Pemeriksaan AFP atau alfa feto protein adalah tes darah yang berfungsi untuk mengukur jumlah AFP dalam darah. Selama proses kehamilan, kantong kuning pada embrio (yolk sac), saluran pencernaan dan hati pada janin yang dikandung akan menghasilkan AFP yang akan terdeteksi pada darah ibu.
Pemeriksaan kadar AFP pada calon ibu dapat mendeteksi masalah di tabung saraf janin. Tabung saraf atau neural tube berperan sangat penting, karena kelak akan berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang.
Pemeriksaan kadar AFP biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan ibu hamil pada trimester kedua kehamilan. Namun, pemeriksaan ini juga dapat bermanfaat bagi orang dewasa yang tidak hamil.
AFP dapat terdeteksi pada orang-orang yang tidak hamil meskipun kadarnya sangat rendah. Tingkat AFP yang tinggi pada orang dewasa yang tidak hamil biasanya menunjukkan jenis penyakit hati tertentu.
Pemeriksaan AFP dilakukan sebagai skrining rutin bagi wanita dengan usia kehamilan 14-22 minggu. Prosedur ini paling akurat dilakukan antara minggu ke-16 dan ke-18. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dengan pasti usia kehamilan Anda.
Pengujian AFP biasanya merupakan bagian dari quad screen, suatu skrining yang dilakukan untuk menguji kadar:
Dokter akan menelaah hasil quad screen, usia, dan etnis Anda untuk menentukan kemungkinan janin memiliki cacat lahir genetik. Cacat yang dapat terdeteksi oleh jenis skrining ini mencakup cacat tabung saraf, seperti spina bifida, dan kelainan kromosom, seperti sindrom Down.
Hasil AFP akan membantu dokter menentukan kebutuhan Anda terhadap tes lanjutan. Sebab, hasil tes yang abnormal tidak mutlak menyatakan janin akan mengalami cacat lahir.
Tes AFP sangat penting bagi wanita yang berisiko tinggi memiliki anak dengan cacat lahir, termasuk di antaranya:
Jika Anda tidak hamil, tes AFP dapat membantu mendiagnosis dan memantau kondisi hati tertentu, seperti kanker hati, sirosis, dan hepatitis. Pemeriksaan ini juga dapat membantu dokter mendeteksi beberapa kanker lain, yakni kanker testis, ovarium, saluran empedu, lambung, dan pankreas.
Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan sebelum menjalani prosedur ini. Dokter akan memeriksa pemeriksaan standar yang meliputi berat badan, usia kehamilan, dan usia Anda.
Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan tim medis selama pemeriksaan AFP.
Untuk wanita yang tidak hamil maupun pria, jumlah normal AFP biasanya kurang dari 10 nanogram per mililiter darah. Jika tingkat AFP Anda sangat tinggi tetapi Anda tidak hamil, hal tersebut dapat menunjukkan kemungkinan adanya kanker atau penyakit hati tertentu.
Jika Anda hamil dan memiliki kadar AFP yang lebih tinggi dari normal, hal itu dapat menunjukkan cacat tabung saraf pada janin yang sedang berkembang. Namun, biasanya yang menjadi penyebab paling umum dari peningkatan kadar AFP adalah penghitungan usia kehamilan yang tidak akurat.
Tingkat AFP sangat bervariasi selama kehamilan. Hasil tes bisa jadi tidak akurat jika Anda hamil untuk jangka waktu yang lebih lama atau lebih pendek dari yang usia kehamilan yang diperkirakan.
Jika Anda hamil dan kadar AFP Anda sangat rendah, hal ini bisa menunjukkan bahwa janin Anda memiliki kelainan kromosom, seperti sindrom Down atau sindrom Edwards.
Hasil pembacaan AFP yang abnormal juga bisa terjadi karena adanya kehamilan ganda, seperti memiliki anak kembar dua atau lebih. Selain itu, pembacaan AFP yang abnormal juga bisa disebabkan oleh kematian janin.
Menurut American Pregnancy Association, sebanyak 25-50 wanita hamil dari setiap 1.000 wanita hamil yang menjalani tes AFP menghasilkan hasil yang abnormal. Namun, hanya 1 dari 16-33 wanita dengan hasil abnormal yang benar-benar melahirkan bayi dengan cacat lahir.
Jika hasil tes abnormal, bukan berarti bahwa anak Anda akan mengalami cacat lahir. Hal tersebut hanya menunjukkan bahwa diperlukan lebih banyak tes bagi dokter untuk membuat diagnosis.
Dokter dapat melakukan tes AFP lain diikuti dengan USG untuk merekam kondisi janin di dalam kandungan Anda.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan tindakan lain seperti amniosentesis, jika hasil tes lanjutan masih menunjukkan hasil abnormal. Pada amniosentesis, dokter akan menganalisis sejumlah kecil cairan ketuban dari sekitar janin yang diambil melalui jarum khusus.
Pemeriksaan AFP termasuk prosedur yang terbilang aman. Hanya ada sedikit risiko yang terkait dengan pengambilan darah. Anda mungkin merasa sedikit sakit atau pegal di lokasi di mana jarum ditusukkan.
Ada kemungkinan kecil terkait perdarahan atau hematoma berlebihan, yang ditunjukkan dengan adanya darah yang menumpuk di bawah kulit. Ada juga risiko infeksi yang mungkin terjadi di lokasi tusukan, tapi peluangnya sangat kecil.
American Pregnancy.
https://americanpregnancy.org/prenatal-testing/maternal-serum-alpha-fetoprotein-screening/
Diakses pada 15 Juni 2020
Healthline.
https://www.healthline.com/health/alpha-fetoprotein#procedure
Diakses pada 15 Juni 2020.
Mayo Clinic.
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/quad-screen/about/pac-20394911
Diakses pada 15 Juni 2020
National Library of Medicine.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1375809/
Diakses pada 15 Juni 2020