Pemeriksaan TSH adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui kadar thyroid stimulation hormone (TSH) di dalam tubuh. TSH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon ini berfungsi untuk menstimulasi kelenjar tiroid, sebuah kelenjar kecil berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di dekat tenggorokan.
Ketika kadar hormon tiroid di dalam darah rendah, maka kelenjar pituitari akan memproduksi lebih banyak TSH untuk merangsang pembentukan hormon tiroid. Begitu pula sebaliknya. Sehingga dengan mengetahui kadar hormon tiroid dalam darah, dokter dapat melihat apabila kelenjar tiroid bekerja dengan baik atau tidak.
Kelenjar tiroid adalah bagian yang sangat penting untuk tubuh karena memiliki berbagai macam fungsi seperti, mengontrol berat badan, suhu tubuh, kekuatan otot, dan penggunaan energi.
Tes TSH dilakukan untuk mengevaluasi fungsi kelenjar dan hormon tiroid. Gangguan hormon tiroid secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dan kurangnya hormon tiroid (hipotiroid). Oleh karena itu, umumnya tes TSH dilakukan pada orang-orang yang memiliki gejala hipertiroid atau hipotiroid seperti berikut ini.
Gejala hipertiroid:
Gejala hipotiroid:
Selain pada gejala-gejala di atas, tes TSH juga dilakukan untuk menunjukkan penyakit lain, seperti:
Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus sebelum menjalani prosedur tes TSH. Namun, beberapa obat-obatan yang mengandung biotin (B7), amiodarone, dopamine, lithium, potassium iodide, prednison, dan obat-obatan glukokortikoid dapat memengaruhi hasil tes TSH, harus dihentikan penggunaannya. Konsultasikan kepada dokter yang merawat Anda mengenai konsumsi obat-obatan tersebut sebelum menjalankan tes TSH.
Tim medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik. Setelah jarum suntik dimasukkan ke dalam pembuluh darah, darah akan diambil sedikit dan dimasukkan ke dalam tabung periksa. Anda akan merasakan sakit pada saat jarum dimasukkan dan dicabut. Prosedur ini kurang lebih memakan waktu selama lima menit.
Hasil tes TSH dikatakan normal jika kadar hormon tiroid dalam darah berkisar 0,4-4 mU/L.
Kadar TSH yang tinggi menandakan kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup (hipotiroidisme). Sementara itu, kadar TSH yang tinggi mengindikasikan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid dalam jumlah banyak (hipertiroidisme). Namun, tes TSH tidak dapat menjelaskan penyebab tinggi atau rendahnya kadar TSH.
Oleh karena itu, bila ditemukan abnormalitas pada tes TSH, maka beberapa tes tambahan harus dilakukan untuk mengetahui penyebab gangguan tiroid seperti tes hormon T4, tes hormon T3, dan beberapa tes autoimun untuk mencari tahu keberadaan penyakit Graves atau penyakit Hashimoto.
Risiko prosedur tes TSH berkaitan dengan prosedur pengambilan sampel darah seperti perdarahan, pusing, pingsan, hematoma (lebam), dan risiko terjadinya infeksi di tempat tusukan jarum.
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/lab-tests/tsh-thyroid-stimulating-hormone-test/
Diakses pada 2 Maret 2020
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/ency/article/003684.htm
Diakses pada 2 Maret 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324096#normal-results
Diakses pada 2 Maret 2020