Protesa mata adalah mata palsu atau mata tiruan. Alat ini merupakan pilihan terapi yang dilakukan bagi pasien yang telah kehilangan bola matanya. Misalnya karena cedera, penyakit, atau kelainan bentuk (malformasi) pada wajah maupun mata.
Pemasangan mata buatan hanya bisa dilakukan setelah pasien menjalani operasi pengangkatan mata yang sudah rusak.
Sesuai namanya, alat yang juga sering disebut sebagai protesis mata ini dibuat semirip mungkin dengan mata asli untuk mengisi rongga mata.
Protesa mata umumnya terdiri atas:
Protesa mata tidak dapat mengembalikan penglihatan. Penggunaannya bertujuan untuk mengembalikan penampilan wajah pasien agar tampak normal. Dengan ini, rasa nyaman pada rongga mata yang kosong juga bisa meningkat.
Setelah operasi pengangkatan bola mata, protesa mata dapat digunakan untuk mencegah pertumbuhan jaringan di dalam rongga mata yang kosong.
Protesa mata direkomendasikan bagi pasien setelah operasi pengangkatan bola mata. Pemakaian mata buatan akan menyokong fungsi kelopak mata.
Beberapa kondisi yang membutuhkan operasi pengangkatan bola mata meliputi:
Sebelum protesa mata dipasang, pasien dengan penyakit, cedera, atau malformasi mata memerlukan operasi pengangkatan bola mata terlebih dulu.
Terdapat dua jenis operasi pengangkatan bola mata yang mempengaruhi jenis mata palsu yang akan digunakan. Kedua jenis operasi tersebut meliputi:
Enukleasi merupakan operasi yang paling sering dilakukan. Pada prosedur ini, seluruh bola mata akan diangkat, termasuk bagian putih (sklera) pada mata.
Sebagai pengganti bola mata, dokter akan memasukkan implan bulat yang terbuat dari bahan sintetis.
Pada eviserasi, sklera mata tidak diangkat. Sklera digunakan untuk melapisi implan bulat yang akan dipasang pada mata.
Operasi ini lebih mudah dilakukan daripada enukleasi, dan memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat.
Ketika operasi, dokter akan memasang cangkang sementara di belakang kelopak mata pasien. Langkah ini bertujuan mencegah rongga mata berkontraksi dalam beberapa minggu pertama pascaoperasi.
Obat antibiotik oral juga akan diresepkan agar bisa diminum oleh pasien selama beberapa hari. Demikian pula dengan obat tetes mata berisi antibiotik yang harus digunakan oleh pasien.
Setelah pasien pulih dari operasi pengangkatan mata (biasanya setelah 6-10 minggu), pemasangan protesa mata akan dilakukan. Prosesnya meliputi:
Karena rongga mata dapat terus berubah bentuk setelah operasi, penyesuaian protesa mata perlu dilakukan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah pemasangan.
Protesa mata atau mata palsu memerlukan perawatan rutin untuk mencegah peradangan atau kondisi yang tidak diinginkan lainnya. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien meliputi:
Pasien mungkin mengalami rasa tidak nyaman sensasi sesak pada ketika menggunakan protesa mata. Namun pasien akan semakin terbiasa dengan mata buatan seiring berjalannya waktu.
Healthline. https://www.healthline.com/health/prosthetic-eye#overview
Diakses pada 30 Mei 2020
WebMD. https://www.webmd.com/eye-health/prosthetic-eye-ocular-prosthesis#1
Diakses pada 30 Mei 2020