Pemberian Vaksin Tifoid

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Pemberian vaksin tifoid dilakukan lewat suntikanVaksin tifoid diberikan melalui suntikan

Apa itu vaksin tifoid?

Vaksin tifoid adalah jenis vaksin yang berfungsi mencegah demam tifoid. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi atau paratyphi yang ditemukan pada:

  • Makanan atau air yang terkontaminasi
  • Carrier, yaitu orang yang memiliki bakteri di dalam tubuhnya, tapi tidak mengalami gejala apapun

Demam tifoid disebarkan melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri. Orang yang terinfeksi kemudian bisa menularkan penyakit ini melalui feses yang mengandung bakteri. Bakteri Salmonella dapat bertahan hingga beberapa minggu dalam air.

Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri akan menuju usus halus dan masuk ke dalam peredaran darah. Oleh sel darah putih, bakteri dibawa ke hati, limpa, kelenjar getah bening, dan sumsum tulang, lalu memperbanyak diri dan kembali masuk ke aliran darah.

Secara umum, penyakit yang dikenal dengan nama tipes ini akan menyebabkan gejala demam dan gangguan pencernaan. Bila dibiarkan, penyakit ini dapat mengancam nyawa penderitanya.

Kenapa pemberian vaksin tifoid diperlukan?

Vaksinasi tifoid diperlukan untuk mencegah demam tifoid. Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala berupa:

  • Demam lebih dari tujuh hari yang terus meningkat, dengan suhu badan lebih tinggi pada sore hingga malam hari
  • Tubuh lemas
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Konstipasi atau diare
  • Hilangnya nafsu makan

Siapa yang membutuhkan vaksin tifoid?

Vaksinasi tifoid direkomendasikan untuk orang-orang dengan kondisi tertentu yang meliputi:

  • Orang yang akan berpergian ke daerah yang berrisiko tinggi mengalami penyebaran bakteri Salmonella typhi. Risiko meningkat bila Anda memiliki riwayat terpapar makanan atau minuman yang sudah
  • Petugas laboratorium atau peneliti mikrobiologi yang secara rutin terpapar bakteri Salmonella typhi dalam lingkungan kerjanya.
  • Orang yang memiliki kontak dekat dengan carrier bakteri penyebab demam

Seberapa sering vaksin tifoid perlu diberikan?

Vaksin tifoid diberikan pada usia di atas dua tahun, dan dapat diulang setiap tiga tahun. Di Indonesia sendiri, vaksin ini merupakan vaksin jenis polisakarida sehingga diberikan di atas usia dua tahun.

Apa saja persiapan untuk menjalani pemberian vaksin tifoid?

Sebelum vaksin tifoid diberikan, Anda perlu menginformasikan pada dokter mengenai hal-hal di bawah ini:

  • Memiliki alergi terhadap vaksin tifoid.
  • Mengonsumsi obat antibiotik atau antimalaria.
  • Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Sedang hamil atau berencana hamil.
  • Merasa kurang sehat.

Pemberian vaksin tifoid akan dilakukan ketika Anda dalam kondisi sehat. Jadi dokter akan menyarankan Anda untuk beristirahat hingga kondisi Anda membaik terlebih dulu.

Bagaimana prosedur pemberian vaksin tifoid dilakukan?

Prosedur pemberian vaksin tifoid berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung pada jenis vaksin yang akan diberikan oleh dokter.

Hingga saat ini, terdapat tiga jenis vaksin tifoid, yaitu vaksin konjugat tifoid (TCV), ViPS, dan Ty21a. Ketiganya memiliki prosedur yang berlainan. Berikut penjelasannya:

  • Vaksin konjugat tifoid (TCV)

Vaksin TCV diberikan melalui suntikan pada otot sebanyak satu kali, untuk rentang usia 6 bulan hingga 45 tahun. Satu dosisnya berisi 0,5 ml vaksin yang akan disuntikan secara intramuskular (tegak lurus kulit).

  • Vaksin polisakarida Vi (ViPS)

Pemberian vaksin ViPS dilakukan dengan penyuntikan ke otot atau di bawah kulit, minimal dua minggu sebelum risiko paparan.

Vaksin ini aman diberikan untuk anak di atas dua tahun dan dapat diulang setiap dua tahun. Satu dosisnya berisi 0,5 ml vaksin dan tersedia di Indonesia.

  • Vaksin Ty21a

Vaksin Ty21a berbentuk kapsul dan diberikan sebanyak empat dosis, yakni pada hari ke 0, 2, 4, dan 6. Tiap kapsul harus diminum dengan air dingin bersuhu tidak lebih dari 370C, dan satu jam sebelum makan.

Semua dosis vaksin Ty21a harus selesai dalam waktu satu minggu sebelum risiko paparan. Vaksin ini mengandung bakteri Salmonella yang telah dilemahkan, sehingga tidak dianjurkan untuk anak di bawah enam tahun. Dosisnya dapat diulang setiap lima tahun.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah pemberian vaksin tifoid?

Tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan setelah vaksin tifoid diberikan. Pasien biasanya bisa langsung pulang dan beraktivitas seperti biasa.

Apa saja efek samping pemberian vaksin tifoid?

Setelah pemberian vaksin tifoid, beberapa pasien bisa mengeluhkan:

tipesdemam tifoid

IDAI. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii
Diakses pada 1 April 2020

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/typhoid-fever/vaccination/
Diakses pada 1 April 2020

CDC. https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/typhoid.html
Diakese pada 1 April 2020

CDC. https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm6411a4.htm
Diakses pada 1 April 2020

WHO. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/272272/WER9313.pdf?ua=1
Diakses pada 1 April 2020

Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/231135-clinical#b1
Diakses pada 1 April 2020

WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/typhoid-fever#1
Diakses pada 1 April 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email