Penyedotan Cairan di Paru

Penyedotan cairan di paru bertujuan mengeluarkan cairan berlebih dari rongga pleuraPenyedotan cairan di paru diperlukan ketika ada cairan berlebih dari rongga pleura

Apa itu penyedotan cairan di paru?

Penyedotan cairan di paru atau torakosentesis adalah prosedur yang dilakukan apabila terdapat banyak cairan dalam rongga pleura. Prosedur ini juga dikenal dengan istilah thoracentesis atau thoracocentesis.

Rongga pleura merupakan ruang kecil yang terletak di antara paru dan dinding dada. Pada kondisi normal, rongga pleura memiliki cairan sebanyak sekitar empat sendok teh.

Namun kondisi-kondisi tertentu, rongga pelura bisa dipenuhi banyak cairan sehingga menghambat fungsi pernapasan. Oleh karena itu, penyedotan cairan di paru diperlukan.

Prosedur penyedotan cairan ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan cairannya, sehingga penderita bisa bernapas dengan lebih baik.

Kenapa penyedotan cairan di paru dilakukan?

Penyedotan cairan paru bertujuan mengeluarkan cairan yang menumpuk dalam rongga pleura.  Dengan ini, penderita dapat bernapas dengan lebih lancar.

Selain itu, thoracentesis dapat dilakukan untuk mengambil sampel cairan (biopsi). Sampel ini kemudian dianalisis di laboratorium guna menentukan penyebab dari penumpukan cairan di rongga pleura.

Siapa yang membutuhkan penyedotan cairan di paru?

Dokter biasanya menganjurkan thoracentesis untuk pasien yang mengalami penumpukan cairan dalam rongga pleura. Kondisi ini disebut efusi pleura dan bisa terjadi karena:

Apa saja persiapan sebelum menjalani penyedotan cairan di paru?

Persiapan yang dapat dilakukan oleh pasien sebelum menjalani penyedotan cairan di paru meliputi:

  • Menjalani pemeriksaan medis, contohnya rontgen dada, fluoroskopi dada, USG, CT scan dada, dan lainnya
  • Menginformasikan pada dokter mengenai penyakit yang dialami dan obat-obatan yang rutin dikonsumsi (termasuk suplemen, vitamin, serta obat herbal)
  • Berhenti mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk sementara jika disarankan oleh dokter

Bagaimana prosedur penyedotan cairan di paru dilakukan?

Prosedur penyedotan cairan di paru biasanya tidak memerlukan rawat inap. Namun apabila jumlah cairan termasuk cukup banyak, dokter bisa saja menganjurkan pasien untuk mengnap di rumah sakit.

Secara garis besar, thoracentesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Pasien diminta untuk mengganti pakaian bagian atas dengan gaun khusus dari rumah sakit.
  • Pasien diminta untuk melepaskan semua perhiasan dan aksesoris yang sedang digunakan, misalnya kalung.
  • Dokter bisa memberikan oksigen melalui selang yang dipasang ke hidung pasien.
  • Pasien diminta duduk di tepi meja pemeriksaan. Lalu kedua tangan pasien diletakkan di meja di depannya.
  • Posisi tersebut dapat membantu untuk melebarkan celah di antara tulang iga, sehingga jarum bisa lebih mudah masuk.
  • Kulit pada area penusukan akan dibersihkan dengan cairan antiseptik. Langkah ini bertujuan mencegah infeksi.
  • Obat bius lokal kemudian diberikan pada area penusukan.
  • Ketika obat bius sudah bekerja, dokter akan menusukkan jarum pada punggung pasien, tepatnya di celah tulang iga.
  • Pasien mungkin akan merasakan sensasi seperti ditekan saat jarum masuk ke dalam rongga pleura.
  • Setelah jarum berhasil masuk ke ruang pleura, cairan pleura akan dikeluarkan secara perlahan-lahan lewat jarum.
  • Selama prosedur pengeluaran cairan ini, pasien akan diminta untuk tetap tenang, menarik napas dalam, serta menahan napas selama beberapa kali.

Bila jumlah cairan cukup banyak, selang akan disambungkan ke jarum agar cairan bisa langsung keluar. Ujung selang ini akan terhubung dengan botol khusus.

Umumnya, selang akan dibiarkan selama 1-2 hari pada tubuh pasien. Karena itu, pasien harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Setelah selang ini dicabut, pasien akan diizinkan untuk pulang.

Setelah selang dicabut, pasien akan menjalani kembali pemeriksaan rontgen dada lagi untuk memastikan bahwa keadaan paru dan rongga pleura Anda sudah baik.

Selama prosedur berlangsung, tanda-tanda vital pasien akan dipantau melalui monitor. Misalnya, tekanan darah, detak jantung, dan laju napas.

Sampel cairan pleura yang telah dikeluarkan juga akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Langkah ini penting guna mengetahui penyebab efusi pleura.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah penyedotan cairan di paru?

Setelah prosedur selesai, tanda-tanda vital pasien akan tetap dipantau selama beberapa waktu. Bekas luka penusukan jarum juga akan diperiksa untuk mendeteksi ada tidaknya perdarahan atau infeksi.

Setelah pulang ke rumah, pasien boleh menjalani rutinitas seperti biasa. Namun harap diingat bahwa pasien sebaiknya menghindari aktivitas berat selama beberapa hari pascaprosedur.

Apa saja risiko sedot cairan di paru-paru? 

Penyedotan cairan di paru-paru aman dilakukan selama dijalani sesuai prosedur yang berlaku. Meski begitu, ada beberapa risiko yang mungkin muncul setelah prosedur ini dilakukan, seperti: 

  • Demam tinggi
  • Area penusukan yang mengalami kemerahan, pembengkakan, serta keluar darah atau cairan dari area penusukkan jarum suntik
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri dada

Penyedotan cairan paru juga dapat menimbulkan komplikasi lain seperti penumpukan udara (pneumothoraks) akibat kolaps paru dan infeksi paru.

Segera hubungi dokter apabila salah satu atau beberapa efek samping di atas muncul agar dapat segera dilakukan penanganan.

penyakit paru-parukanker paru-parupneumoniainfeksi paru-paru

Healthline. https://www.healthline.com/health/thoracentesis
Diakses pada 30 Juni 2020

Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/thoracentesis
Diakses pada 30 Juni 2020

NCBI. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/thoracentesis
Diakses pada 30 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email