Pleurodesis

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Pleurodesis dilakukan untuk mencegah penumpukan cairan dan udara di rongga pleuraPleurodesis bertujuan mencegah penumpukan cairan dan udara di rongga pleura

Apa itu pleurodesis?

Pleurodesis adalah tindakan medis yang dilakukan untuk menempelkan paru-paru pada dinding dada.

Prosedur ini akan menutup rongga di antara bagian luar paru-paru dengan dinding dada. Rongga ini dikenal dengan nama rongga pleura. Melalui pleurodesis, penumpukan cairan atau udara pada rongga pleura dapat dihindari.

Pada pleurodesis, dokter akan memasukkan obat ke dalam rongga pleura. Obat ini dapat menimbulkan iritasi pada lapisan pleura, sehingga permukaannya akan menjadi lengket dan menyatu.

Sebagai hasilnya, rongga yang terbentuk di antara kedua lapisan pleura akan hilang. Dengan ini, terbentuknya kumpulan cairan atau udara pada rongga tersebut bisa dicegah.

Kenapa pleurodesis diperlukan?

Ketika cairan atau udara menumpuk di rongga pleura, pasien akan mengalami sesak napas. Pleurodesis dapat mencegah akumulasi cairan dan udara pada rongga antara paru-paru dan dinding dada, sehingga bisa memperbaiki pernapasan pasien.

Pleurodesis melibatkan penyuntikan obat ke dalam rongga pleura yang akan mengiritasi dan menimbulkan peradangan pada lapisan pleura. Dengan ini, paru-paru akan menempel pada dinding dada dan rongga pleura lenyap.

Cairan atau udara pun tidak dapat menumpuk lagi. Prosedur ini juga menjaga agar paru-paru tetap mengembang.

Siapa yang membutuhkan pleurodesis?

Pleurodesis diperlukan untuk:

  • Menangani pneumotoraks (paru-paru mengempis) kambuhan
  • Mengatasi adanya efusi pleura, yakni penumpukan cairan di dalam rongga pleura

Normalnya, rongga pleura hanya mengandung sedikit cairan. Pada beberapa kondisi medis, terjadi penumpukan cairan di dalam rongga ini sehingga paru-paru tidak bisa mengembang dengan baik.

Kondisi-kondisi medis yang dapat memicu penumpukan cairan dalam rongga pleura meliputi:

Penumpukan cairan tersebut bisa menimbulkan gejala berupa nyeri dada, batuk-batuk, dan sesak napas.

Siapa yang tidak boleh menjalani pleurodesis?

Tidak semua orang merupakan kandidat yang cocok untuk pleurodesis. Dokter tidak menyarankan prosedur ini bila:

  • Ada dugaan infeksi pada pleura
  • Cairan pada pleura lebih dari 150 ml

Apa saja persiapan untuk menjalani pleurodesis?

Sebelum pleurodesis, dokter akan mempertimbangkan beberapa hal terkait kondisi pasien. Berikut contohnya:

  • Pada pasien kanker, dokter akan memastikan pleurodesis dapat memperbaiki gejala penumpukan cairan dan hanya dilakukan bila angka harapan hidup pasien lebih dari satu bulan. Sebaliknya, prosedur ini tidak dianjurkan pada pasien kanker bila penumpukan cairan tidak menimbulkan gejala apapun.
  • Pada pasien berusia muda dan sehat yang mengalami pneumotoraks spontan, pleurodesis dipertimbangkan karena dapat mencegah kambuhnya pneumotoraks di kemudian hari.

Oleh karena itu, tiap kondisi medis yang menyebabkan penumpukan cairan atau udara di rongga pleura, akan memerlukan persiapan yang berbeda-beda pula.

Bagaimana pleurodesis dilakukan?

Prosedur pleurodesis biasanya dilakukan di rumah sakit dengan langkah-langkah yang meliputi:

  • Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mencegah nyeri dan membuat pasien tetap tenang selama prosedur.
  • Obat akan dimasukkan ke dalam dada melalui selang.
  • Dokter akan meminta pasien untuk berganti posisi setiap 10 menit sekali untuk memastikan obat mencapai seluruh rongga dada.

Pleurodesis juga dapat dilakukan bersamaan dengan tindakan medis untuk mengeluarkan cairan atau udara dari rongga pleura, misalnya thoracostomy atau thoracoscopy. Prosedur ini dilakukan di ruang operasi dan di bawah pengaruh obat bius. Langkah-langkahnya berupa:

  • Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mencegah nyeri dan membuat pasien tetap tenang selama prosedur.
  • Dokter anestesi memberikan bius lokal pada bagian dada yang akan di
  • Dokter akan membersihkan area tersebut dengan cairan
  • Dokter akan membuat sayatan kecil pada dada pasien dan memasukkan alat khusus berbentuk selang dengan kamera di ujungnya atau selang kecil bernama chest tube.
  • Cairan kemudian dikeluarkan dari rongga pleura.
  • Setelah itu, obat-obatan akan disuntikkan ke dalam rongga pleura melalui selang tersebut. Obat-obatan ini akan membuat lapisan luar paru-paru menempel pada dinding dada.
  • Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan X-ray untuk memastikan keberhasilan

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah pleurodesis?

Chest tube akan tetap terpasang di dada pasien selama 1-2 hari, hingga paru-paru menempel pada rongga dada.

Pasien yang menjalani pleurodesis yang disertai thoracostomy atau thoracoscopy perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Pemeriksaan rontgen berkala akan dilakukan untuk memeriksa keberhasilan prosedur.

Setelah chest tube dilepas, pasien perlu menjaga supaya luka operasi tetap bersih. Pasie bisa membersihkankannya setiap hari dengan sabun dan air, lalu menepuk-nepuk secara perlahan-lahan dengan handuk hingga kering.

Keluarnya cairan dari bekas luka dapat terjadi selama 1-2 hari pascaprosedur. Pastikan bekas luka tetap tertutup perban hingga cairan tidak keluar lagi. Gantilah perban ini setiap hari.

Pasien juga perlu menghindari hal-hal di bawah ini selama beberapa hari setelah operasi:

  • Tidak menggosok luka operasi.
  • Tidak mengoleskan salep, losion, atau bedak di atas luka operasi.
  • Tidak mandi, berenang, atau berendam air panas sampai luka operasi sembuh total.
  • Tidak menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) setidaknya tujuh hari setelah pleurodesis. Obat ini dapat mencegah menempelnya kedua lapisan pleura.
  • Tidak mengangkat beban
  • Jangan mengejan atau menahan napas.

Bertanyalah pada dokter terkait kapan pasien dapat kembali berkendara, bekerja, dan melanjutkan aktivitas normal.

Apa saja komplikasi pleurodesis?

Komplikasi pleurodesis dapat berupa:

  • Infeksi
  • Terbentuknya kumpulan nanah pada rongga pleura (empyema)
  • Demam
  • Nyeri

Jika prosedur pleurodesis dilakukan bersama thoracostomy, risiko komplikasi yang ditimbulkan meliputi:

  • Paru-paru mengempis
  • Cedera pada dinding dada, pembuluh darah, atau paru-paru
  • Terbentuknya gumpalan darah
  • Selang yang bergeser dari lokasi seharusnya
pneumonia

Healthline. https://www.healthline.com/health/pleurodesis
Diakses pada 3 Juli 2020

NHS. https://www.ouh.nhs.uk/patient-guide/leaflets/files/12373Ppleurodesis.pdf
Diakses pada 3 Juli 2020

Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/what-type-of-procedure-is-a-pleurodesis-2249164
Diakses pada 3 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email