Rapid swab test corona (Covid-19) atau tes swab antigen adalah salah satu tes cepat corona. Tes ini menggunakan sampel lendir dari dalam hidung maupun belakang tenggorokan. Tapi sampel dari hidung paling banyak digunakan di Indonesia.
Prosedur deteksi corona ini akan mendeteksi antigen dalam dalam tubuh pasien. Antigen adalah protein yang dikeluarkan oleh virus, termasuk Covid-19.
Antigen dapat terdeteksi ketika ada infeksi yang sedang berlangsung di tubuh seseorang. Karena itu, rapid swab dapat mendeteksi keberadaan antigen virus corona pada orang yang sedang mengalaminya.
Sesuai namanya, rapid swab memberikan hasil yang cepat, yakni sekitar 30 menit. Durasi ini serupa dengan rapid test corona biasa (dari sampel darah).
Meski begitu, tes antigen hanyalah pemeriksaan skrining (awal). Anda tetap membutuhkan swab test (PCR) sebagai langkah diagnosis corona agar infeksinya bisa dipastikan.
Serupa dengan rapid test corona pada umumnya, rapid swab test dilakukan sebagai langkah skrining awal guna mendeteksi infeksi virus corona. Tes ini dianjurkan untuk orang yang berisiko tinggi mengalami penularan corona.
Hasil positif dari rapid swab memiliki keakuratan yang tinggi. Petugas medis kemudian menganjurkan Anda untuk menjalani tes PCR dan isolasi (baik karantina secara mandiri di rumah maupun di fasilitas khusus).
Bagi orang yang mendapatkan hasil rapid swab negatif, mereka perlu menjalani tes PCR sebagai cara mendeteksi corona lebih lanjut. Pasalnya, sensitivitas pemeriksaan ini berkisar antara 34-80%.
Singkatnya, apapun hasil tes antigen yang Anda peroleh, Anda sebaiknya tetap melakukan tes PCR untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Rapid swab test corona dapat dianjurkan untuk semua orang yang pernah terpapar Covid-19. Berikut contohnya:
Rapid swab test corona lebih efektif jika dijalani pada 5-10 hari setelah Anda terpapar virus corona. Apa alasannya?
Jeda waktu 5-10 hari tersebut diperlukan agar pemeriksaan lebih efektif dalam mendeteksi antigen virus yang ada dalam tubuh. Namun apabila Anda mengalami keluhan yang dicurigai sebagai gejala Covid-19, jangan menunda tes dan segera periksakan diri ke fasilitas medis terdekat.
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum menjalani rapid swab corona. Pasien hanya perlu mengenakan masker serta perlengkapan keamanan lainnya agar terhindar dari penularan serta tidak menyebarkan virus pada orang lain.
Rapid swab test corona dilakukan dengan cara mengambil sampel lendir dari hidung. Petugas medis akan menggunakan swab berbentuk seperti cotton bud dengan tangkai yang lebih panjang.
Alat swab yang sudah digunakan kemudian dimasukkan ke kantong atau tabung khusus untuk dianalisis lebih lanjut. Proses pengambilan sampel ini hanya berlangsung selama beberapa menit.
Sekalipun saat ini sudah tersedia swab antigen mandiri, penting bagi Anda untuk melakukan swab antigen di klinik atau rumah sakit. Pasalnya, pengambilan swab yang dilakukan oleh tenaga medis dapat memperkecil risiko hasil false negative ataupun false positive.
Hasil rapid swab test corona umumnya akan keluar dalam waktu 30 menit. Hasilnya bisa berupa:
Hasil deteksi antigen yang positif akan menandakan bahwa pasien sedang mengalami infeksi virus.
Namun jangan langsung panik jika hasil tes Anda positif. Pasalnya, rapid swab Covid-19 juga bisa memberikan hasil positif apabila Anda sedang mengalami infeksi virus lain, misalnya influlenza akibat virus corona jenis lain.
Maka dari itu, dokter akan merujuk Anda untuk langsung melakukan tes PCR untuk benar- benar memastikan Anda terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Hasil deteksi antigen yang negatif menunjukkan bahwa pasien tidak sedang mengalami infeksi virus. Petugas medis akan menyarankan Anda untuk melakukan tes PCR agar diagnosisnya lebih akurat.
Jika rapid swab test corona menunjukkan hasil positif, petugas medis akan menganjurkan Anda untuk melakukan tes PCR dan melakukan isolasi. Berikut penjelasannya:
Rapid swab test corona termasuk pemeriksaan yang aman dan tidak memiliki efek samping serius. Anda mungkin hanya akan merasa sedikit tidak nyaman ketika alat swab dimasukkan ke hidung untuk mengambil sampel lendir.
FDA. https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/coronavirus-covid-19-update-fda-authorizes-first-antigen-test-help-rapid-detection-virus-causes
Diakses pada 2 Juli 2020
FDA. https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/coronavirus-testing-basics
Diakses pada 2 Juli 2020
FDA. https://www.fda.gov/media/138094/download
Diakses pada 2 Juli 2020
NCBI. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32293168/
Diakses pada 2 Juli 2020
WHO. https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/advice-on-the-use-of-point-of-care-immunodiagnostic-tests-for-covid-19
Diakses pada 2 Juli 2020
Indian Council of Medical Research. https://www.icmr.gov.in/pdf/covid/strategy/Advisory_for_rapid_antigen_test14062020.pdf
Diakses pada 2 Juli 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/apa-yang-harus-dilakukan-jika-hasil-rapid-tes-covid-19-positif
Diakses pada 2 Juli 2020
Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia. https://covid19.idionline.org/wp-content/uploads/2020/04/18.-PATKLIN-Rapid-test.pdf
Diakses pada 2 Juli 2020