Protesa Mata (Mata Palsu)

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Ukuran protesa mata atau mata palsu akan disesuaikan dengan mata asli pasienProtesa mata akan dibuat sesuai dengan ukuran mata asli pasien

Apa itu protesa mata?

Protesa mata adalah mata palsu atau mata tiruan. Alat ini merupakan pilihan terapi yang dilakukan bagi pasien yang telah kehilangan bola matanya. Misalnya karena cedera, penyakit, atau kelainan bentuk (malformasi) pada wajah maupun mata.

Pemasangan mata buatan hanya bisa dilakukan setelah pasien menjalani operasi pengangkatan mata yang sudah rusak.

Sesuai namanya, alat yang juga sering disebut sebagai protesis mata ini dibuat semirip mungkin dengan mata asli untuk mengisi rongga mata.

Protesa mata umumnya terdiri atas:

  • Cangkang luar berbentuk oval dan berwarna putih untuk meniru warna putih pada mat
  • Bagian tengah cangkang berbentuk bulat dan diwarnai sesuai dengan warna iris dan pupil mata. Misalnya, hitam atau cokelat untuk warna mata orang Indonesia.

Protesa mata tidak dapat mengembalikan penglihatan. Penggunaannya bertujuan untuk mengembalikan penampilan wajah pasien agar tampak normal. Dengan ini, rasa nyaman pada rongga mata yang kosong juga bisa meningkat.

Setelah operasi pengangkatan bola mata, protesa mata dapat digunakan untuk mencegah pertumbuhan jaringan di dalam rongga mata yang kosong.

Siapa yang membutuhkan protesa mata?

Protesa mata direkomendasikan bagi pasien setelah operasi pengangkatan bola mata. Pemakaian mata buatan akan menyokong fungsi kelopak mata.

Beberapa kondisi yang membutuhkan operasi pengangkatan bola mata meliputi:

  • Cedera mata
  • Glaukoma
  • Infeksi dalam bola mata
  • Tumor mata

Apa saja persiapan untuk menjalani pemasangan protesa mata?

Sebelum protesa mata dipasang, pasien dengan penyakit, cedera, atau malformasi mata memerlukan operasi pengangkatan bola mata terlebih dulu.

Terdapat dua jenis operasi pengangkatan bola mata yang mempengaruhi jenis mata palsu yang akan digunakan. Kedua jenis operasi tersebut meliputi:

  • Enukleasi

Enukleasi merupakan operasi yang paling sering dilakukan. Pada prosedur ini, seluruh bola mata akan diangkat, termasuk bagian putih (sklera) pada mata.

Sebagai pengganti bola mata, dokter akan memasukkan implan bulat yang terbuat dari bahan sintetis.

  • Eviserasi

Pada eviserasi, sklera mata tidak diangkat. Sklera digunakan untuk melapisi implan bulat yang akan dipasang pada mata.

Operasi ini lebih mudah dilakukan daripada enukleasi, dan memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat.

Ketika operasi, dokter akan memasang cangkang sementara di belakang kelopak mata pasien. Langkah ini bertujuan mencegah rongga mata berkontraksi dalam beberapa minggu pertama pascaoperasi.

Obat antibiotik oral juga akan diresepkan agar bisa diminum oleh pasien selama beberapa hari. Demikian pula dengan obat tetes mata berisi antibiotik yang harus digunakan oleh pasien.

Bagaimana prosedur protesa mata dilakukan?

Setelah pasien pulih dari operasi pengangkatan mata (biasanya setelah 6-10 minggu), pemasangan protesa mata akan dilakukan. Prosesnya meliputi:

  • Ahli pembuat mata palsu (okularis) akan menggunakan bahan lilin untuk membuat cetakan pada bagian depan rongga mata pasien.
  • Okularis lalu menciptakan mata buatan yang cocok dengan implan mata tersebut.
  • Okularis akan mengecat bagian iris (bagian hitam atau cokelat pada mata) dan pembuluh darah di sklera semirip mungkin dengan mata asli.
  • Setelah mata palsu selesai dibuat, dokter mata akan mengeluarkan implan bulat yang sebelumnya dipasang dalam kelopak mata yang kosong saat operasi pengangkatan.
  • Dokter lalu memasang protesa mata yang telah dibuat.

Karena rongga mata dapat terus berubah bentuk setelah operasi, penyesuaian protesa mata perlu dilakukan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah pemasangan.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah pemasangan protesa mata?

Protesa mata atau mata palsu memerlukan perawatan rutin untuk mencegah peradangan atau kondisi yang tidak diinginkan lainnya. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien meliputi:

  • Cuci mata palsu sekali sebulan dengan sabun dan air bersih yang Lalu keringkan sebelum kembali memasangnya ke dalam rongga mata.
  • Pasang mata palsu pada rongga mata dengan alat sedot bernama plunger.
  • Jangan melepas pasang mata palsu terlalu sering.
  • Gunakan tetes mata pelumas pada protesa
  • Bersihkan kotoran pada mata buatan bila dibutuhkan.
  • Protesis mata dapat digunakan ketika tidur, kecuali bila dokter spesialis mata memberikan instruksi lain.
  • Periksakan mata palsu ke okularis setahun sekali
  • Ganti mata buatan setiap lima tahun sekali.

Apa saja komplikasi pemakaian protesa mata?

Pasien mungkin mengalami rasa tidak nyaman sensasi sesak pada ketika menggunakan protesa mata. Namun pasien akan semakin terbiasa dengan mata buatan seiring berjalannya waktu.

penyakit matakanker matagangguan mata

Healthline. https://www.healthline.com/health/prosthetic-eye#overview
Diakses pada 30 Mei 2020

WebMD. https://www.webmd.com/eye-health/prosthetic-eye-ocular-prosthesis#1
Diakses pada 30 Mei 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email