Penyedotan cairan di paru atau torakosentesis adalah prosedur yang dilakukan apabila terdapat banyak cairan dalam rongga pleura. Prosedur ini juga dikenal dengan istilah thoracentesis atau thoracocentesis.
Rongga pleura merupakan ruang kecil yang terletak di antara paru dan dinding dada. Pada kondisi normal, rongga pleura memiliki cairan sebanyak sekitar empat sendok teh.
Namun kondisi-kondisi tertentu, rongga pelura bisa dipenuhi banyak cairan sehingga menghambat fungsi pernapasan. Oleh karena itu, penyedotan cairan di paru diperlukan.
Prosedur penyedotan cairan ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan cairannya, sehingga penderita bisa bernapas dengan lebih baik.
Penyedotan cairan paru bertujuan mengeluarkan cairan yang menumpuk dalam rongga pleura. Dengan ini, penderita dapat bernapas dengan lebih lancar.
Selain itu, thoracentesis dapat dilakukan untuk mengambil sampel cairan (biopsi). Sampel ini kemudian dianalisis di laboratorium guna menentukan penyebab dari penumpukan cairan di rongga pleura.
Dokter biasanya menganjurkan thoracentesis untuk pasien yang mengalami penumpukan cairan dalam rongga pleura. Kondisi ini disebut efusi pleura dan bisa terjadi karena:
Persiapan yang dapat dilakukan oleh pasien sebelum menjalani penyedotan cairan di paru meliputi:
Prosedur penyedotan cairan di paru biasanya tidak memerlukan rawat inap. Namun apabila jumlah cairan termasuk cukup banyak, dokter bisa saja menganjurkan pasien untuk mengnap di rumah sakit.
Secara garis besar, thoracentesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Bila jumlah cairan cukup banyak, selang akan disambungkan ke jarum agar cairan bisa langsung keluar. Ujung selang ini akan terhubung dengan botol khusus.
Umumnya, selang akan dibiarkan selama 1-2 hari pada tubuh pasien. Karena itu, pasien harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Setelah selang ini dicabut, pasien akan diizinkan untuk pulang.
Setelah selang dicabut, pasien akan menjalani kembali pemeriksaan rontgen dada lagi untuk memastikan bahwa keadaan paru dan rongga pleura Anda sudah baik.
Selama prosedur berlangsung, tanda-tanda vital pasien akan dipantau melalui monitor. Misalnya, tekanan darah, detak jantung, dan laju napas.
Sampel cairan pleura yang telah dikeluarkan juga akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Langkah ini penting guna mengetahui penyebab efusi pleura.
Setelah prosedur selesai, tanda-tanda vital pasien akan tetap dipantau selama beberapa waktu. Bekas luka penusukan jarum juga akan diperiksa untuk mendeteksi ada tidaknya perdarahan atau infeksi.
Setelah pulang ke rumah, pasien boleh menjalani rutinitas seperti biasa. Namun harap diingat bahwa pasien sebaiknya menghindari aktivitas berat selama beberapa hari pascaprosedur.
Penyedotan cairan di paru-paru aman dilakukan selama dijalani sesuai prosedur yang berlaku. Meski begitu, ada beberapa risiko yang mungkin muncul setelah prosedur ini dilakukan, seperti:
Penyedotan cairan paru juga dapat menimbulkan komplikasi lain seperti penumpukan udara (pneumothoraks) akibat kolaps paru dan infeksi paru.
Segera hubungi dokter apabila salah satu atau beberapa efek samping di atas muncul agar dapat segera dilakukan penanganan.
Healthline. https://www.healthline.com/health/thoracentesis
Diakses pada 30 Juni 2020
Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/thoracentesis
Diakses pada 30 Juni 2020
NCBI. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/thoracentesis
Diakses pada 30 Juni 2020