraf?

Semua pasien dengan kondisi medis yang melibatkan sistem saraf biasanya disarankan untuk menjalani rehabilitasi saraf. Kondisi medis umumnya bisa meicu gejala berupa:

  • Kelemahan otot dan tonus (kekuatan) otot yang tidak normal
  • Nyeri
  • Sulit berjalan
  • Sukar melakukan aktitas sehari-hari, seperti makan, berpakaian, mandi, dan buang air
  • Sulit menelan
  • Sulit berbicara
  • Gangguan dalam berpikir, memori, dan pemecahan masalah
  • Gangguan penglihatan atau koordinasi antara penglihatan dan gerak

Apa saja persiapan untuk menjalani rehabilitasi saraf?

Pertama-tama, dokter akan memastikan bahwa pasien sudah siap untuk menjalani rehabilitasi. Prosedur ini biasanya dimulai dengan target yang sederhana guna mempersiapkan kondisi tubuh untuk menjalani rehabilitasi. Misalnya, bangkit berdiri dari kursi.

Pasien dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kondisi kesehatan selama proses pemulihan. Ikuti instruksi dokter terkait makanan dan olahraga yang perlu dilakukan. Jangan lupa pula untuk memberitahukan pada dokter apabila ada instruksi yang tidak bisa dijalankan karena alasan tertentu.

Pastikan juga ada keluarga atau teman yang bisa membantu dan mendukung pasien selama rehabilitasi, maupun beraktivitas sehari-hari di rumah.

Jika rehabilitasi dilakukan dengan rawat jalan, pastikan ada orang yang mengantar maupun menjemput pasien.

Bagaimana rehabilitasi saraf dilakukan?

Rencana rehabilitasi saraf tergantung pada cedera dan kondisi pasien. Berikut contohnya:

  • Pasien dengan gangguan bicara atau menelan akan menjalani terapi wicara.
  • Terapi okupasi akan dibutuhkan untuk membantu pasien dalam menalankan rutinitasnya. Misalnya, mandi dan memakai baju.
  • Fisioterapi dapat membantu pasien untuk berdiri dan berjalan.

Secara uum, beberapa langkah ini dapat dilakukan dalam rehabilitasi saraf:

  • Latihan untuk menguatkan otot dan memperbaiki keseimbangan
  • Latihan agar apsien bisa berjalan dengan/atau tanpa alat bantu.
  • Latihan agar fisik kembali aktif meski mengalami
  • Terapi wicara dan bahasa untuk membantu pasien bicara, menelan, dan berkomunikasi.
  • Konseling dan psikoterapi guna membantu pasien dalam mengatasi masalah sosial dan emosionalnya.
  • Edukasi mengenai cara menggunakan alat bantu jalan dengan aman, contohnya kruk, tongkat, walker, maupun kursi roda.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah rehabilitasi saraf?

Rehabilitasi saraf membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karena itu, perlu kesabaran dan komitmen yang besar dari pasien serta keluarga.

Waktu yang diperlukan untuk mencapai target rehabilitasi bergantung pada banyak hal. Mulai dari kondisi kesehatan pasien hingga keinginan pasien untuk menjalani terapi yang direncanakan.

Pasien bisa merasa lelah dan frustasi selama rehabilitasi karena kecewa dengan disabilitasnya. Jadi dukungan keluarga maupun orang terdekat (baik dukungan mental maupun fisik) sangat penting bagi pasien.

Apa saja komplikasi rehabilitasi saraf?

Rehabilitasi saraf menyediakan edukasi, bimbingan, dan dukungan selama proses pemulihan pasien. Pada umumnya, risiko prosedur ini cenderung kecil.

Contoh komplikasi rehabilitasi saraf yang mungkin terjadi adalah cedera. Misalnya, pasien terjatuh ketika sedang belajar berjalan.

Namun pasien tidak perlu khawatir. Pasalnya, para terapis sudah terlatih untuk mengatasi sekaligus mencegah komplikasi tersebut.

cedera saraf tulang belakangterapi wicarapsikoterapistroke hemoragik

Cedars Sinai. https://www.cedars-sinai.edu/Patients/Health-Conditions/Neurological-Rehabilitation.aspx
Diakses pada 22 Mei 2020

Intermountain Healthcare. https://intermountainhealthcare.org/services/physical-medicine/services/neurological-rehabilitation/
Diakses pada 22 Mei 2020

Royal Free London. https://www.royalfree.nhs.uk/services/services-a-z/neurosciences/neurological-rehabilitation-centre-nrc/neurological-rehabilitation/
Diakses pada 22 Mei 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email