Termografi adalah salah satu bentuk teknologi inframerah yang digunakan untuk mendeteksi distribusi suhu (termal) yang ada pada suatu objek. Dalam konteks ini, inframerah digunakan untuk mendeteksi pola panas dan aliran darah di jaringan tubuh.
Dikenal juga dengan sebutan digital infrared thermal imaging (DITI), jenis termografi ini berfungsi untuk mendiagnosis kanker payudara. DITI dapat mengetahui perbedaan suhu pada permukaan payudara untuk mendiagnosis adanya kanker.
Pada prinsipnya, prosedur ini dilakukan dengan memanfaatkan sifat sel kanker yang membutuhkan lebih banyak darah kaya oksigen untuk tumbuh. Ketika sel kanker berkembang biak, aliran darah ke tumor yang disebabkan kanker akan meningkat. Akibatnya, suhu di sekitarnya pun menjadi tinggi.
Pemeriksaan termografi direkomendasikan sebagai tes untuk mendeteksi kanker payudara untuk wanita berusia di bawah 50 dan yang memiliki keluarga dengan risiko kanker.
Hasil pemeriksaan termografi memang tidak seakurat tes kanker payudara lainnya seperti mamografi. Namun, pemeriksaan termografi lebih aman karena tanpa radiasi, tidak seperti mamografi.
Oleh karena itu, badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) menyarankan penggunaan termografi sebagai prosedur pemeriksaan tambahan untuk mamografi.
Sebelum menjalani pemeriksaan termografi, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, seperti berikut ini:
Termografi harus selalu dilakukan di tempat praktik dokter atau tempat perawatan kesehatan sejenis.
Dalam prosedur yang berlangsung sekitar 15 menit ini, dokter akan:
Pemeriksaan termografi tidak akan mendeteksi adanya benjolan payudara, tetapi bisa menunjukkan perubahan suhu tubuh dan kulit yang menandakan adanya peningkatan aktivitas metabolisme atau aliran darah di satu area tertentu.
Jika hasilnya menunjukkan kondisi abnormal, bisa saja penyebabnya bukan kanker melainkan mastitis, tumor jinak, penyakit payudara fibrokistik, atau masalah lain. Itulah salah satu kekurangan pemeriksaan termografi. Meski bisa mendeteksi gangguan pada payudara, penyebabnya tidak diketahui pasti.
Namun, pemeriksaan termografi dapat dijadikan deteksi awal untuk menunjukkan tingkat kemungkinan risiko kanker di masa depan. Kombinasi termografi, pemeriksaan payudara mandiri, pemeriksaan klinis, dan tes lainnya membuat Anda memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk mendeteksi kanker pada tahap paling awal dan mencegah pertumbuhan tumor yang lebih parah.
Pemeriksaan termografi tidak membutuhkan prosedur pembuatan sayatan pada kulit dan tidak membutuhkan akses menuju rongga tubuh (noninvasive test). Prosedur ini dijalankan dengan menggunakan kamera untuk mengambil gambar bagian dalam payudara.
Karenanya, tidak ada paparan radiasi yang dihasilkan, begitu juga dengan kompresi payudara. Sampai saat ini pemeriksaan termografi dinyatakan tidak memiliki sumber risiko berkaitan dengan jalannya prosedur tersebut.
Walaupun aman, tetapi pemeriksaan termografi memiliki risiko memberikan hasil positif palsu yang tinggi, karena tingkat akurasinya tidak sebaik prosedur lain seperti mamografi.
IACT.
http://www.iact-org.org/patients/breastthermography/what-is-breast-therm.html
Diakses pada 16 April 2020
Medical News Today.
https://www.medicalnewstoday.com/articles/316958#how-it-works
Diakses pada 16 April 2020
Lumpbreast.
http://lumpsbreast.com/preparation-for-scan/
Diakses pada 16 April 2020
Healthline.
https://www.healthline.com/health/breast-cancer/thermography#benefits
Diakses pada 16 April 2020