Prosedur perawatan luka dilakukan sebagai tindakan medis untuk mencegah terjadinya komplikasi dan mempertahankan fungsi anggota tubuh yang mengalami luka. Sebelum meminta bantuan tim medis, Anda juga bisa melakukan perawatan luka sendiri di rumah.
Umumnya luka dapat ditangani sendiri dengan pertolongan pertama di rumah. Misalnya mencuci dengan air bersih dan membalut luka untuk mencegah infeksi. Berikut ini beberapa indikasi yang membutuhkan prosedur perawatan luka oleh tenaga medis profesional:
Bila sempat, bersihkan dengan air bersih dan tutup luka dengan perban, mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan luka.
Dokter akan memastikan tidak ada trauma atau luka lain seperti patah tulang maupun benda asing. Untuk memastikan hal-hal tersebut, beberapa pemeriksaan seperti foto sinar-X, USG, dan fluoroskopi dapat dilakukan. Selain langkah tersebut, tim medis juga akan memastikan penyebab luka, untuk menentukan perawatan maupun pengobatan bagi Anda.
Sebagai contoh, luka karena gigitan hewan akan membutuhkan penanganan yang berbeda dari luka akibat terjatuh di tempat bermain. Kemudian, tim medis juga akan menanyakan beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi proses penyembuhan luka seperti diabetes, status imunisasi tetanus, dan riwayat penyakit yang Anda miliki.
Berikut ini beberapa prosedur yang dapat dilakukan oleh tim medis dalam prosedur perawatan luka:
Anda disarankan untuk mengganti perban secara rutin dan melihat kemungkinan munculnya tanda infeksi setiap 24 jam. Selalu lakukan disinfeksi dan keringkan luka sebelum mengaplikasikan perban steril.
Beberapa risiko dapat terjadi akibat luka maupun perawatan luka, seperti:
EMedicine Health. https://www.emedicinehealth.com/wound_care/article_em.htm
Diakses pada 25 Februari 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325260#treatments. Diakses pada 25 Februari 2020
WHO. https://www.who.int/surgery/publications/WoundManagement.pdf
Diakses pada 26 Februari 2020