Phlebotomy adalah istilah medis untuk prosedur pengambilan darah dari pembuluh darah vena. Bagian tubuh yang paling sering menjadi lokasi prosedur ini adalah lipatan siku bagian dalam.
Selain untuk keperluan menentukan penyebab dari keluhan yang dialami oleh pasien dan memastikan diagnosis, phlebotomy dapat dilakukan sebagai terapi pengobatan. Misalnya pada orang yang mengalami kelebihan sel darah merah atau zat besi dalam darah.
Sampel darah yang diambil pada prosedur ini akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis di bawah mikroskop oleh dokter spesialis patologi klinik.
Tujuan dilakukannya phlebotomy meliputi:
Prosedur flebotomi dapat dilakukan untuk membantu dokter memastikan diagnosis dari penyakit tertentu. Sebab, pada banyak gangguan kesehatan, pemeriksaan fisik saja tidak cukup untuk memastikan penyakit yang dirasakan oleh pasien. Beberapa penyakit yang dapat dideteksi dengan prosedur ini antara lain:
Selain untuk memastikan diagnosis suatu penyakit, pengambilan darah bisa pula dilakukan untuk mengobati suatu peyakit. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang dapat disembuhkan dengan flebotomi:
Tidak terdapat panduan spesifik mengenai seberapa sering seseorang harus menjalani prosedur ini. Dokter akan menganjurkan frekuensi pengambilan darah sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda alami.
Pada beberapa kasus, dokter bisa meminta Anda untuk berpuasa selama 8-12 jam sebelum prosedur. Oleh karena itu, pastikan Anda mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter.
Secara garis besar, phlebotomy adalah proses yang sederhana dan dapat berlangsung cepat, yaitu selama 2-3 menit. Berikut langkah-langkahnya:
Setelah menjalani phlebotomy, Anda bisa merasakan sedikit rasa nyeri pada area penusukan jarum. Namun Anda tidak perlu khawatir karena biasanya efek ini hanya berlangsung selama beberapa hari dan bisa hilang dengan sendirinya.
Dokter mungkin menyarankan Anda untuk minum banyak cairan, menghindari alkohol, dan menjauhi aktivitas berat selama beberapa jam setelah pengambilan darah.
Phlebotomy termasuk prosedur yang relatif aman. Namun efek samping ringan dan komplikasi bisa saja terjadi. Beberapa orang, terutama yang punya rasa takut kepada jarum biasanya akan merasa tidak nyaman akibat proses penyuntikkannya, namun hal tersebut adalah hal yang wajar.
Pada orang yang rasa takutnya cukup tinggi, mungkin akan terjadi penurunan atau justru kenaikan tekanan darah dan keringat yang mengucur cukup deras selama dan setelah prosedur selesai dilakukan. Hal ini tidaklah berbahaya, namun Anda bisa mempraktikkan beberapa teknik relaksasi untuk mengatasinya.
Jika muncul sedikit rasa pusing setelah proses pengambilan darah, Anda bisa terlentang atau duduk sambil memposisikan kepala di antara dua lutut hingga rasa pusing hilang.
Satu setelahnya, Anda juga mungkin akan mendapati kemerahan atau memar di area bekas penyuntikkan. Selain itu, rasa nyeri pun dapat muncul. Namun Anda tidak perlu khawatir karena ini adalah hal yang wajar dan dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-phlebotomy#1
Diakses pada 18 Mei 2020
Medicinet. https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=4875
Diakses pada 18 Mei 2020