Orkiektomi

13 Mar 2023|dr. M. Helmi A.
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Orkiektomi atau orchiectomy adalah prosedur pengangkatan testis, biasanya karena kanker testis.Orkiektomi adalah tindakan medis untuk mengangkat salah satu atau kedua testis.

Apa itu prosedur orkiektomi?

Orkiektomi atau orchiectomy adalah prosedur pengambilan salah satu atau kedua testis. Testis adalah salah satu organ seksual pria yang berperan dalam memproduksi sperma dan hormon testosteron. Umumnya orkiektomi dilakukan untuk mengatasi kanker testis. Namun, pada kasus testis yang mengalami kerusakan akibat infeksi atau trauma, orkiektomi juga dapat dilakukan.

Orkiektomi juga bisa menjadi terapi untuk kanker prostat dan kanker payudara pada pria. Orkiektomi pun direkomendasikan dalam operasi perubahan jenis kelamin dari pria ke wanita, untuk mengurangi kadar hormon testosteron.

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur orkiektomi?

Sebelum orkiektomi, dokter akan memastikan bahwa Anda dalam kondisi yang sehat untuk menjalani prosedur ini. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes lain yang dapat memeriksa jenis penyakit atau kemungkinan indikasi kanker pada tubuh Anda.

Apa yang harus dilakukan sebelum menjalani prosedur orkiektomi?

Batasi aktivitas fisik sebelum prosedur dilakukan. Beritahukan dokter mengenai obat-obatan dan suplemen yang Anda konsumsi, terdapat kemungkinan obat-obatan tersebut dapat meningkatkan komplikasi pada operasi. Dokter akan memberikan anestesi lokal atau anestesi umum, sehingga Anda tidak merasakan nyeri pada saat operasi berlangsung.

Apa yang akan dilakukan tim medis pada prosedur orkiektomi?

Prosedur pembedahan orkiektomi umumnya memakan waktu selama satu jam, baik pada prosedur orkiektomi sederhana maupun orkiektomi radikal. Dalam orkiektomi radikal yang umumnya dilakukan pada kanker testis, dokter juga akan mengambil spermatic cord dan tumor (bila ada). Spermatic cord adalah kumpulan pembuluh darah dan pembuluh limfa yang dapat menyebabkan kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

Dokter akan membuat sayatan kecil di atas daerah pubis atau sekitar skrotum. Kemudian dokter bedah akan mendorong testis ke atas dan memotong testis melalui lubang sayatan yang telah dibuat. Setelah prosedur selesai, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan. Prosedur orkiektomi tidak akan berdampak pada penis dan skrotum.

Apa yang harus dilakukan setelah menjalani prosedur orkiektomi?

Anda dapat pulang langsung pulang setelah prosedur selesai dilakukan, atau menjalani rawat inap selama beberapa hari. Dokter akan memberikan obat-obatan antinyeri untuk mengatasi nyeri di sekitar daerah operasi. Sebelum pulang, dokter akan mengajarkan cara merawat luka operasi, hal-hal yang boleh dilakukan, serta pantangannya.

Setelah operasi dokter akan menyarankan Anda untuk:

  • Menggunakan alat pendukung pada skrotum selama 48 jam pascaoperasi
  • Mengompreskan es pada daerah yang bengkak, selama kurang dari 15 menit, untuk mengurangi bengkak
  • Menjaga agar daerah sayatan tetap kering dan tertutup kain kasa selama beberapa hari sesuai instruksi dokter
  • Menggunakan krim atau salep yang diberikan dokter
  • Menghindari mengejan saat buang air besar. Selain itu, minumlah banyak air dan konsumsi makanan berserat.
  • Mengonsumsi obat antiinflamasi non-steroid, seperti ibuprofen untuk meredakan nyeri
  • Tidak mengangkat barang berat
  • Tidak berhubungan seksual sampai luka operasi sembuh
  • Tidak berolahraga selama 4 minggu setelah operasi
  • Menjalani terapi lanjutan tambahan seperti kemoterapi atau radioterapi untuk mencegah kanker menyebar ke tempat lain (bila menjalani orkiektomi karena kanker testis)

Hasil apa yang didapatkan dari orkiektomi?

Ketika salah satu atau kedua testis diambil, Anda akan merasakan beberapa perubahan pada tubuh. Perubahan tersebut meliputi bentuk tubuh atau penampilan, kesuburan, dan perubahan libido. Bila hanya satu testis yang diambil, Anda masih dapat memiliki kemampuan untuk ereksi dan melakukan hubungan seksual.

Namun jika kedua testis diambil, Anda tidak dapat memproduksi sperma, libido menjadi turun, dan kesulitan untuk ereksi. Oleh karena itu, bila berencana memiliki keturunan di kemudian hari, Anda disarankan untuk menyimpan sperma sebelum prosedur orkiektomi dilakukan. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai hal ini.

Apa saja risiko dari prosedur orkiektomi?

Risiko dari prosedur orkiektomi umumnya terjadi setelah prosedur dilakukan. Anda mungkin akan mengalami kondisi-kondisi berikut ini akibat penurunan atau tidak adanya produksi testosterone, antara lain:

  • Nyeri dan kemerahan di daerah luka operasi
  • Luka bernanah atau berdarah di daerah luka operasi
  • Infeksi
  • Pembengkakan pada skrotum
  • Skrotum terasa baal atau mati rasa
  • Efek samping dari testosteron yang menurun seperti osteoporosis, infertilitas, kondisi depresi, disfungsi ereksi, libido menurun, massa otot menurun, mudah lelah, dan rasa panas (hot flashes)
operasinyeri testiskanker testis

Healthline. https://www.healthline.com/health/mens-health/orchiectomy
Diakses pada 11 Februari 2020

WebMD. https://www.webmd.com/cancer/what-is-orchiectomy#1
Diakses pada 11 Februari 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email