Pemberian Vaksin Varicella (Vaksin Cacar Air)

14 Mar 2023|Nurul Rafiqua
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Vaksin varicella menggunakan virus varicella yang sudah dilemahkanVaksin varicella berisi virus varicella yang telah dilemahkan

Apa itu vaksin varicella?

Vaksin varicella adalah jenis vaksin yang berfungsi untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Vaksin ini berisi virus hidup yang telah dilemahkan. Virus tersebut lah yang akan melatih sistem imun untuk membentuk antibodi, sehingga ketika tubuh suatu saat terpapar virus cacar air, antibodi kita sudah siap untuk melawan virus dan tidak ikut tertular. 

Cacar air merupakan penyakit yang ditandai dengan ruam gatal pada kulit. Penyakit ini biasanya bersifat ringan, bahkan bisa sembuh hanya dengan perawatan mandiri yang tepat. Namun, cacar air juga bisa menimbulkan gejala serius yang lebih berbahaya jika terjadi pada bayi di bawah satu tahun, remaja, orang dewasa, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Oleh karena itu, setiap orang perlu mendapatkan vaksin varicella sebagai langkah pencegahan sebelum cacar air terjadi. Terlebih, penyakit cacar air ini sangat menular, terutama pada orang yang belum pernah mengalaminya atau belum menjalani vaksinasi.

Kapan jadwal pemberian vaksin varicella alias vaksin cacar air?

Vaksin varicella diberikan sebanyak dua kali dengan keterangan sebagai berikut:

  • Pada bayi dan anak-anak
    Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, vaksin varicella dapat diberikan saat bayi berusia 12 - 18 bulan. Untuk anak usia 1 - 12 tahun, vaksin diberikan dalam dua dosis dengan jarak pemberian antar dosis selama 6 minggu - 3 bulan.
  • Pada remaja dan dewasa
    Bagi yang belum pernah menerima vaksin varicella saat bayi atau anak-anak, maka vaksin masih bisa diberikan. Masih berdasarkan jadwal imunisasi IDAI 2020, vaksin varicella untuk remaja berusia di atas 13 tahun serta orang dewasa, diberikan sebanyak dua kali dengan jarak pemberian antar dosis selama 4-6 minggu.

Siapa yang membutuhkan vaksin varicella?

Pemberian vaksin varicella disarankan bagi:

  • Semua anak berusia di bawah 13 tahun, yang belum pernah terkena cacar air.
  • Remaja dan dewasa yang belum pernah mendapat vaksin cacar air, dan belum pernah terkena cacar air

Pasien yang sudah pernah terkena penyakit cacar air tidak lagi membutuhkan vaksin varicella.

Kenapa vaksin varicella diperlukan?

Vaksin varicella diperlukan untuk mencegah infeksi varicella zoster atau cacar air, yang sangat menular. Penyakit ini dapat dengan mudah menyebar dari penderita ke orang sehat.

Pada bayi, wanita hamil, dan pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, varicella dapat menimbulkan komplikasi serius. Salah satunya, pneumonia.

Pemberian vaksin varicella merupakan cara terbaik untuk mencegah cacar air. Vaksin ini akan membantu dalam menghindari penularan virus varicella zoster pada komunitas.

Cacar air juga dapat menyebabkan penyakit herpes zoster di kemudian hari. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit yang nyeri dan dapat menyebabkan gangguan di sekitar persarafan kulit.

Pasien yang telah mendapatkan vaksin akan memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami herpes zoster. Meskipun terjadi, tingkat keparahannya lebih kecil dibandingkan dengan orang yang belum pernah divaksin.

Siapa saja yang tidak boleh menerima vaksin varicella?

Informasikan pada dokter apabila pasien memiliki kondisi berikut:

  • Pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap vaksin varicella
  • Sedang hamil atau mungkin hamil
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin
  • Baru saja mendapatkan transfusi darah
  • Sedang menderita tuberkulosis
  • Mendapatkan vaksin lain dalam satu bulan terakhir

Pasien dengan kondisi di atas tidak boleh mendapatkan vaksin ini. Pemberian vaksin akan ditunda hingga waktu yang ditentukan oleh dokter.

Pasien dalam kondisi kurang sehat (seperti sedang mengalami flu masih dapat mendapatkan vaksin. Tetapi pasien yang sedang mengalami sakit tingkat sedang hingga berat perlu menunda pemberian vaksin hingga benar-benar sembuh.

Jika anak Anda mengalami pilek ringan maka sebaiknya tetap diberikan vaksin varicella, namun perlu diingat bahwa penentuan pilek ringan, sedang dan berat harus dilakukan oleh dokter.

Bagaimana prosedur pemberian vaksin varicella dilakukan?

Vaksin varicella diberikan melalui suntikan pada lengan atas. Satu dosis berisi 0,5 ml vaksin yang akan disuntikkan secara subkutan, yakni di bawah kulit. 

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah pemberian vaksin varicella?

Tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan setelah vaksin varicella diberikan. Anda biasanya dapat langsung kembali beraktivitas.

Apa saja efek samping vaksin varicella?

Efek samping yang dapat timbul setelah menerima vaksin tergolong ringan dan biasanya hilang dalam beberapa hari. Beberapa efek samping tersebut meliputi:

  • Nyeri atau kemerahan di lokasi penyuntikan
  • Ruam kulit ringan
  • Demam

Efek samping vaksin cacar air yang serius termasuk sangat jarang terjadi. Biasanya dokter akan memberikan paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri pasca vaksin.

cacar airvaksin bayi dan anakvarisela zoster

WebMD. https://www.webmd.com/children/vaccines/chickenpox-varicella-vaccine#1
Diakses pada 13 Juli 2022

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/007612.htm
Diakses pada 13 Juli 2022

US Department of Health and Human Services. https://www.vaccines.gov/diseases/chickenpox
Diakses pada 13 Juli 2022

MSD Manuals. https://www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/immunization/varicella-vaccine
Diakses pada 13 Juli 2022

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/chickenpox-vaccine/
Diakses pada 13 Juli 2022

Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
Diakses pada 13 Juli 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email