Pemeriksaan endokrin adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi endokrin. Endokrin memiliki fungsi sangat penting, yakni mengatur metabolisme, pernapasan, pertumbuhan, fungsi reproduksi, dan pergerakan.
Bagian-bagian tubuh manusia yang termasuk organ endokrin meliputi:
Karena organnya begitu beragam, pemeriksaan endokrin juga bermacam-macam. Jenisnya bisa berupa tes teslaboratorium maupun pencitraan.
Namun tidak semua pasien harus menjalani semua jenis pemeriksaan endokrin. Jenis tes yang perlu Anda jalani akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan gejala dan penyakit endokrin yang Anda alami.
Pemeriksaan endokrin bertujuan menilai fungsi organ-organ endokrin. Dengan ini, penyebab dari keluhan yang Anda alami bisa diketahui secara pasti.
Prosedur ini umumnya dianjurkan pada orang yang mengalami gangguan fungsi endokrin atau kelainan hormon. Berikut contohnya:
Karena penyakit endokrin bergitu banyak, pemeriksaannya juga beragam. Berdasarkan gangguan medis yang terjadi, beberapa jenis tes yang umum dianjurkan meliputi:
Frekuensi pemeriksaan endokrin yang harus Anda lakukan tergantung dari jenis tesnya. Berikut contohnya:
Sementara jenis pemeriksaan endokrin lainnya tidak memiliki panduan spesifik mengenai frekuensi yang harus dijalanni.
Persiapan yang dapat dilakukan sebelum pemeriksaan endokrin meliputi:
Terdapat berbagai macam pemeriksaan endokrin. Beberapa jenis tes yang umum meliputi:
Tes darah merupakan prosedur pemeriksaan awal untuk mengevaluasi kadar senyawa tertentu dalam tubuh pasien. Tindakan medis ini dilakukan dengan cara:
Tabung bersisi sampel darah pasien akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut.
Pada penyakit endokrin tertentu, dibutuhkan pemeriksaan pencitraan. Tes ini bertujuan memastikan diagnosis dan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi massa atau cairan pada jaringan lunak. USG umumnya disarankan guna mengevaluasi nodul tiroid dan pembesaran kelenjar getah bening di leher, serta mengidentifikasi pembesaran kelenjar paratiroid.
Endoscopic ultrasound menggunakan alat bernama endoskop untuk mendeteksi masalah pada organ endokrin, khususnya pankreas. Endoskop memiliki lampu dan kamera di ujungnya agar dokter bisa melihat kondisi organ secara langsung.
CT scan akan memberikan gambar struktur organ endokrin yang lebih jelas daripada USG. Pasien bisa berbaring atau duduk selama proses ini berlangsung, tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa.
Pemeriksaan ini menggunakan zat pewarna radioaktif guna mendeteksi pembesaran kelenjar paratiroid. Pewarna akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah pasien, lalu pemindaian akan dilakukan.
PET scan menggunakan zat kontras khusus yang keberadaannya dapat dilacak di dalam tubuh ketika dan diserap oleh beberapa jaringan atau organ.
Octreoscan menggunakan obat octreotide. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk mendeteksi tumor karsinoid dan tumor pankreas.
MIBG scan bertujuan mendeteksi feokromositoma dan paraganglioma, serta kanker yang telah menyebar ke organ tubuh lain.
Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel, baik jaringan maupun cairan. Pada pemeriksaan endokrin, biopsi yang dilakukan biasanya adalah fine needle aspiration (FNA).
Di Indonesia, FNA lebih dikenal dengan istilah biopsi jarum halus (BJH). Pada biopsi jenis ini, jarum berukuran tipis ditusukkan ke dalam area yang akan diperiksa. Misalnya, di nodul kelenjar tiroid.
Pemeriksaan endokrin bisa memberikan hasil normal atau tidak normal (abnormal). Pada tes laboratorium, hasil dikatakan tidak normal bila angkanya di luar rentang nilai ideal yang sudah ditentukan.
Sedangkan pada pencitraan, hasil tes dikatakan tidak normal ketika gambar menunjukkan adanya massa abnormal atau kelainan tertentu pada organ endokrin yang diperiksa.
Bila hasil pemeriksaan endokrin Anda termasuk tidak normal, dokter bisa menganjurkan Anda untuk menjalani tes lain guna memastikan diagnosis. Sedangkan pada diagnosis yang telah dipastikan, dokter akan mendiskusikan rencana penanganan dengan Anda.
Komplikasi pemeriksaan endokrin akan berbeda-beda pada tiap jenis tes. Berikut contohnya:
Pada pemeriksaan pencitraan, paparan radiasi merupakan risiko utamanya. Namun jumlah radiasi ini biasanya tergolong rendah.
Meski begitu, wanita yang sedang hamil dan kemungkinan hamil perlu menginformasikan kondisinya pada dokter. Dengan ini, dokter bisa mempertimbangkan risiko paparan radiasi pada kesehatan janin.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infertility/diagnosis-treatment/drc-20354322
Diakses pada 15 Juni 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/diagnosis-treatment/drc-20371451
Diakses pada 15 Juni 2020
Mayo Clinic Laboratories. https://endocrinology.testcatalog.org/search?q=%22mml-endo-thyroid%22&sort=alpha
Diakses pada 15 Juni 2020
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/prolactinoma
Diakses pada 15 Juni 2020
University of Iowa Hospitals and Clinics. https://uihc.org/health-topics/endocrine-system-diagnostic-tests
Diakses pada 15 Juni 2020